Senin, 07 Desember 2009

Dzikir kunci mas kesehatan

DZIKIR KUNCI MAS KESEHATAN

Berdasarkan definisi WHO (World Health Organization) :
Usia < 65 Tahun = Usia pertengahan (Middle Age)
Usia 65 – 74 Tahun = Junior Old
Usia 75 – 90 Tahun = Formal Old Age (Usia Tua)
Usia 90 – 120 Tahun = Longevity Old Age (Orang Tua berumur panjang)
Usia manusia berdasarkan prinsip Biologis 5 s/d 7 kali masa pertumbuhan, masa pertumbuhan manusia usia 20 Tahun, jadi secara Biologis umur manusia terpanjang 175 Tahun, dan terpendek 100 Tahun, sedangkan usia Normal Rata-rata manusia umum a20 Tahun.
Berdasarkan prinsip panjangnya umur secaha Biologis tadi, maka dapat dipahami bahwa sebenarnya secara biologis manusia bisa mencapai rata-rata umur 120 tahun, tapi kenapa banyak manusia yang sudah kena penyakit berat seperti kanker, tumor, jantung dll, dibawah usia 50 tahun, dan hidup menderita karena penyakit, hal ini karena ada 2 faktor yaitu :
a. Minimnya Pencerahan Batin/ Tidak tenang Qalbu
b. Minimnya pengetahuan kesehatan
Kedua faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut dikarenakan faktor dari gaya hidup manusia yang tidak sehat, oleh karena itu maka bagaimana gaya hidup manusia yang sehat terhindar dari penyakit, maka dapat diuraikan dengan 4 Fonadsi hidup sehat yaitu :
Hati/Qalbu Tenang yaitu Mau hidup dalam system Dzikir
Makan Yang Pas
Olahraga yang pas
Tidak Meroko dan Minum Alkohol
Penjelasan dari 4 fondasi kesahatan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1.Kunci Mas : Qalbu tenang mau hidup dalam system Dzikir

Q.S. Al-Radu (13): 28
Dan mereka yang mempunyai iman yang teguh serta tetap dan tenang hatinya dengan dzikrullah, bukanlah dzikrullah itu menenangkan dan menentramkan hati

Menurut Prof Hung Zhao Guang” Bila kalian memperhatikan dan menjalankan ketenangan, seimbang mental dan bathin maka kalian telah menguasai KUNCI MAS KESEHATAN “. Dalam ajaran Islam Allah telah menyatakan bahwa Kunci ketenangan mental dan bathin atau Qalbu adalah dengan Dzikir, berarti disini orang yang selalu berdzikir sudah mendapatkan Kunci Mas Kesehatan. Selanjutnya Prof. Huang telah melakukan penelitian yang hasil penelitiannya menunjukan, bahwa banyak manula yang berusia diatas 100 tahun hidupnya sehat walaupun gaya hidupnya berbeda-beda, ada yang tidurnya tidak larut malam dan bangun pagi-pagi hidupnya sehat, ada yang tidurnya malam sekali dan bangun agak siang hidupnya sehat, ada yang doyan makan daging hidupnya sehat, ada yang tidak makan daging hidupnya sehat, ada yang merokok ada yang tidak merokok hidupnya tetap sehat, dari semua hasil penelitian tersebut gaya hidup Manula yang sehat diatas usia 100 tahun memiliki gaya hidup yang berbeda tetapi ada yang tetap sama, yaitu HATINYA TENANG DAN SEIMBANG, yaitu berhati lapang, berwatak lembut, berhati mulia, pemaaf, tidak berhati sirik, dengki, ujub, takabur, riya, sombong, kesemuanya untuk yang satu ini sama bagi manula usia 100 tahun tetap sehat. Berdasarkan hasil penelitian ini maka bagi kita yang Muslim, maka ternyata KUNCI MAS KESEHATAN itu adalah terpeliharanya Qalbu dari segala penyakit hati, yaitu dirawat dengan Dzikir dan Mau hidup dalam system Dzikir.

2. Kunci Pertama : Makan yang pas
Walupun kunci mas kesahatan telah dapat ditemukan namun tetap kita harus memperhatikan kunci-kunci kesehatan yang lainnya, yaitu yang utama adalah makan yang pas, apa yang dimaksud makan yang pas, yaitu ada 2 kata kunci :
Kata Pertama : 1,2,3,4,5
Kata Kedua : Merah, Kuning, Hijau, Putih, Hitam

Satu artinya : Tiap pagi minum satu gelas susu dan Madu
Dua artinya : Duaratus gram nasi sekali makan
Tiga artinya : Tiga bagian makan protein, Telur, Daging, Ikan
Empat artinya : Berhenti maka setelah kenyang 70-80%, dan segera makan setelah lapar 30 %
Lima artinya : Limartus gram makan sayur dan bayam

