Rabu, 30 Juni 2010

Diisrakan dan dimirajkan dengan Dzikir

DI ISRA DAN DI MIRAJKAN MANUSIA DENGAN DZIKIR

Hikmah dari peristiwa Isra Nabi Muhammad SAW, adalah bahwa manusiapun harus dapat melaksanakan Isra, sehingga pengertian Isra bagi manusia adalah diperjalankannya diri manusia oleh Allah kedalam jalan yang lurus.
Bagaimana caranya manusia dapat diperjalankan oleh Allah dalam kehidupan dunia agar hidup dan kehidupannya di dunia dapat berada dalam jalan yang lurus, sehingga akan mendapatkan kebahagiaan di negeri Akhirat bertemu dengan Allah (Miraj) maka dapat dipahami melalui metoda Dzikir . Allah telah berfirman QS Al-Baqarah (2) :152.
Artinya : Ingatlah kamu kepadaku (Dzikir) niscaya aku akan ingat kepadamu dan bersyukurlah kepadaku , dan janganlah kamu mengingkari ni’mat Ku/kufur.

Firman Allah tersebut sangat jelas menyatakan apabila kita ingin bertemu dengan Allah (Miraj) dimana Allah mengingat kepada kita, maka kita terlebih dahulu harus Ingat kepada Allah (Isra), ini artinya tidak mungkin Allah akan bertemu dengan kita (Miraj) kalau kita tidak selalu ingat kepada Allah (Isra). Berdasarkan pengertian tersebut maka Isra adalah merupakan proses atau metoda Dzikrullah sedangkan Miraj adalah hasil dari pelaksanaan Dzikir kita dapat bertemu dengan Allah, oleh karena itu maka Isra dapat dilakukan dengan metode Dzikir zahar, yaitu suatu proses pelaksanaan dzikir dengan mengeraskan suara dengan maksud bahwa diri kita sedang berupaya keras untuk dapat melatih dan memaksa diri kita selalu ingat kepada Allah, apabila proses ini telah dilakukan dengan dawam dan teguh maka hasilnya kita dapat bertemu dengan Allah yang ditunjukan dengan metode Dzikir khapi yaitu melaksanakan dzikir dalam hati dimana hati kita sudah dapat bertemu dengan Allah yang disebabkan oleh proses pelaksanaan Dzikir Zahar. Pengertian ini dapat dijelaskan oleh firman Allah QS.Fushilat (41) : 30,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

Firman Allah tersebut menyatakan apabila manusia telah melaksanakan Isra dengan metode dawam teguh melaksanakan Dzikir maka manusia tersebut akan dapat di Mirajkan oleh Allah yaitu dengan langsung mendapatkan pertolongan dari Allah dan mendapat syurga bertemu dengan Allah . Sehingga firman Allah tersebut lebih menjelaskan lagi bahwa dengan melaksanakan dzikir yang teguh sebagai metode memasuki jalan yang lurus (Isra) dengan metoda dzikir zahar, maka atas perintah Allah para malaikat turun menolong manusia sebagai bentuk pertemuan Allah dengan manusia (Miraj) dan mendapatkan pertolongan dunia dan akhirat.
Penjelasan diatas telah menunjukan bahwa Isra manusia yang merupakan diperjalankannya manusia kepada jalan yang lurus, dapat dilakukan dengan menggunakan metode dzikir zahar sebagai suatu metode kita akan selalu mengingat Allah agar Allah memasukan hidup dan kehidupan kita kepada jalan yang lurus. Untuk dapat melaksanakan dzikir zahar sebagai suatu proses pelaksanaan Isra manusia, maka manusia dalam melaksanakan dzikir harus iklas hanya ditujukan kepada Allah karena sesuai dengan hikmah dari peristiwa Isra Nabi Muhammad SAW, yaitu diperjalankannya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang artinya untuk diperjalankan hidup manusia oleh Allah kedalam jalan yang lurus maka hidup manusia harus berangkat dari Allah yaitu tujuan hidup hanya ditujukan untuk Ibadah kepada Allah (Marifatullah) dan akhir hidup ini adalah kembali kepada Allah (Marifatullah), yang artinya hidup berjalan dari masjid ke masjid. Sehingga Perjalanan Hamba Allah dalam hidup dimulai dari yang Maha Awal yaitu Allah dan Berakhir kembali kepada yang Maha Akhir yaitu Allah, sehingga hidup manusia merupakan suatu sitem Dzikir yaitu perjalanan Isra, bahwa hidup diawali oleh marifat (Masjidil Haram) dan kembali ke marifat (Masjidil Aqsha), seperti yang dijelaskan oleh Allah, QS Al-Hadid (57:3).
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Dengan demikian untuk dapat di Israkannya diri manusia maka harus berangkat dari masjid Haram dan berakhir di masjidil Aqsha (Marifat) yaitu dimulainya manusia menetapkan tujuan hidup hanya Allah yang dimaksud, tiada lain hidup kita ditujukan hanya untuk Allah, semata-mata kita hidup hanya untuk beribadah. Dan akhir hidup kita adalah kembali kepada Allah. QS Az-Zaariyaat (51):56,
“Dan tidak semata-mata Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu”.

Bagaimana pengertian Ibadah berdasarkan pengertian Isra dengan metoda Dzikir, yaitu setiap gerak langkah hidup kita baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar (tidur), dalam setiap gerakan jantung kita setiap tarikan dan buangan nafas kita, dalam setiap bagian dari tubuh kita, hanya Allah yang diingat,disebut dan dituju, hal ini dijelaskan dalam QS Al-Anfal (8):45
Dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.
QS Al-Ahdzaab (33) :41-42
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kamu kepada Allah dengan sebanyak-banyak ingat, dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang

Dengan demikian makna dari Isra adalah orientasi setiap gerak langkah hidup jasmani dan rohani kita ditujukan hanya untuk Allah. Dengan selalu mengingat Allah maka kita akan di Mirajkan yaitu kita akan bertemu dengan Allah yang mana Allah akan selalu mengingat kita (segala keinginan dan kebutuhan kita).
Karena kita sudah memahami makna Isra yaitu diperjalankannya diri manusia oleh Allah untuk memasuki jalan yang lurus, maka kita dapat meyakini bahwa Hakikatnya bahwa yang menentukan segala alam semesta ini adalah Allah. Dengan demikian berarti kita dapat memahami makna dari Hakikat yaitu kalimah laa illaaha illallaah, yang bearti tidak ada yang dapat menentukan apapun di alam semesta hanya Allah yang menentukan segalanya. Dan hanya Allah sajalah yang dapat memperjalankan hambanya di muka bumi ini kedalam jalan yang lurus yaitu jalan yang diridhai oleh Allah, jalan yang akan mendapatkan kemenangan gilang gemilang di dunia dan akhirat, sehingga kita sekarang dapat memahami bahwa makna kalimat Thaoibah yaitu “laa illaaha illallaah” adalah merupakan kendaraan (Al Buraq) di Israkannya diri manusia, kalimat inilah yang menyebabkan manusia di perjalankan oleh Allah kedalam jalan yang lurus, seperti yang Allah firmankan QS. Al-Fathir (35) ;10.


Barang siapa mengharapkan kemuliaan maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya, Kepadanyalah naik perkataan –perkataan yang baik (“Laa ilaaha illal laah”) dan kepadanya terangkat amal yang shaleh. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras dan rencana jahat mereka akan hancur”.