Merah : Makan tomat 1 butir setiap hari atau makan buah berwarna merah, menangkal penyakit kangker
Kuning :Makan sayur-sayuran berwarna merah kuning, buah, wortel, papaya dll, Menambah vitamin C dan , untuk menagkal penyakit, Flu, Demam, Infeksi, Amandel, keropos tulang
Hijau :Minum daun the hijau, atau air daun sirih segelas, atu sayur-sayuran, Melawan Free Oxygen Radical, Meningkatkan anti bodi, mengurangi ketuaan
Putih :Banyak minum air putih, Tiga gelas bangun tidur minum air putih, untuk mengeluarkan kotoran-kotoran dalam darah dan tubuh, mengembalikan darah murni ke sirkulasinya
Hitam : Makan Jamur Kuping warna hitam setiap hari 5 s/d 10 gram setiap hari, untuk menurunkan kekentalan darah, menangkal penyakit, jantung, darah tinggi, stroke, kelumpuhan, tersumbat pembuluh darah, pusing, kolesterol dll.

3. Kunci Kedua : Olahraga yang pas sesuai takaran
Bagimana olah raga yang pas ada 3 kata kunci yaitu : 3, 5, 7
Tiga artinya : 30 menit atau lebih jalan kaki setiap hari
Lima artinya : 5 Kali setiap minggu berolahraga
Tujuh artinya : Olahraga sesuai dengan denyut jantung, dengan rumus
170 = Umur + Denyut jantung untuk olah raga
Contoh jika umur 50 Tahun, maka olah raga yang pas pada saat denyut jantung 120. Olah raga yang paling pas untuk semua umur hanya ada 2 yaitu Jalan kaki dan Senam Taichi/Senam Gerak Tauhid
Untuk orang-orang yang pekerjaan banyak menggunakan pikiran tidak banyak menggunakan otot, maka ada rumusan olah raga yang pas yaitu :
TIGA KALI SETENGAH MENIT DAN TIGA KALI SETENGAH JAM
Tiga kali setengah menit yaitu : Bangun tidur tunggu setengah menit, kemudian duduk diranjang setengah menit, kemudian turunkan kaki dari ranjang setengah menit, artinya bangun tidur tidak boleh langsung diri
Tiga kali setengah jam, yaitu : Setiap pagi setengah jam olahraga jalan kaki atau senam taichi, siang hari tidur setengah jam sore hari atau malam hari setelah makan olahraga setengah jam jalan kaki atau senam taichi/Senam Gerak Tauhid

4. Kunci Ketiga : Jangan merokok dan minum berakohol
Kalupun sudah kecanduan maka bagi yang merokok jangan sampai lebih dari 5 batang sehari, kurangi terus sampai tidak merokok sama sekali


Sukabumi, 18 Nopember 2006
Ditulis kembali 7 Desember 2009
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
Pembina
Muhammad fajar Laksana

Rabu, 18 November 2009

IFTITAH PPT PASIM

IFTITAH
PIMPINAN PESANTREN PERGURUAN TINGGI (PPT) PASIM –AL-FATH
MUHAMMAD FAJAR LAKSANA.,SE.,CQM.,M

Bismillaahirrohmaanirrohiim, wash-sholaatu wassalaamu ‘alaa Sayyidinaa Muhammadiw-wa’alaa aalihii wa shohbihii ajma’iin. Ammaa ba’du

Allah berfirman dalam Qs Al-Araaf : 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Berdasrkan firman Allah tersebut maka kami mendirikan pesantren dan lembaga perguruan tinggi, yang disebut pesantren perguruan tinggi Pasim Al-Fath, yaitu lembaga perguruan tinggi yang memadukan antara pendidikan formal yaitu STIE dan STMIK Pasim dipadukan dengan pendidikan kepesantrenan, dengan tujuan agar murid-murid kami yaitu para mahasiswa/mahasiswi memiliki 3 pakaian dalam kehidupannya yaitu :
1). Pakaian pertama pakaian menutup aurat
Maksudnya, bahwa manusia harus memahami dan mengikuti serta mengamalkan semua yang ada dalam Al-Quran. Agar mendapatkan jalan yang lurus, menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan kehidupannya, yang mampu menutupi dan melindungi manusia, sehingga selamat hidup didunia dan akhirat
2).Pakain kedua yaitu pakaian indah untuk perhiasan
Maksudnya bahwa manusia harus mampu menggunakan potensi pikir manusia menguasai IPTEK, sehingga dapat digunakan untuk mengolah kekayaan Allah yang diberikan kepada manusia yaitu Alam Semesta dengan segala isinya, dengan kemampuan tersebut maka manusia akan bersyukur dan semakin meyakini atas kekuasaan Allah di alam semesta ini sehingga kemudian semakin mampu mengolah kekayaan alam semesta maka semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Tetapi hati- hati Allah mengingatkan godaan iblis dan syetan sangat luar biasa sehingga seringkali dalam mengolah kekayaan dunia ini malah ditujukan untuk memenuhi hawa napsu syetan akibatnya dalam mengolah kekayaan alam semesta ini menjadi berlebihan menimbulkan bencana bukan manfaat bagi manusia dan mahluk lainnya.
3). Pakaian ketiga, yaitu pakaian Taqwa.
Ini pakaian yang terbaik yang harus didapatkan dan digunakan oleh manusia, yaitu ahlak mulia seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah yaitu Ahlak yang paling mulia. Sebagai contoh dan tauladan utama umat manusia. Pakain ini adalah pakaian yang paling utama yang harus selalu dikenakan oleh manusia artinya manusia harus mampu mengenakan pakain ini, sehingga dengan menggunakan pakaian ini maka Iblis dan Syetan tidak akan mampu mendatangi manusia dari depan, belakang, dari kanan dan dari kiri. Lalu caranya bagaimana untuk mendapatkan dan selalu menggunakan pakaian ini, maka Allah telah berfirman
QS Al-Araaf : 200-201. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mendenmgar lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaithan ,mereka ingat kepada Allah (Dzikrullah), maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya (Bertobat)
QS Al-Ahdzaab (33) :41-42. Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kamu kepada Allah dengan sebanyak-banyak ingat, dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang
Rasulullah bersbda :
Laa Ilaaha Illallaah itu adalah perkataan-Ku, Ia adalah Aku, siapa yang menyebutnya masuk dalam bentengku, dan siapa yang masuk kedalam benteng-Ku, terpeliharalah ia daripada siksaanku”.”Jauhkanlah syaithan-syaithanmu itu dengan ucapan Laa Ilaaha Illallaah Muhammadurrasulullaah”
Pakaian taqwa adalah ahlak mulia yaitu ahlak Quran, ahlak Rasulullah, dimana cara mendapatkan dan menggunakannya adalah dawam setiap saat dengan dzikir, sehingga Iblis dan Syethan tidak sanggup mendatangi kita untuk menggoda manusia, karena barang siapa yang berdzikir dengan kalimat Laa Ilaaha Illallaah berarti menggunakan pakaian taqwa yaitu pakaian yang melindungi dari godaan iblis dan syethan dengan memasuki benteng Allah atau dijaga oleh para malaikat Allah sehingga Iblis dan syethan tidak akan sanggup mendatangi kita dari depan dan belakang dari kanan dan kiri manusia.

Berdasarkan tujuan dan harapan dari pendirian Pesantren Perguruan Tinggi Pasim Al-Fath tersebut maka perguruan tinggi kami telah menetapkan visi perjuangannya yaitu Mencetak sarjana dan ahli madya yang memiliki pengetahuan dan kemampuan paripurna, ilmu agama, IPTEK dan Akhlakul karimah, guna menjawab kebutuhan SDM ideal di masa yang akan datang, dengan visi tersebut maka kami merumuskan cara untuk mencapai visi tersebut dengan menetapkan Misi yaitu
1.Melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang memiliki 5 keunggulan
Kompetitif (5 B Competitive Advantage )
2.Menyelenggarakan kurikulum pendidikan terpadu/holistik
3.Melaksanakan amaliah ibadah secara intensif didalam kampus

Dengan visi dan misi tersebut maka kemudian lembaga kami mendirikan pesantren perguruan tinggi yang memiliki 5 keungulan kompetitif yaitu :
1.Barokah Campus/Qoryah Thoyibah Mubarokah (QTM)
a.Campus Berdzikir dan Campus Shodaqoh (gratis untuk Yatim Piatu)
b.Lingkungan : Berjamaah Islam
c.Hasil Pendidikan : Mencetak ulama sarjana, memiliki 3 pakaian kehidupan
2.Boarding Campus : Pendidikan pengasuhan 24 Jam
3.Bilingual Campus : Bahasa Pengantar Inggris dan Arab
4.Be Entrepreneur and Be Technopreuneur : Mandiri, KSB PUB
5.Best Quality : The Best Curriculum, Lecturers, Facilities and Environment
The Best Curriculum : Bilingual and Holistic Education, pendidikan bilingual
Terpadu, Quran,Iptek dan Ahlak
The Best Lecturers : 3 Kompetensi : Dosen Quran, Dosen Kelas dan Dosen Bahasa
The Best Facilities : Boarding Campus, PAS Budi.
The Best Environment : Hoki dengan Makam (Holistik, Komprehensif dan
Integratif, Masjid, Kampus, Alam dan Manusia )
Lima keunggulan kompetitif ini kemudian diarahkan untuk Membangun Qoryah Thoyibah Mubarokah dengan melaksanakan system pendidikan yang HOKI dengan MAKAM yaitu
Holistik, Komprehensif dan Integratif dengan Masjid,Alam,Kampus dan Manusia, sehingga dalam implementasinya kami memiliki target proses performance yaitu :
1.Tujuan 5 Tahun : The best Quality of local area holistic education
2.Tujuan > 5 Tahun : The best Quality of National area holistic education
3.Tujuan > 10 Tahun : The best Quality of International area holistic education

Dengan melihat semua gambaran diatas maka kami serahkan semua perjuangan ini kepada Allah.,SWT. Semoga apa yang dilakukan oleh lembaga kami menjadi bagian dari Jihad mnguatkan, membesarkan dan mengaggungkan agama Allah, yang diterima amal ibadahnya oleh Allah.,SWT. Amin.