Jadi yang dapat berjalan dan naik kepada Allah adalah dengan perkataan yang baik yaitu Kalimat Dzikirullah (Al Buraq), sehingga kendaraan dari Isra dan Miraj adalah dengan mengucapkan kalimat Dzikir kepada Allah.
Kalimat Dzikir merupakan kendaraan Isra manusia sebagai Al Buroq, tanpa adanya kendaraan ini manusia tidak mungkin diperjalankan oleh Allah kedalam jalan yang lurus, oleh karena itu agar kita dapat berada dalam lingkaran kalimat thaibah yang akan membawa kita kepada Allah (Miraj) maka yang menjadi perjuangan dalam hidup kita adalah bagaimana kita dapat tetap berada jalan menuju kepada Allah, perjuangan tetap berada dalam jalan menuju Allah adalah makna Tharikat.yaitu jalan menuju Allah seperti jalan yang telah ditempuh oleh Rasul kita Nabi Muhammad SAW, QS Al-Ambiaa (21 : 107)
“ Tiada kami mengutus engkau (ya Muhammad), melainkan menjadi pembawa rahmat bagi semesta alam”.

Firman Allah ini menyatakan dengan sangat jelas bahwa yang membawa rahmat (energi) dari Allah hanyalah Nabi Muhammad SAW, dengan demikian tidak mungkin manusia mendapatkan rahmat dari Allah kalau tidak melalui Nabi Muhammad. Hal ini kemudian dipertegas dalam firman Allah QS Al Maidah (5:35)
Artinya : Wahai manusia yang beriman bertaqwalah pada Allah dan Carilah CARA (METODE) untuk menghampirkan diri pada Allah dan berjihadlah (sungguh-sungguh berjuang, secara intensif beramal pada jalan-Nya itu, supaya kamu menang.

Firman Allah ini menyatakan dengan tegas dalam beribadah kita harus memiliki cara atau metode yang benar (Thariqatullah) yang ada gurunya atau mursidnya yang menuntun manusia untuk mendapatkan cara yang paling benar dalam beribadah kepada Allah yaitu cara beribadah yang sesuai dengan tuntunan Rasullullah, istiqomahlah (teguh, sungguh-sungguh jangan plin-plan) untuk tetap berada dalam metoda tersebut maka kita akan selamat dunia dan akhirat. Metode inilah yang akan mengkokohkan diri kita untuk tetap berada dalam jalan yang lurus, tetap berada dalam perjalanan Isra .
Bagaimana kita dapat tetap berada dalam jalan yang lurus (Isra), maka kita harus mau mengikuti aturan agar tetap berada dalam jalan atau thariqat yang tetap menuju kepada Allah. Pengertian inilah yang kemudian kita sebut dengan syariat.
Bagaimana aturannya agar kita tetap di Israkan, berada dalam jalan yang lurus (thariqat) sehingga kita akan selalu berada dalam bimbinganNya untuk mencapai tujuan hidup utama yaitu Allah. Maka kita harus mau berpedoman kepada Alquran dan Sunnah Rasul. Untuk memahami Syariat yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul kita mengenal melalui 2 tahapan yang merupakan suatu sistem hidup, yaitu terdiri dari Isra yaitu terdiri dari Marifat, Hakikat, Tharikat , Syariat, dan Miraj , tharikat, hakikat dan marifat. Sehingga Isra dan Miraj menggambar system hidup Dzikir manusia yang berawal dari Marifat kembali kepada Marifat

Selasa, 15 Juni 2010

4 KUNCI MEMBUKA AL-QURAN

4 KUNCI MEMBUKA AL-QURAN
(Tafsir QS Al-Araaf :1)

Allah berfirman QS Al-Araf : 1-3

Alif, laam miim shaad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).

Firman Allah tersebut menunjukan adanya 4 huruf yang menjadi kunci untuk mencari kebenaran yang mutlak (Absolut) yaitu Wahyu Allah Al-Quran, kunci-kunci yang disimbolkan oleh 4 huruf merupakan suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan yang juga disebut Sistem Dzikir, dan disampaikan atau diajarkan dalam materi Hidup Dalam Sistem Dzikir. Keempat huruf ini menjadi salah satu kunci untuk memahami isi kandungan Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia. Untuk itu maka dapat dijelaskan masing-masing kunci tersebut sebagai alat untuk memahami petunjuk atau pedoman yang ada dalam Al-Quran.
1). Kunci pertama huruf Alif, mengandung makna marifatullah, yaitu Allah
2). Kunci kedua huruf Laam, mengandung makna Hakikat, yaitu Laa ilaaha illal laah
3). Kunci ketiga huruf Miim, mengandung makna Thariqat, yaitu Muhammad SAW
4).Kunci keempat huruf Shaad, mengandung makna Syariat, yaitu ketentuan Al-Quran yang dilaksanakan

Pengertian tersebut didasarkan firman Allah QS Al-Imran : 1-3
Artinya
1).Alif laam miim.
2).Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
3).Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.

Firman Allah ini menjelaskan makna dari 4 kunci huruf membuka Al-Quran, yaitu di ayat 1 di sebutkan ”Alif laam miim”, maksudnya dijelaskan dalam ayat 2 yaitu Allah untuk memberikan pemaham Alif, kemudian Laa ilaaha illal laah yang memberikan makna huruf Laam, dan kemudian di ayat ke 3 disebutkan Allah menurunkan Al-Kitab yaitu Al-Quran kepada Muhammad dengan tujuan membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang telah diturunkan oleh Allah, ini menjelaskan makna huruf Miim.
Dari firman Allah tersebut maka sangat jelas ayat kedua menjelaskan makna Marifat yaitu Allah, dan makna Hakikat yaitu Laa ilaaha illal laah, sedangkan di ayat ketiga dijelaskan makna thariqat yaitu metodanya menggunakan thariqat Muhammad, yang membawa Al-Quran dari Allah untuk membenarkan kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya.
Dan selanjutnya makna dari kunci keempat yaitu huruf Shaad sebagai kunci yang terakhir yaitu kunci yang memberi bukti kebenaran Al-Quran yaitu tegaknya Syariat Islam, disimbolkan huruf ”Shaad” yang artinya Al-Quran yang diamalkan dalam kehidupan di dunia dijelaskan dalam ayat ke 3 diatas dan juga dijelaskan dan ditegaskan kembali oleh Allah QS Shaad:1
Shaad, demi Al Qur'an yang mempunyai keagungan.

Berdasarkan firman Allah tersebut maka sangat jelas bahwa 4 huruf sebagai kunci membuka Al-Quran adalah merupakan suatu sistem dimana kunci pertama dan kedua sebagai makna Marifat adalah INPUT, kemudian kunci ke tiga makna dari Thariqat sebagai suatu PROSES, dan kunci keempat makna Syariat sebagai suatu OUTPUT, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
INPUT
What & Why
PROSES
How
OUTPUT
(Bukti/Contoh)
Marifat (Alif)
Allah
Hakikat (Laam)
Laa ilaaha illallaah
Thariqat (Mim)
Muhammad
Syariat (Shaad) AlQuran
IMAN
HIJRAH
JIHAD


Keempat kunci yang tersebut sebagai suatu sistem Al-Quran, sehingga menjadi alat untuk mengukur kinerja hidup manusia, apakah hidupnya sudah ada dalam sistem Allah yaitu Al-Quran atau sistem Dzikir, atau kita keluar dari sistem Dzikir, untuk itu kita harus melakukan evaluasi atau mengukur performance/kinerja hidup kita. Dan instrumen untuk mengukur kinerja hidup manusia ini juga sebagai instrumen atau alat untuk memahami Al-Quran sebagai pedoman atau petunjuk bagi kehidupan manusia. Untuk memahaminya maka Allah telah memberikan satu Surat sebagai PEMBUKA untuk memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran yaitu Surat Al-Fatihah yang juga menjelaskan 4 huruf kunci pembuka Al-Quran yang dapat dijelaskan sebagai berikut ;