Kamis, 01 Oktober 2009

BENCANA SOLUSINYA DENGAN DZIKIR

BENCANA DAN SOLUSINYA DENGAN DZIKIR
QS,An Nisaa (4) :79
“ Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah , dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi Saksi
Firman Allah tersebut sangat jelas menyatakan bahwa bencana yang menimpa manusia sesungguhnya datang dari kesalahan diri manusia itu sendiri, hal ini menyatakan dengan sangat tegas bahwa bencana yang datang kepada manusia yang menyebabkan ribuan manusia meninggal dunia seperti bencana gempa bumi dan Stunami, merupakan akibat kesalahan diri manusia, seperti yang dijelaskan dalam
QS Al Infithaar (82) :1-9
Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah
QS Ar-rum (30) : 41-43
(41) Telah nampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan KARENA PERBUATAN TANGAN MANUSIA SUPAYA Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.
(42). Katakanlah Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu, kebanyakan mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)

Bencana timbul akibat kerusakan yang dibuat oleh manusia baik yang ada di darat maupun dilaut, bahkan di udara, seperti eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan (minyak bumi), penebangan pohon-pohon, limbah buatan manusia yang mengotori air sungai, tanah, air laut. Pencemaran udara oleh pabrik dan kendaraan, pembuatan senjata pemusnah dll, yang semuanya menggangu keseimbangan alam, yang Allah ciptakan dalam prinsip dualisme yang seimbang (azwaj). Bahkan manusia membuat kerusakan yang amat berat yaitu perbuatan menduakan Allah (Syirik dan Musyrik). Akibat tangan manusia maka Allah turunkan bencana supaya mereka sadar untuk kembali kepada Allah, kejalan yang benar. Sehingga datangnya bencana merupakan pembuktian kekuasaan Allah supaya manusia kembali kepada Allah.
Pembuktian adanya kekuasaan Allah melalui salah satu bentuk perwujudan bencana yang terjadi kepada manusia, sesunguhnya sudah Allah berikan kepada umat manusia sebelumnya, akibat kekafiran manusia, akibat penolakan manusia terhadap keesaan Allah, akibat manusia yang tidak mau hidup berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul, maka Allah turunkan bencana pada masa yang lalu. Tetapi manusia tidak pernah mau mengambil hikmah dari pelajaran yang telah diberikan oleh Allah, sehingga manusia lalai, lupa diri, tetap berada di jalan sesat, seperti yang dijelaskan oleh Allah
dalam QS Arrum (30) : 33,34
(33) Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari pada mereka mempersekutukan tuhannya.
(34) Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahu (akibat perbuatanya)

Oleh karena itu Allah kembali memberikan pertunjukan kekuasaannya sebagai pelajaran bagi manusia untuk kembali menyadari bahwa manusia tidak memiliki daya upaya, manusia sangat kecil dan tidak berarti, Allah lah yang maha kuasa. Seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari masa lalu agar kita terhiNdar dari bencana di masa yang akan datang.

Penjelasan tersebut dipertegas kembali oleh Allah dalam QS Albaqarah (2):8-10
Diantara manusia ada yang mengatakan “ Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman,mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka ada siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.

Bagi orang munafik yang mengaku sebagai muslim orang yang beriman, tetapi ternyata mereka mengaku Islam tidak menjalankan perintah Allah dan Sunah Rasul mereka tidak mau berpedoman hidupnya kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul maka Allah berikan siksa yang amat pedih. Ambil himahnya dari bencana yang terjadi jadikan bencana yang terjadi untuk bisa mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, begitu kuasanya Allah, sehingga manusia sangat kecil tidak ada arti apa-apa. Wahai manusia yang sombonng perhatikanlah Adzab Allah, atas dasar kedurhakaan manusia maka bencana ini datang, takutlah kalian semua kepada Allah, segeralah minta ampunan kepada Allah, bertaubatlah semasih bisa bertaubat, janganlah kalian kembali mendustakan ayat-ayat Allah, karena siksa Allah amat pedih.

Penjelasan tersebut menunjukan bahwa Allah turunkan bencana akibat kerusakan yang dibuat manusia tanpa membeda-bedakan orang yang beriman atau tidak beriman dalam suatu wilayah, semuanya merasakan akibat bencana tersebut, hal ini dijelaskan oleh Allah dalam QS, Al-Anfaal (8) : 25 :
“ Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras akan siksaan-Nya”.
Firman Allah tersebut sangat jelas menunjukan bahwa bencana yang terjadi memilki dua arti bagi yang terkena bencana, yaitu sifatnya Azab bagi kaum kafir dan Ujian bagi kaum mukmin, oleh karena itu untuk mengatasi bencana tersebut solusinya telah di jelaskan oleh Allah, yaitu :

1). Bertaubat kembali mematuhi ketentual Allah (Al-Quran dan Sunnah Rasul), minta ampunan kepada Allah seperti dijelaskan oleh Allah, ;
dalam QS Albaqarah(2) : 286
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebaikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (mereka berdoa) “ Ya Tuhan Kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
QS Arrum:43,30-31
(43).Oleh karena itu hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya) pada hari itu mereka berpisah-pisah
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Allah…….
(31) Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah Shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Sangat jelas solusinya yaitu kembali mematuhi ketentuan Allah yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul, serta BERTAUBAT minta ampunan kepada Allah, dimana salah satu metoda Taubat kepada Allah adalah dengan melaksanakan Zikir kepada Allah.

2). Bagi Mukmin yang meninggal akibat bencana tersebut, atau Mukmin yang terhindar dari bencana, atau Mukmin yang keluarganya terkena bencana Allah berikan solusnya, yaitu
QS Al Baqarah (2) : 153 –157
(153) Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(154) Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka) mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya
(155) Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
(156) (yaitu) orang-orang yang apabila di timpa mushibah, mereka mengucapkan “ Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un ( Sesunggunya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali)
(157) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah yang mendapat petunjuk


Allah menegaskan kepada orang Mukmin, dalam menghadapi bencana atau mushibah meminta pertolonganlah kepada Allah dengan Sabar dan Sholat, orang yang meninggal dijalan Allah yakinlah bahwa mereka tidak menderita mereka mendapatkan kenikmatan dalam alam kuburnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkannya kembalikan semua bencana dan mushibah ini kepada Allah, karena sesungguhnya kita ini adalah miliki Allah.

3). Berdoa kepada yang tertimpa bencana semoga para korban bencana digolongkan mati syahid, diterima amal ibadahnya, dimudahkan di alam barzahnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkannya semoga Allah memberikan kekuatan untuk menghadapi musibah yang maha hebat ini. Selain dengan berdoa maka kita yang mampu dapat memberikan sumbangan secara materi semampu kita.

4). Bagi kita yang melihat adanya bencana ini, maka kita akan semakin melihat bukti kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa (hikmah) sehingga kita dapat mengenal Allah (marifatullah), dan kita akan sungguh-sungguh beratubat, minta ampunan kepada Allah karena bencana yang datang tersebut , menunjukan banyaknya manusia yang durhaka kepada Allah.

5). Meningkatkan ibadah kepada Allah dengan metoda Dzikrullah:
Agar hati kita menjadi tenang dan tidak putus asa dalam menghadapi ujian dari Allah, maka perbanyaklah bersdzikir kepada Allah.

a). Kalimat Tauhid Memberi Manusia Kekuatan dari Allah
QS Al-Baqarah (2):152
Ingatlah kamu kepadaku niscaya aku akan ingat kepadamu dan bersyukurlah kepadaku , dan janganlah kamu mengingkari ni’mat Ku/kufur
QS. Al-Imran (3) : 18
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan melainkan Dia (ALLAH), yang menegakan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan melainkan dia (ALLAH), yang maha perkasa lagi maha bijaksana.

Qs Arad (13) : 28
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.

Ayat pertama menerangkan bahwa Jika kamu ingat kepada Allah maka Allah akan ingat kepada kita, hal ini menunjukan bahwa Manusia akan mendapatkan kekuatan dari Allah jika manusia selalu mengingat Allah, karena bagi manusia yang selalu ingat kepada Allah maka Allah akan ingat terhadap segala sesuatu yang dihadapi manusia yang artinya akan memberikan kekuatan kepada manusia.
Ayat kedua selanjutnya menjelaskan bagaimana cara mengingat Allah yaitu Allah menyatakan bahwa Allah mengatakan Laa ilaaha illallaah, sehingga manusia yang berilmu yang mengerti akan ajaran ilmu Allah akan mengatakan juga Laa ilaaha illallaah, sehingga mengingat Allah atau Berdzikir adalah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah, sehingga manusia akan mendapatkan kekuatan dari Allah, selanjutnya ayat yang ketiga menyatakan hati manusia yang beriman akan tentram tidak akan merasa takut karena akan ada bencana, karena dijamin keselamatan oleh Allah, karena yakin Allah yang akan menyelematkan, dan keyakinan dan kenyataan Allah akan menyelematkan itu kalau kita selalu mau mengingat Allah atau Berdzikir kepada Allah. Penjelasan ini semua dapat dijelaskan melalui persamaan matematik sebagai berikut :
Allah mengatakan Laa ilaaha illallaah = Manusia berilmu mengatakan Laa ilaaha illallaah = Allah akan mengingat manusia (memberi rahmat/kekuatan)

Masalah/Penyakit/Bencana/ dll
-------------------------------------------- = Solusi/Sehat/Selamat/dll
Mengatakan Laa ilaaha illal laah

b). Kalimat Tauhid menurunkan Malaikat Allah
QS.Fushilat(41) : 30,31,32
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu [Malaikat Allah] dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan bagi dirimu, dan kamu memperoleh didalamnya apa yang kamu minta, sebagai hidangan dari Rabb Pembimbingmu yang maha pengampun lagi maha penyayang