Surat Al-Fatihah sebagai surat Kunci Pembuka Al-Quran memiliki 4 Kunci pembuka yang dijelaskan dengan menggunakan 4 kalimat tanya sebagai berikut .
1). Apa yang menjadi tujuan hidup kita (Makna Marifat):
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ( ayat 1 pemimpin surat dan tujuan hidup manusia)
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam (ayat 2)
Tujuan hidup kita ini adalah beribadah kepada Allah, berdzikir menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya, serta memuji Allah sebagai Tuhan semesta Alam. Yaitu menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah (Laa Illaaha Illallaah)
2). Kenapa kita ingin mencapai tujuan hidup tersebut (Makna Hakikat)
Yang maha pengasih lagi maha penyayang (ayat 3)
Yang menguasai/merajai hari pembalasan (ayat 4)
Tujuan hidup manusia adalah Allah, hal ini karena Allah Tuhan semesta alam, yang maha pengasih dan penyayang kepada mahluk ciptaannya dan juga Allah yang merajai dan menguasai manusia untuk diminta pertanggungjawabanya atas kehidupannya didunia ini, jika baik mendapat syurga jika tidak mendapat siksa di neraka
3). Bagaimana caranya mencapai tujuan hidup manusia (Makna Thariqat):
Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan (ayat 5)
Tunjukilah kami jalan yang lurus (ayat 6)
Untuk mencapai tujuan hidup hanya Allah yang dituju maka manusia harus menyembah Allah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah, itulah yang disebut jalan yang lurus.
4). Contohnya, aplikasinya (Makna Syariat)
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (ayat 7)
Apa contohnya jalan yang lurus tersebut yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat yaitu Para Nabi dan Rasul, Sahabat Nabi, Waliyullah, Orang-orang shaleh. Dan tentunya contoh yang utama adalah Nabi Muhammad SAW

Surat Al-Fatihah telah menunjukan metoda untuk memahami dan membuka isi kandungan Al-Quran yang juga mengandung 4 kunci pembuka yang kemudian juga disimbolkan oleh 4 huruf kunci pembuka Al-Quran yang menjadi instrumen untuk mengukur kinerja hidup kita sebagai seorang Mukmin, apakah sudah menjadi mukmin yang haqqon (Mukmin sejati) yaitu berada dalam sistem Dzikir, atau kita masih mengaku-ngaku saja sebagai seorang beriman yang hidupnya tidak berada dalam sistem Quran/Dzikir. Untuk itu maka evaluasi diri kita dengan menanyakan kepada diri kita dengan 4 kunci pertanyaan sebagai alat mengukur hidup kita, yaitu :
Pertanyaan Marifat (Alif), apa tujuan hidup kita ?
Pertanyaan Hakikakat (Laam), kenapa atau alasan kita ingin mencapai tujuan hidup ?
Pertanyaan Thariqat (Mim), Bagaimana caranya kita mencapai tujuan hidup tersebut, apa yang sedang kita lakukan untuk mencapai tujuan hidup tersebut ?
Alat ukurnya apakah hidup kita sudah ada dalam jamaah sebagai tempat Hijrah
Pertanyaan Syariat (Shaad), apa bukti atau hasil didunia yang sudah kita rasakan dalam mencapai tujuan hiudp kita ?.
alat ukurnya adalah Jihad dapat menggunakan formula 3k, Koherensi (apakah sistem hidup kita sesuai dengan Al-Quran), Korespondensi (apakah hasil, fakta, fenomena yang kita peroleh sesuai dengan Al-Quran), Konfirmasi (Apakah strategi hidup kita sesuai dengan Al-Quran).
Ke 4 pertanyaan ini yang ditanyakan dan dijelaskan serta dicontohkan oleh Allah dalam Al-Quran, sehingga jawaban kita yang telah kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, jika tidak sesuai dengan Al-Quran dan Contoh yang dilakukan oleh Rasulullah maka dinyatakan salah atau kita keluar dari sistem Dzikir. Berdasarkan hal ini maka ke 4 pertanyaan ini juga dijadikan Metoda untuk memahami isi kandungan Al-Quran, dimana dalam memahaminya tidak boleh parsial atau sepotong-sepotong tapi harus utuh dalam sistem yang pemahamannya menjawab 4 pertanyaan tersebut yang tidak lain juga menjelaskan sistem dari input, proses sampai output, serta pelaksanaanya terangkai dalam sistem IMAN, HIJRAH DAN JIHAD, sebagai satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan sehingg secara individu kita bisa berpredikan sebagai Mukmin yang Haqqon (mukmin sejati), yang outputnya mendapat gelar sebagai MUJAHID, pejuang Allah, sehingga jaminannya adalah SYURGA, Amin.

Jumat, 26 Maret 2010

MEMAHAMI AL-QURAN

MEMAHAMI AL-QURAN YANG PENUH HIKMAH
(Tafsir QS Yasin 1-10)

Allah berfiram QS Yasin 1-4
1).Yaa Siin.2).Demi Al Qur'an yang penuh hikmah,3).sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,4).(yang berada) di atas jalan yang lurus,

Firman Allah tersebut menyatakan kepada manusia yaitu “Yaa Siin” maknanya bisa diartikan yaa insanu wahai manusia, Allah telah berjanji dengan Al-Quran “Demi Al-Quran yang penuh Hikmah”. Allah menyatakan bahwa Alquran memiliki isi kandungan yang penuh dengan makna yang tidak terukur maknannya, sebagai ilmu Allah yang diberikan kepada manusia, oleh karena nya Allah menurunkan Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah yang menuntun atau mengajarkan manusia kepada jalan yang lurus, yaitu Al-Quran.

Sangat jelas QS Yasin ayat 1- 4 menyatakan tujuan Allah kepada Manusia itu adalah Allah menurunkan Al-Quran dan Rasul Nya untuk menuntun manusia kepada jalan yang lurus. Tujuan Allah menurunkan A-Quran dan Rasulnya karena Al-Quran tersebut adalah Wahyu, Firman Allah yang diturunkan oleh Allah yang maha perkasa lagi maha penyayang hal ini dijelaskan oleh Allah QS Yasin : 5
5).(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Artinya Al-Quran itu adalah Ajaran Ilmu Allah yang diturunkan kepada Manusia, maka manusia diberikan caranya agar dapat memahami Ilmu Allah ini sebagai sumber ilmu dari segala Ilmu, dari Allah yang Maha Perkasa dan Maha Penyayang , maka untuk dapat memahami dan merasakan kekuatan dari Ilmu Allah tersebut Allah memberikan caranya yaitu diamalkan dan diajarkan kepada yang lainnya, hal ini dijelaskan oleh Allah, QS Yasin:6
6).agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

Artinya Allah menjelaskan jika ingin memahami dan merasakan Ilmu Allah yang Maha Gagah Perkasa dan Maha Penyayang ini maka Al-Quran harus diamalkan dan diajarkan, namun dalam memahami isi kandungan al-Quran ternyata modal utamanya adalah keimanan kepada Allah SWT, hal ini karena jika kita tidak memiliki Iman maka tidak akan dapat memahami isi kandungan Al-Quran hal ini dijelaskan oleh Allah dalam QS Yasin 7-10
7).Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
8).Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
9).Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10)Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

Allah menyatakan jika manusia tidak beriman kepada Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah maka apa-apa saja ancaman dan ajab dari Allah yang telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Quran akan terjadi dan dirasakan oleh manusia yang tidak beriman, dan manusia yang tidak beriman tersebut akan terbelengu oleh hawa napsu dunia, sehingga lehernya terbelengu, dan kepalanya tertengadah tidak mampu melihat Allah, maka penglihatan mereka tertutup karena dihadapan dan dibelakangnya nya ada dingding sehingga tidak bisa marifatullah tidak mampu mendapatkan petunjuk dari Al-Quran, tidak mendapatkan hidayah dari Allah, hal ini karena manusia tidak beriman, maka Allah menutup mata mereka sehingga tidak dapat memahami dan mengamalkan Al-Quran. Maka diberi peringatan atau tidak diberiperingatan mereka tetap tidak akan beriman.
Berdasarkan firman Allah tersebut ternyata untuk dapat memahami dan mengamalkan Al-Quran adalah yang pertama beriman kepada Allah, artinya pelajaran yang paling mendasar dari ajaran Islam yaitu menyangkut Marifatullah, apabila kita sudah bisa beriman kepada Allah berarti meyakini Al-Quran sebagai firman Allah, Ilmu dari Allah, maka baca pelajari dan kemudian amalkan dan ajarkan Al-Quran tersebut, pasti Allah akan memberikan hidayah dan ilmunya sehingga kita bisa memahami apa-apa yang ada dalam isi kandungan Al-Quran sebagai Ilmu Allah, dan bisa merasakan serta membuktikan kekuasaan Allah . Semoga bagi kita semua yang sedang belajar dan berjuang menegakan Al-Quran dalam hidup dan kehidupan kita ini, diberikan rahmat, hidayah dan kekuatan dari Allah sehingga kita mampu memahami, mengamalkan dan mengajarkan Al-Quran dalam hidup dan kehidupan di muka bumi ini, sehingga tujuan kita membangun Qaryah Thoibah Mubaroqah dapat terlaksana, tegaknya Undang-Undang Allah dimuka Bumi, jayanya Dinnul islam, Allah Huakbar, Amin.
Sukabumi, 19 Nopember 2009/ 2Dulhijjah 1430H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
Pembina
Muhammad Fajar Laksana

Senin, 07 Desember 2009

Dzikir kunci mas kesehatan

DZIKIR KUNCI MAS KESEHATAN

Berdasarkan definisi WHO (World Health Organization) :
Usia < 65 Tahun = Usia pertengahan (Middle Age)
Usia 65 – 74 Tahun = Junior Old
Usia 75 – 90 Tahun = Formal Old Age (Usia Tua)
Usia 90 – 120 Tahun = Longevity Old Age (Orang Tua berumur panjang)
Usia manusia berdasarkan prinsip Biologis 5 s/d 7 kali masa pertumbuhan, masa pertumbuhan manusia usia 20 Tahun, jadi secara Biologis umur manusia terpanjang 175 Tahun, dan terpendek 100 Tahun, sedangkan usia Normal Rata-rata manusia umum a20 Tahun.
Berdasarkan prinsip panjangnya umur secaha Biologis tadi, maka dapat dipahami bahwa sebenarnya secara biologis manusia bisa mencapai rata-rata umur 120 tahun, tapi kenapa banyak manusia yang sudah kena penyakit berat seperti kanker, tumor, jantung dll, dibawah usia 50 tahun, dan hidup menderita karena penyakit, hal ini karena ada 2 faktor yaitu :
a. Minimnya Pencerahan Batin/ Tidak tenang Qalbu
b. Minimnya pengetahuan kesehatan
Kedua faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut dikarenakan faktor dari gaya hidup manusia yang tidak sehat, oleh karena itu maka bagaimana gaya hidup manusia yang sehat terhindar dari penyakit, maka dapat diuraikan dengan 4 Fonadsi hidup sehat yaitu :
Hati/Qalbu Tenang yaitu Mau hidup dalam system Dzikir
Makan Yang Pas
Olahraga yang pas
Tidak Meroko dan Minum Alkohol
Penjelasan dari 4 fondasi kesahatan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1.Kunci Mas : Qalbu tenang mau hidup dalam system Dzikir

Q.S. Al-Radu (13): 28
Dan mereka yang mempunyai iman yang teguh serta tetap dan tenang hatinya dengan dzikrullah, bukanlah dzikrullah itu menenangkan dan menentramkan hati

Menurut Prof Hung Zhao Guang” Bila kalian memperhatikan dan menjalankan ketenangan, seimbang mental dan bathin maka kalian telah menguasai KUNCI MAS KESEHATAN “. Dalam ajaran Islam Allah telah menyatakan bahwa Kunci ketenangan mental dan bathin atau Qalbu adalah dengan Dzikir, berarti disini orang yang selalu berdzikir sudah mendapatkan Kunci Mas Kesehatan. Selanjutnya Prof. Huang telah melakukan penelitian yang hasil penelitiannya menunjukan, bahwa banyak manula yang berusia diatas 100 tahun hidupnya sehat walaupun gaya hidupnya berbeda-beda, ada yang tidurnya tidak larut malam dan bangun pagi-pagi hidupnya sehat, ada yang tidurnya malam sekali dan bangun agak siang hidupnya sehat, ada yang doyan makan daging hidupnya sehat, ada yang tidak makan daging hidupnya sehat, ada yang merokok ada yang tidak merokok hidupnya tetap sehat, dari semua hasil penelitian tersebut gaya hidup Manula yang sehat diatas usia 100 tahun memiliki gaya hidup yang berbeda tetapi ada yang tetap sama, yaitu HATINYA TENANG DAN SEIMBANG, yaitu berhati lapang, berwatak lembut, berhati mulia, pemaaf, tidak berhati sirik, dengki, ujub, takabur, riya, sombong, kesemuanya untuk yang satu ini sama bagi manula usia 100 tahun tetap sehat. Berdasarkan hasil penelitian ini maka bagi kita yang Muslim, maka ternyata KUNCI MAS KESEHATAN itu adalah terpeliharanya Qalbu dari segala penyakit hati, yaitu dirawat dengan Dzikir dan Mau hidup dalam system Dzikir.

2. Kunci Pertama : Makan yang pas
Walupun kunci mas kesahatan telah dapat ditemukan namun tetap kita harus memperhatikan kunci-kunci kesehatan yang lainnya, yaitu yang utama adalah makan yang pas, apa yang dimaksud makan yang pas, yaitu ada 2 kata kunci :
Kata Pertama : 1,2,3,4,5
Kata Kedua : Merah, Kuning, Hijau, Putih, Hitam

Satu artinya : Tiap pagi minum satu gelas susu dan Madu
Dua artinya : Duaratus gram nasi sekali makan
Tiga artinya : Tiga bagian makan protein, Telur, Daging, Ikan
Empat artinya : Berhenti maka setelah kenyang 70-80%, dan segera makan setelah lapar 30 %
Lima artinya : Limartus gram makan sayur dan bayam

Merah : Makan tomat 1 butir setiap hari atau makan buah berwarna merah, menangkal penyakit kangker
Kuning :Makan sayur-sayuran berwarna merah kuning, buah, wortel, papaya dll, Menambah vitamin C dan , untuk menagkal penyakit, Flu, Demam, Infeksi, Amandel, keropos tulang
Hijau :Minum daun the hijau, atau air daun sirih segelas, atu sayur-sayuran, Melawan Free Oxygen Radical, Meningkatkan anti bodi, mengurangi ketuaan
Putih :Banyak minum air putih, Tiga gelas bangun tidur minum air putih, untuk mengeluarkan kotoran-kotoran dalam darah dan tubuh, mengembalikan darah murni ke sirkulasinya
Hitam : Makan Jamur Kuping warna hitam setiap hari 5 s/d 10 gram setiap hari, untuk menurunkan kekentalan darah, menangkal penyakit, jantung, darah tinggi, stroke, kelumpuhan, tersumbat pembuluh darah, pusing, kolesterol dll.