Ayat tersebut menjelaskan :

1). Manusia mengatakan Laa ilaaha illallaah = Malaikat turun menolong manusia atas seijin Allah (Didunia maupun diakhirat)

2). Manusia Takut/Sedih
----------------------------------------- = Manusia Gembira
Mengatakan Laa ilaaha illallaah

c). Dzikir Alam Menyeimbangkan Alam Menolak Bencana Alam

Allah menciptakan Alam Semesta dalam keseimbangan
QS Al-Mulk ayat 2-5
(ayat 2) Yang menjadikan mati (didunia) dan hidup (diakhirat) supaya Dia menguji kalian,siapa diantara kalian yang lebih baik amalannya dan Dia maha perkasa lagi maha pengampun, (ayat 3) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat keretakan (sesuatu yang tidak seimbang), (ayat 4). Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya akan berbalik penglihatanmu itu kepadamu dalam keadaan hina (tidak menemukan sesuatu yang cacat) dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah (tidak melihat ada sesuatu yang cacat atau tidak seimbang), (ayat 5) Dan sesunguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan lampu-lampu (bintang-bintang) dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan-setan (bilaman mereka mencuri pembicaraan para malaikat) dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala
Qs Yasin (36) : 36,37,38
Maha Suci Tuhanmu yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya , baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta mereka berada dalam kegelapan
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui

Allah menciptakan alam semesta berdasarkan prinsip dualisme yang seimbang atau disebut Azwaj, Keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah menunjukan Kekuasaan Allah sehingga tidak menimbulkan kekacauan mekanisme Alam atau bencana alam, tapi kenapa kemudian terjadi bencana Alam, sesungguhnya karena mekanisme Alam yang tidak lagi seimbang dikarenakan ulah manusia, sehingga Allah menurunkan Azab, oleh karena itu maka kita harus kembali menyeimbangkan Alam baik secara fisik maupun secara spiritual, maka harus segera manusia menyatu dengan Alam untuk sama-sama berdzikir kepada Allah, sehingga dengan Dzikir yang menyatu dengan Alam semesta, maka baik manusia maupun Alam akan sama-sama mengumandangkan dan mengagungkan asma Allah, sehingga manusia dan alam sama-sama menunjukan dan membuktikan kepada Allah bahwa dirinya betul-betul mengakui, meyakini Allah maha kuasa, sehingga Allah akan dengan secepatnya menurunkan Rahmat kepada Manusia, seperti yang dijelaskan Allah (QS. Al-Al’raf : 96)

“Dan kalau penduduk negri beriman dan bertaqwa kepada Allah niscaya akan kami bukakan untuk mereka ”Barokah” dari langit dan bumi.

Firman Allah tersebut menjelaskan bahwa Alam semesta akan menurunkan barokahnya dan tidak menimbulkan bencana sangat tergantung kepada iman dan taqwanya penduduk suatu negri atau wilayah tersebut. Oleh karena itu maka ketidak seimbangan alam yang menimbulkan bencana sangat tergantung kepada iman dan taqwanya penduduk suatu negeri atau wilayah tersebut, oleh karena itu untuk dapat menangani bencana, maka masyarakat harus beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan selanjutnya keseimbangan alam harus diseimbangkan kembali yaitu secara spiritual alam akan di seimbangkan kembali dengan Dzikir sehingga gerak alam akan menyeimbangkan diri dengan kalimat Allah, dan gerakan ini tentunya penuh dengan Rahmat dan Rahim sehingga akan memberikan kedamaian di Muka Bumi, hal ini sangat nyata di jelaskan oleh Allah,

QS AL HADIID (57):1 Artinya : Semua yang berada dilangit dan dibumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Firman Allah tersebut menyatakan bahwa alam semesta ini dalam prinsip keseimbangannya berdzikir kepada Allah, artinya proses keseimbangan Alam ditunjukan oleh dzikirnya alam kepada Allah, sehingga dzikirnya alam menunjukan tunduk dan taatnya alam semesta kepada Allah dijelaskan Firman Allah QS Al Hajj (22):18
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Firman Allah tersebut menunjukan bahwa aktifitas alam menunjukan bukti sujudnya Alam kepada Allah, jadi ketika Alam menimbulkan bencana hal itu menunjukan terjadi ketidakseimbangan, dan ini sesungguhnya karena Alam tersebut diperintahkan oleh Allah untuk mengingatkan kepada Manusia bahwa Allah yang maha kuasa, dan alam menjadi tidak seimbang itu karena ulah manusia yang banyak membuat dosa, banyak berbuat kemudharatan di muka bumi, sehingga Alam menjadi tidak seimbang dan timbul bencana agar manusia tau bahwa Allahlah yang kuasa sedangkan manusia amat kecil, lemah tidak punya daya upaya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka kita dapat memahami kenapa timbul bencana, dan tentunya kita akan paham bagaimana mengatasi bencana tersebut, yaitu dengan cara meminta kepada Allah agar Alam dapat diseimbangkan kembali yaitu caranya, manusia menyatu dengan Alam untuk sama-sama berdzikir kepada Allah sehingga Alam akan hidup kembali untuk brdzikir atau bergerak menyeimbangkan dirinya sehingga alam akan kembali seimbang (normal), hal ni dijelaskan oleh Allah :
QS Ar rad (QS 13:31)
Dan sekirannya ada suatu bacaan yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat diguncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenannya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara (tentu Al-Quran itulah dia)

Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami yang diartikan dengan bacaan tersebut adalah Al-Quran dan intisari bacaan atau kalimah Al-Quran adalah Kalimat Thhoyibah atau kalimah Dzikir. Dengan demikian Dzikir lisan akan sangat keras terasa oleh Alam Semesta, sehingga orang yang membaca Dzikir dengan keras (Dzikir Zahar) maka alam akan bergetar bergerak menyeimbangkan kembali dirinya dan sama-sama tunduk dan sujud kepada Allah, sehingga Allah akan segera menurunkan Rahmat kepada Alam Semesta ini

d). Dzikir menghapus Dosa Menolak Bencana

Kalimat Laa Ilaaha Illallaah adalah dzikir yang iklas semata-mata karena Allah, maka manusia yang berdzikir dengan kalimat tauhid akan Allah ampuni segala dosanya, sehingga pintu langit terbuka, seperti Sabda Nabi Saw :
Jika ada seorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah datang dengan membawa dosa sebesar bumi, maka Allah akan mengampuni dosanya itu (Al-Hadits)
Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah serta dipanjangkannya dengan maksud mengaggungkan, maka dihancurkan baginya empat ribu dosa besar. (Al-Hadits)
Tidak ada seorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah secara iklas dalam hatinya, kecuali dibukakan pintu-pintu langit, sehingga dia bisa meninjau Arasy (Al-Hadits)
Sehingga bagi yang berdzikir dengan iklas maka terbuka hijab langsung bertemu dengan Allah. Sehingga oleh Allah diselamatkan dari segala adzab dan becana, serta siksa yang amat pedih dari
Allah, seperti Sabda Nabi Saw :

LaaIlaaha Illallaah itu bentengKu, barang siapa mengucapkannya, maka masuklah ia kedalam bentengKu itu, Dan barang siapa yang masuk kebentengKu itu, maka selamatlah Dari adzab Ku

Sukabumi 1 Juni 2006 (Hikmat bencana Tsunami Aceh)
1 Oktober 2009/12 Syawal 1430 H (Hikmah bencana Gempa Tasik dan Sumbar)

Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
Pembina/Pembimbing

Muhammad Fajar Laksana

Kamis, 06 Agustus 2009

Menetukan malam Nisfhu Syaban

Hisab 1 Sya'ban 1430 H Menentukan Malam Nisfhu Syaban dan 1 Ramadhan
Ilmu Hisab
MakalAh ini dikuti dari tulisan Dr. Rinto Anugraha, Mahasiswa Pasca Doktoral, Universitas Kyushu, Jepang
Di seluruh Indonesia pada tanggal 22 Juli 2009 saat matahari terbenam, bulan berada pada altitude dan elongasi antara 4 hingga 5 derajat, yang berarti masih berada di bawah limit Danjon. Iluminasi bulan rata-rata cukup rendah, sekitar 0,1 hingga 0,2 %, yang berarti masih jauh di bawah limit rata-rata kemampuan manusia untuk melihat hilal.
Jadi, secara singkat dapat dikatakan, jika penentuan 1 Sya'ban 1420 H menggunakan kriteria hisab konjungsi terjadi sebelum sunset dan moonset setelah sunset berapapun altitude bulan, maka 1 Sya'ban 1430 H di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Juli 2009 maghrib atau secara efektif tanggal 23 Juli 2009. (jadi malam nisfhu syaban atau malam 15 syaban, pada tanggal 15 agustus atau malam kamis 2009, dan 1 ramadhan jatuh tanggal 22 agustus 2009 malam sabtu, tgl 1 pahing)
Sementara itu jika penentuan 1 Sya'ban 1420 H menggunakan kriteria konjungsi terjadi sebelum sunset dan moonset setelah sunset, serta elongasi di atas limit Danjon dan iluminasi bulan di atas 1%., maka 1 Sya'ban 1430 H di Indonesia jatuh pada satu hari sesudahnya, yaitu 23 Juli 2009 maghrib atau secara efektif tanggal 24 Juli 2009. (malam nisfhu syaban malam 15 syaban pada tanggal 16 agustus 2009 malam jumat, dan 1 ramadhan jatuh tanggal 22 agustus 2009 malam sabtu, tgl 1 pahing)
Adapun, jika penentuan 1 Sya'ban 1420 H menggunakan hasil eksperimen yaitu pengamatan hilal, maka penetapan 1 Sya'ban 1420 H adalah ketika pada saat maghrib tanggal 22 atau 23 Juli, hilal berhasil dilihat. Atau jika tidak berhasil dilihat, maka digunakanlah langkah istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Rajab menjadi genap 30 hari. Tentu saja, untuk dapat menentukan tanggal 29 atau 30 bulan Rajab, maka tanggal 1 Rajab harus terlebih dahulu ditetapkan. Demikian pula untuk bulan-bulan sebelumnya, dan begitu seterusnya. Laporan dari sejumlah praktisi dan pengamat hilal yang tergabung dalam Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) menyatakan bahwa pada 22 Juli 2009 maghrib, hilal gagal dilihat di sejumlah tempat di Indonesia. Sedangkan pada sehari sesudahnya, hilal dengan mudah dilihat.
Secara singkat menurut hemat penulis, dalam masalah ini ada dua domain yang bekerja, yaitu domain saintifik dan domain agama. Untuk mudahnya dalam membandingkan antara kedua domain tersebut dalam hubungannya dengan bulan, domain saintifik berhubungan dengan perhitungan dan pengamatan moon (al-qamar dalam bahasa Arab atau tsuki dalam bahasa Jepang). Sementara domain agama berkaitan dengan penetapan month (asy-syahru atau getsu). Kedua jenis "bulan" tersebut tentu saja berbeda, namun memiliki kaitan erat.