3. Kunci Kedua : Olahraga yang pas sesuai takaran
Bagimana olah raga yang pas ada 3 kata kunci yaitu : 3, 5, 7
Tiga artinya : 30 menit atau lebih jalan kaki setiap hari
Lima artinya : 5 Kali setiap minggu berolahraga
Tujuh artinya : Olahraga sesuai dengan denyut jantung, dengan rumus
170 = Umur + Denyut jantung untuk olah raga
Contoh jika umur 50 Tahun, maka olah raga yang pas pada saat denyut jantung 120. Olah raga yang paling pas untuk semua umur hanya ada 2 yaitu Jalan kaki dan Senam Taichi/Senam Gerak Tauhid
Untuk orang-orang yang pekerjaan banyak menggunakan pikiran tidak banyak menggunakan otot, maka ada rumusan olah raga yang pas yaitu :
TIGA KALI SETENGAH MENIT DAN TIGA KALI SETENGAH JAM
Tiga kali setengah menit yaitu : Bangun tidur tunggu setengah menit, kemudian duduk diranjang setengah menit, kemudian turunkan kaki dari ranjang setengah menit, artinya bangun tidur tidak boleh langsung diri
Tiga kali setengah jam, yaitu : Setiap pagi setengah jam olahraga jalan kaki atau senam taichi, siang hari tidur setengah jam sore hari atau malam hari setelah makan olahraga setengah jam jalan kaki atau senam taichi/Senam Gerak Tauhid

4. Kunci Ketiga : Jangan merokok dan minum berakohol
Kalupun sudah kecanduan maka bagi yang merokok jangan sampai lebih dari 5 batang sehari, kurangi terus sampai tidak merokok sama sekali


Sukabumi, 18 Nopember 2006
Ditulis kembali 7 Desember 2009
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
Pembina
Muhammad fajar Laksana

Rabu, 18 November 2009

IFTITAH PPT PASIM

IFTITAH
PIMPINAN PESANTREN PERGURUAN TINGGI (PPT) PASIM –AL-FATH
MUHAMMAD FAJAR LAKSANA.,SE.,CQM.,M

Bismillaahirrohmaanirrohiim, wash-sholaatu wassalaamu ‘alaa Sayyidinaa Muhammadiw-wa’alaa aalihii wa shohbihii ajma’iin. Ammaa ba’du

Allah berfirman dalam Qs Al-Araaf : 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Berdasrkan firman Allah tersebut maka kami mendirikan pesantren dan lembaga perguruan tinggi, yang disebut pesantren perguruan tinggi Pasim Al-Fath, yaitu lembaga perguruan tinggi yang memadukan antara pendidikan formal yaitu STIE dan STMIK Pasim dipadukan dengan pendidikan kepesantrenan, dengan tujuan agar murid-murid kami yaitu para mahasiswa/mahasiswi memiliki 3 pakaian dalam kehidupannya yaitu :
1). Pakaian pertama pakaian menutup aurat
Maksudnya, bahwa manusia harus memahami dan mengikuti serta mengamalkan semua yang ada dalam Al-Quran. Agar mendapatkan jalan yang lurus, menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan kehidupannya, yang mampu menutupi dan melindungi manusia, sehingga selamat hidup didunia dan akhirat
2).Pakain kedua yaitu pakaian indah untuk perhiasan
Maksudnya bahwa manusia harus mampu menggunakan potensi pikir manusia menguasai IPTEK, sehingga dapat digunakan untuk mengolah kekayaan Allah yang diberikan kepada manusia yaitu Alam Semesta dengan segala isinya, dengan kemampuan tersebut maka manusia akan bersyukur dan semakin meyakini atas kekuasaan Allah di alam semesta ini sehingga kemudian semakin mampu mengolah kekayaan alam semesta maka semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Tetapi hati- hati Allah mengingatkan godaan iblis dan syetan sangat luar biasa sehingga seringkali dalam mengolah kekayaan dunia ini malah ditujukan untuk memenuhi hawa napsu syetan akibatnya dalam mengolah kekayaan alam semesta ini menjadi berlebihan menimbulkan bencana bukan manfaat bagi manusia dan mahluk lainnya.
3). Pakaian ketiga, yaitu pakaian Taqwa.
Ini pakaian yang terbaik yang harus didapatkan dan digunakan oleh manusia, yaitu ahlak mulia seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah yaitu Ahlak yang paling mulia. Sebagai contoh dan tauladan utama umat manusia. Pakain ini adalah pakaian yang paling utama yang harus selalu dikenakan oleh manusia artinya manusia harus mampu mengenakan pakain ini, sehingga dengan menggunakan pakaian ini maka Iblis dan Syetan tidak akan mampu mendatangi manusia dari depan, belakang, dari kanan dan dari kiri. Lalu caranya bagaimana untuk mendapatkan dan selalu menggunakan pakaian ini, maka Allah telah berfirman
QS Al-Araaf : 200-201. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mendenmgar lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaithan ,mereka ingat kepada Allah (Dzikrullah), maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya (Bertobat)
QS Al-Ahdzaab (33) :41-42. Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kamu kepada Allah dengan sebanyak-banyak ingat, dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang
Rasulullah bersbda :
Laa Ilaaha Illallaah itu adalah perkataan-Ku, Ia adalah Aku, siapa yang menyebutnya masuk dalam bentengku, dan siapa yang masuk kedalam benteng-Ku, terpeliharalah ia daripada siksaanku”.”Jauhkanlah syaithan-syaithanmu itu dengan ucapan Laa Ilaaha Illallaah Muhammadurrasulullaah”
Pakaian taqwa adalah ahlak mulia yaitu ahlak Quran, ahlak Rasulullah, dimana cara mendapatkan dan menggunakannya adalah dawam setiap saat dengan dzikir, sehingga Iblis dan Syethan tidak sanggup mendatangi kita untuk menggoda manusia, karena barang siapa yang berdzikir dengan kalimat Laa Ilaaha Illallaah berarti menggunakan pakaian taqwa yaitu pakaian yang melindungi dari godaan iblis dan syethan dengan memasuki benteng Allah atau dijaga oleh para malaikat Allah sehingga Iblis dan syethan tidak akan sanggup mendatangi kita dari depan dan belakang dari kanan dan kiri manusia.

Berdasarkan tujuan dan harapan dari pendirian Pesantren Perguruan Tinggi Pasim Al-Fath tersebut maka perguruan tinggi kami telah menetapkan visi perjuangannya yaitu Mencetak sarjana dan ahli madya yang memiliki pengetahuan dan kemampuan paripurna, ilmu agama, IPTEK dan Akhlakul karimah, guna menjawab kebutuhan SDM ideal di masa yang akan datang, dengan visi tersebut maka kami merumuskan cara untuk mencapai visi tersebut dengan menetapkan Misi yaitu
1.Melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang memiliki 5 keunggulan
Kompetitif (5 B Competitive Advantage )
2.Menyelenggarakan kurikulum pendidikan terpadu/holistik
3.Melaksanakan amaliah ibadah secara intensif didalam kampus

Dengan visi dan misi tersebut maka kemudian lembaga kami mendirikan pesantren perguruan tinggi yang memiliki 5 keungulan kompetitif yaitu :
1.Barokah Campus/Qoryah Thoyibah Mubarokah (QTM)
a.Campus Berdzikir dan Campus Shodaqoh (gratis untuk Yatim Piatu)
b.Lingkungan : Berjamaah Islam
c.Hasil Pendidikan : Mencetak ulama sarjana, memiliki 3 pakaian kehidupan
2.Boarding Campus : Pendidikan pengasuhan 24 Jam
3.Bilingual Campus : Bahasa Pengantar Inggris dan Arab
4.Be Entrepreneur and Be Technopreuneur : Mandiri, KSB PUB
5.Best Quality : The Best Curriculum, Lecturers, Facilities and Environment
The Best Curriculum : Bilingual and Holistic Education, pendidikan bilingual
Terpadu, Quran,Iptek dan Ahlak
The Best Lecturers : 3 Kompetensi : Dosen Quran, Dosen Kelas dan Dosen Bahasa
The Best Facilities : Boarding Campus, PAS Budi.
The Best Environment : Hoki dengan Makam (Holistik, Komprehensif dan
Integratif, Masjid, Kampus, Alam dan Manusia )
Lima keunggulan kompetitif ini kemudian diarahkan untuk Membangun Qoryah Thoyibah Mubarokah dengan melaksanakan system pendidikan yang HOKI dengan MAKAM yaitu
Holistik, Komprehensif dan Integratif dengan Masjid,Alam,Kampus dan Manusia, sehingga dalam implementasinya kami memiliki target proses performance yaitu :
1.Tujuan 5 Tahun : The best Quality of local area holistic education
2.Tujuan > 5 Tahun : The best Quality of National area holistic education
3.Tujuan > 10 Tahun : The best Quality of International area holistic education

Dengan melihat semua gambaran diatas maka kami serahkan semua perjuangan ini kepada Allah.,SWT. Semoga apa yang dilakukan oleh lembaga kami menjadi bagian dari Jihad mnguatkan, membesarkan dan mengaggungkan agama Allah, yang diterima amal ibadahnya oleh Allah.,SWT. Amin.

Kamis, 01 Oktober 2009

BENCANA SOLUSINYA DENGAN DZIKIR

BENCANA DAN SOLUSINYA DENGAN DZIKIR
QS,An Nisaa (4) :79
“ Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah , dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi Saksi
Firman Allah tersebut sangat jelas menyatakan bahwa bencana yang menimpa manusia sesungguhnya datang dari kesalahan diri manusia itu sendiri, hal ini menyatakan dengan sangat tegas bahwa bencana yang datang kepada manusia yang menyebabkan ribuan manusia meninggal dunia seperti bencana gempa bumi dan Stunami, merupakan akibat kesalahan diri manusia, seperti yang dijelaskan dalam
QS Al Infithaar (82) :1-9
Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah
QS Ar-rum (30) : 41-43
(41) Telah nampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan KARENA PERBUATAN TANGAN MANUSIA SUPAYA Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.
(42). Katakanlah Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu, kebanyakan mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)

Bencana timbul akibat kerusakan yang dibuat oleh manusia baik yang ada di darat maupun dilaut, bahkan di udara, seperti eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan (minyak bumi), penebangan pohon-pohon, limbah buatan manusia yang mengotori air sungai, tanah, air laut. Pencemaran udara oleh pabrik dan kendaraan, pembuatan senjata pemusnah dll, yang semuanya menggangu keseimbangan alam, yang Allah ciptakan dalam prinsip dualisme yang seimbang (azwaj). Bahkan manusia membuat kerusakan yang amat berat yaitu perbuatan menduakan Allah (Syirik dan Musyrik). Akibat tangan manusia maka Allah turunkan bencana supaya mereka sadar untuk kembali kepada Allah, kejalan yang benar. Sehingga datangnya bencana merupakan pembuktian kekuasaan Allah supaya manusia kembali kepada Allah.
Pembuktian adanya kekuasaan Allah melalui salah satu bentuk perwujudan bencana yang terjadi kepada manusia, sesunguhnya sudah Allah berikan kepada umat manusia sebelumnya, akibat kekafiran manusia, akibat penolakan manusia terhadap keesaan Allah, akibat manusia yang tidak mau hidup berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul, maka Allah turunkan bencana pada masa yang lalu. Tetapi manusia tidak pernah mau mengambil hikmah dari pelajaran yang telah diberikan oleh Allah, sehingga manusia lalai, lupa diri, tetap berada di jalan sesat, seperti yang dijelaskan oleh Allah
dalam QS Arrum (30) : 33,34
(33) Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari pada mereka mempersekutukan tuhannya.
(34) Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahu (akibat perbuatanya)

Oleh karena itu Allah kembali memberikan pertunjukan kekuasaannya sebagai pelajaran bagi manusia untuk kembali menyadari bahwa manusia tidak memiliki daya upaya, manusia sangat kecil dan tidak berarti, Allah lah yang maha kuasa. Seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari masa lalu agar kita terhiNdar dari bencana di masa yang akan datang.

Penjelasan tersebut dipertegas kembali oleh Allah dalam QS Albaqarah (2):8-10
Diantara manusia ada yang mengatakan “ Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman,mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka ada siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.

Bagi orang munafik yang mengaku sebagai muslim orang yang beriman, tetapi ternyata mereka mengaku Islam tidak menjalankan perintah Allah dan Sunah Rasul mereka tidak mau berpedoman hidupnya kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul maka Allah berikan siksa yang amat pedih. Ambil himahnya dari bencana yang terjadi jadikan bencana yang terjadi untuk bisa mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, begitu kuasanya Allah, sehingga manusia sangat kecil tidak ada arti apa-apa. Wahai manusia yang sombonng perhatikanlah Adzab Allah, atas dasar kedurhakaan manusia maka bencana ini datang, takutlah kalian semua kepada Allah, segeralah minta ampunan kepada Allah, bertaubatlah semasih bisa bertaubat, janganlah kalian kembali mendustakan ayat-ayat Allah, karena siksa Allah amat pedih.

Penjelasan tersebut menunjukan bahwa Allah turunkan bencana akibat kerusakan yang dibuat manusia tanpa membeda-bedakan orang yang beriman atau tidak beriman dalam suatu wilayah, semuanya merasakan akibat bencana tersebut, hal ini dijelaskan oleh Allah dalam QS, Al-Anfaal (8) : 25 :
“ Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras akan siksaan-Nya”.
Firman Allah tersebut sangat jelas menunjukan bahwa bencana yang terjadi memilki dua arti bagi yang terkena bencana, yaitu sifatnya Azab bagi kaum kafir dan Ujian bagi kaum mukmin, oleh karena itu untuk mengatasi bencana tersebut solusinya telah di jelaskan oleh Allah, yaitu :

1). Bertaubat kembali mematuhi ketentual Allah (Al-Quran dan Sunnah Rasul), minta ampunan kepada Allah seperti dijelaskan oleh Allah, ;
dalam QS Albaqarah(2) : 286
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebaikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (mereka berdoa) “ Ya Tuhan Kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
QS Arrum:43,30-31
(43).Oleh karena itu hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya) pada hari itu mereka berpisah-pisah
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Allah…….
(31) Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah Shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Sangat jelas solusinya yaitu kembali mematuhi ketentuan Allah yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul, serta BERTAUBAT minta ampunan kepada Allah, dimana salah satu metoda Taubat kepada Allah adalah dengan melaksanakan Zikir kepada Allah.

2). Bagi Mukmin yang meninggal akibat bencana tersebut, atau Mukmin yang terhindar dari bencana, atau Mukmin yang keluarganya terkena bencana Allah berikan solusnya, yaitu
QS Al Baqarah (2) : 153 –157
(153) Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(154) Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka) mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya
(155) Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
(156) (yaitu) orang-orang yang apabila di timpa mushibah, mereka mengucapkan “ Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un ( Sesunggunya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali)
(157) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah yang mendapat petunjuk


Allah menegaskan kepada orang Mukmin, dalam menghadapi bencana atau mushibah meminta pertolonganlah kepada Allah dengan Sabar dan Sholat, orang yang meninggal dijalan Allah yakinlah bahwa mereka tidak menderita mereka mendapatkan kenikmatan dalam alam kuburnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkannya kembalikan semua bencana dan mushibah ini kepada Allah, karena sesungguhnya kita ini adalah miliki Allah.

3). Berdoa kepada yang tertimpa bencana semoga para korban bencana digolongkan mati syahid, diterima amal ibadahnya, dimudahkan di alam barzahnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkannya semoga Allah memberikan kekuatan untuk menghadapi musibah yang maha hebat ini. Selain dengan berdoa maka kita yang mampu dapat memberikan sumbangan secara materi semampu kita.

4). Bagi kita yang melihat adanya bencana ini, maka kita akan semakin melihat bukti kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa (hikmah) sehingga kita dapat mengenal Allah (marifatullah), dan kita akan sungguh-sungguh beratubat, minta ampunan kepada Allah karena bencana yang datang tersebut , menunjukan banyaknya manusia yang durhaka kepada Allah.

5). Meningkatkan ibadah kepada Allah dengan metoda Dzikrullah:
Agar hati kita menjadi tenang dan tidak putus asa dalam menghadapi ujian dari Allah, maka perbanyaklah bersdzikir kepada Allah.

a). Kalimat Tauhid Memberi Manusia Kekuatan dari Allah
QS Al-Baqarah (2):152
Ingatlah kamu kepadaku niscaya aku akan ingat kepadamu dan bersyukurlah kepadaku , dan janganlah kamu mengingkari ni’mat Ku/kufur
QS. Al-Imran (3) : 18
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan melainkan Dia (ALLAH), yang menegakan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan melainkan dia (ALLAH), yang maha perkasa lagi maha bijaksana.

Qs Arad (13) : 28
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.

Ayat pertama menerangkan bahwa Jika kamu ingat kepada Allah maka Allah akan ingat kepada kita, hal ini menunjukan bahwa Manusia akan mendapatkan kekuatan dari Allah jika manusia selalu mengingat Allah, karena bagi manusia yang selalu ingat kepada Allah maka Allah akan ingat terhadap segala sesuatu yang dihadapi manusia yang artinya akan memberikan kekuatan kepada manusia.
Ayat kedua selanjutnya menjelaskan bagaimana cara mengingat Allah yaitu Allah menyatakan bahwa Allah mengatakan Laa ilaaha illallaah, sehingga manusia yang berilmu yang mengerti akan ajaran ilmu Allah akan mengatakan juga Laa ilaaha illallaah, sehingga mengingat Allah atau Berdzikir adalah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah, sehingga manusia akan mendapatkan kekuatan dari Allah, selanjutnya ayat yang ketiga menyatakan hati manusia yang beriman akan tentram tidak akan merasa takut karena akan ada bencana, karena dijamin keselamatan oleh Allah, karena yakin Allah yang akan menyelematkan, dan keyakinan dan kenyataan Allah akan menyelematkan itu kalau kita selalu mau mengingat Allah atau Berdzikir kepada Allah. Penjelasan ini semua dapat dijelaskan melalui persamaan matematik sebagai berikut :
Allah mengatakan Laa ilaaha illallaah = Manusia berilmu mengatakan Laa ilaaha illallaah = Allah akan mengingat manusia (memberi rahmat/kekuatan)

Masalah/Penyakit/Bencana/ dll
-------------------------------------------- = Solusi/Sehat/Selamat/dll
Mengatakan Laa ilaaha illal laah

b). Kalimat Tauhid menurunkan Malaikat Allah
QS.Fushilat(41) : 30,31,32
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu [Malaikat Allah] dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan bagi dirimu, dan kamu memperoleh didalamnya apa yang kamu minta, sebagai hidangan dari Rabb Pembimbingmu yang maha pengampun lagi maha penyayang

Ayat tersebut menjelaskan :

1). Manusia mengatakan Laa ilaaha illallaah = Malaikat turun menolong manusia atas seijin Allah (Didunia maupun diakhirat)

2). Manusia Takut/Sedih
----------------------------------------- = Manusia Gembira
Mengatakan Laa ilaaha illallaah

c). Dzikir Alam Menyeimbangkan Alam Menolak Bencana Alam

Allah menciptakan Alam Semesta dalam keseimbangan
QS Al-Mulk ayat 2-5
(ayat 2) Yang menjadikan mati (didunia) dan hidup (diakhirat) supaya Dia menguji kalian,siapa diantara kalian yang lebih baik amalannya dan Dia maha perkasa lagi maha pengampun, (ayat 3) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat keretakan (sesuatu yang tidak seimbang), (ayat 4). Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya akan berbalik penglihatanmu itu kepadamu dalam keadaan hina (tidak menemukan sesuatu yang cacat) dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah (tidak melihat ada sesuatu yang cacat atau tidak seimbang), (ayat 5) Dan sesunguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan lampu-lampu (bintang-bintang) dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan-setan (bilaman mereka mencuri pembicaraan para malaikat) dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala
Qs Yasin (36) : 36,37,38
Maha Suci Tuhanmu yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya , baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta mereka berada dalam kegelapan
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui

Allah menciptakan alam semesta berdasarkan prinsip dualisme yang seimbang atau disebut Azwaj, Keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah menunjukan Kekuasaan Allah sehingga tidak menimbulkan kekacauan mekanisme Alam atau bencana alam, tapi kenapa kemudian terjadi bencana Alam, sesungguhnya karena mekanisme Alam yang tidak lagi seimbang dikarenakan ulah manusia, sehingga Allah menurunkan Azab, oleh karena itu maka kita harus kembali menyeimbangkan Alam baik secara fisik maupun secara spiritual, maka harus segera manusia menyatu dengan Alam untuk sama-sama berdzikir kepada Allah, sehingga dengan Dzikir yang menyatu dengan Alam semesta, maka baik manusia maupun Alam akan sama-sama mengumandangkan dan mengagungkan asma Allah, sehingga manusia dan alam sama-sama menunjukan dan membuktikan kepada Allah bahwa dirinya betul-betul mengakui, meyakini Allah maha kuasa, sehingga Allah akan dengan secepatnya menurunkan Rahmat kepada Manusia, seperti yang dijelaskan Allah (QS. Al-Al’raf : 96)

“Dan kalau penduduk negri beriman dan bertaqwa kepada Allah niscaya akan kami bukakan untuk mereka ”Barokah” dari langit dan bumi.

Firman Allah tersebut menjelaskan bahwa Alam semesta akan menurunkan barokahnya dan tidak menimbulkan bencana sangat tergantung kepada iman dan taqwanya penduduk suatu negri atau wilayah tersebut. Oleh karena itu maka ketidak seimbangan alam yang menimbulkan bencana sangat tergantung kepada iman dan taqwanya penduduk suatu negeri atau wilayah tersebut, oleh karena itu untuk dapat menangani bencana, maka masyarakat harus beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan selanjutnya keseimbangan alam harus diseimbangkan kembali yaitu secara spiritual alam akan di seimbangkan kembali dengan Dzikir sehingga gerak alam akan menyeimbangkan diri dengan kalimat Allah, dan gerakan ini tentunya penuh dengan Rahmat dan Rahim sehingga akan memberikan kedamaian di Muka Bumi, hal ini sangat nyata di jelaskan oleh Allah,

QS AL HADIID (57):1 Artinya : Semua yang berada dilangit dan dibumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Firman Allah tersebut menyatakan bahwa alam semesta ini dalam prinsip keseimbangannya berdzikir kepada Allah, artinya proses keseimbangan Alam ditunjukan oleh dzikirnya alam kepada Allah, sehingga dzikirnya alam menunjukan tunduk dan taatnya alam semesta kepada Allah dijelaskan Firman Allah QS Al Hajj (22):18
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Firman Allah tersebut menunjukan bahwa aktifitas alam menunjukan bukti sujudnya Alam kepada Allah, jadi ketika Alam menimbulkan bencana hal itu menunjukan terjadi ketidakseimbangan, dan ini sesungguhnya karena Alam tersebut diperintahkan oleh Allah untuk mengingatkan kepada Manusia bahwa Allah yang maha kuasa, dan alam menjadi tidak seimbang itu karena ulah manusia yang banyak membuat dosa, banyak berbuat kemudharatan di muka bumi, sehingga Alam menjadi tidak seimbang dan timbul bencana agar manusia tau bahwa Allahlah yang kuasa sedangkan manusia amat kecil, lemah tidak punya daya upaya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka kita dapat memahami kenapa timbul bencana, dan tentunya kita akan paham bagaimana mengatasi bencana tersebut, yaitu dengan cara meminta kepada Allah agar Alam dapat diseimbangkan kembali yaitu caranya, manusia menyatu dengan Alam untuk sama-sama berdzikir kepada Allah sehingga Alam akan hidup kembali untuk brdzikir atau bergerak menyeimbangkan dirinya sehingga alam akan kembali seimbang (normal), hal ni dijelaskan oleh Allah :
QS Ar rad (QS 13:31)
Dan sekirannya ada suatu bacaan yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat diguncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenannya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara (tentu Al-Quran itulah dia)

Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami yang diartikan dengan bacaan tersebut adalah Al-Quran dan intisari bacaan atau kalimah Al-Quran adalah Kalimat Thhoyibah atau kalimah Dzikir. Dengan demikian Dzikir lisan akan sangat keras terasa oleh Alam Semesta, sehingga orang yang membaca Dzikir dengan keras (Dzikir Zahar) maka alam akan bergetar bergerak menyeimbangkan kembali dirinya dan sama-sama tunduk dan sujud kepada Allah, sehingga Allah akan segera menurunkan Rahmat kepada Alam Semesta ini

d). Dzikir menghapus Dosa Menolak Bencana

Kalimat Laa Ilaaha Illallaah adalah dzikir yang iklas semata-mata karena Allah, maka manusia yang berdzikir dengan kalimat tauhid akan Allah ampuni segala dosanya, sehingga pintu langit terbuka, seperti Sabda Nabi Saw :
Jika ada seorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah datang dengan membawa dosa sebesar bumi, maka Allah akan mengampuni dosanya itu (Al-Hadits)
Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah serta dipanjangkannya dengan maksud mengaggungkan, maka dihancurkan baginya empat ribu dosa besar. (Al-Hadits)
Tidak ada seorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah secara iklas dalam hatinya, kecuali dibukakan pintu-pintu langit, sehingga dia bisa meninjau Arasy (Al-Hadits)
Sehingga bagi yang berdzikir dengan iklas maka terbuka hijab langsung bertemu dengan Allah. Sehingga oleh Allah diselamatkan dari segala adzab dan becana, serta siksa yang amat pedih dari
Allah, seperti Sabda Nabi Saw :

LaaIlaaha Illallaah itu bentengKu, barang siapa mengucapkannya, maka masuklah ia kedalam bentengKu itu, Dan barang siapa yang masuk kebentengKu itu, maka selamatlah Dari adzab Ku

Sukabumi 1 Juni 2006 (Hikmat bencana Tsunami Aceh)
1 Oktober 2009/12 Syawal 1430 H (Hikmah bencana Gempa Tasik dan Sumbar)

Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
Pembina/Pembimbing

Muhammad Fajar Laksana

Kamis, 06 Agustus 2009

Menetukan malam Nisfhu Syaban

Hisab 1 Sya'ban 1430 H Menentukan Malam Nisfhu Syaban dan 1 Ramadhan
Ilmu Hisab
MakalAh ini dikuti dari tulisan Dr. Rinto Anugraha, Mahasiswa Pasca Doktoral, Universitas Kyushu, Jepang
Di seluruh Indonesia pada tanggal 22 Juli 2009 saat matahari terbenam, bulan berada pada altitude dan elongasi antara 4 hingga 5 derajat, yang berarti masih berada di bawah limit Danjon. Iluminasi bulan rata-rata cukup rendah, sekitar 0,1 hingga 0,2 %, yang berarti masih jauh di bawah limit rata-rata kemampuan manusia untuk melihat hilal.
Jadi, secara singkat dapat dikatakan, jika penentuan 1 Sya'ban 1420 H menggunakan kriteria hisab konjungsi terjadi sebelum sunset dan moonset setelah sunset berapapun altitude bulan, maka 1 Sya'ban 1430 H di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Juli 2009 maghrib atau secara efektif tanggal 23 Juli 2009. (jadi malam nisfhu syaban atau malam 15 syaban, pada tanggal 15 agustus atau malam kamis 2009, dan 1 ramadhan jatuh tanggal 22 agustus 2009 malam sabtu, tgl 1 pahing)
Sementara itu jika penentuan 1 Sya'ban 1420 H menggunakan kriteria konjungsi terjadi sebelum sunset dan moonset setelah sunset, serta elongasi di atas limit Danjon dan iluminasi bulan di atas 1%., maka 1 Sya'ban 1430 H di Indonesia jatuh pada satu hari sesudahnya, yaitu 23 Juli 2009 maghrib atau secara efektif tanggal 24 Juli 2009. (malam nisfhu syaban malam 15 syaban pada tanggal 16 agustus 2009 malam jumat, dan 1 ramadhan jatuh tanggal 22 agustus 2009 malam sabtu, tgl 1 pahing)
Adapun, jika penentuan 1 Sya'ban 1420 H menggunakan hasil eksperimen yaitu pengamatan hilal, maka penetapan 1 Sya'ban 1420 H adalah ketika pada saat maghrib tanggal 22 atau 23 Juli, hilal berhasil dilihat. Atau jika tidak berhasil dilihat, maka digunakanlah langkah istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Rajab menjadi genap 30 hari. Tentu saja, untuk dapat menentukan tanggal 29 atau 30 bulan Rajab, maka tanggal 1 Rajab harus terlebih dahulu ditetapkan. Demikian pula untuk bulan-bulan sebelumnya, dan begitu seterusnya. Laporan dari sejumlah praktisi dan pengamat hilal yang tergabung dalam Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) menyatakan bahwa pada 22 Juli 2009 maghrib, hilal gagal dilihat di sejumlah tempat di Indonesia. Sedangkan pada sehari sesudahnya, hilal dengan mudah dilihat.
Secara singkat menurut hemat penulis, dalam masalah ini ada dua domain yang bekerja, yaitu domain saintifik dan domain agama. Untuk mudahnya dalam membandingkan antara kedua domain tersebut dalam hubungannya dengan bulan, domain saintifik berhubungan dengan perhitungan dan pengamatan moon (al-qamar dalam bahasa Arab atau tsuki dalam bahasa Jepang). Sementara domain agama berkaitan dengan penetapan month (asy-syahru atau getsu). Kedua jenis "bulan" tersebut tentu saja berbeda, namun memiliki kaitan erat.

Sukabumi, 16 Agustus 2009/ 14 legi 15 Syaban 1430 H
Majlis dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajal Laksana