Sukabumi, 16 Agustus 2009/ 14 legi 15 Syaban 1430 H
Majlis dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajal Laksana

Hikmah Bulan Syaban

HIKMAH SYABAN MENSYUCIKAN HATI

Allahumma bariklana fii Rajaba wa Sya’ban. Wa balighna Ramadhan….
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan… Marhaban Ya Sya’ban, kami menantikanmu Ya Ramadhan…

Apa saja yang menjadi keunggulan di Bulan Syaban, dapat diuraikan sebagai berikut

1).Shaum di bulan Sya’ban
“Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim daripada Sayidatina Aisyah R.A., beliau telah berkata yang maksudnya:
“Adalah Rasulullah S.A.W.. sering berpuasa hingga kami menyangka bahawa Baginda berpuasa berterusan dan Baginda sering berbuka sehingga kami menyangka bahawa Rasulullah akan berbuka seterusnya. saya tidak pernah melihat Baginda berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan saya tidak pernah melihat Baginda berpuasa sunat dalam sebulan yang lebih banyak dari puasanya di bulan Syaaban.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956).
Dan dalam riwayat Muslim No.1957 : ”Adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban semuanya. Dan sedikit sekali beliau tidak berpuasa di bulan Sya’ban.”
Sebagian ulama di antaranya Ibnul Mubarak dan selainnya telah merajihkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tidak pernah penyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak berpuasa di dalamnya.
Pendapat ini didukung dengan riwayat pada Shahih Muslim No. 1954 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata:
“Saya tidak mengetahui beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.” Dan dalam riwayat Muslim juga No. 1955 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “ Saya tidak pernah melihatnya puasa satu bulan penuh semenjak beliau menetap di Madinah kecuali bulan Ramadhan.” Dan dalam Shahihain dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa asatu bulan penuh selain Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 1971 dan Muslim No.1157). Dan Ibnu Abbas membenci untuk berpuasa satu bulan penuh selain Ramadhan. Berkata Ibnu Hajar: Shaum beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam pada bulan Sya’ban sebagai puasa sunnah lebih banyak dari pada puasanya di selain bulan Sya’ban. Dan beliau puasa untuk mengagungkan bulan Sya’ban.
2).Puasa pada Akhir bulan Sya’ban
Puasa di akhir bulan Sya’ban ada pada tiga keadaan:
1.Berpuasa dengan niat puasa Ramadhan sebagai bentuk kehati-hatian barangkali sudah masuk bulan Ramadhan. Puasa seperti ini hukumnya haram. 2.Berpuasa dengan niat nadzar atau mengqadha’ Ramadhan yang lalu atau membayar kafarah atau yang lainnya. Jumhur ulama membolehkan yang demikian. Diutamakan mengqadha puasa ramadhan .3.Berpuasa dengan niat puasa sunah biasa. Kelompok yang mengharuskan adanya pemisah antara Sya’ban dan Ramadhan dengan berbuka membenci hal yang demikian, di antaranya adalah Hasan Al-Bashri –meskipun sudah terbiasa berpuasa- akan tetapi Malik memberikan rukhsah (keringanan) bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa. Asy-Syafi’i, Al-Auzai’, dan Ahmad serta selainnya memisahkan antara orang yang terbiasa dengan yang tidak.

Secara keseluruhan hadits Abu Hurairah tadilah yang digunakan oleh kebanyakan ulama. Yakni dibencinya mendahului Ramadhan dengan puasa sunah sehari atau dua hari bagi orang yang tidak punya kebiasaan berpuasa, dan tidak pula mendahuluinya dengan puasa pada bulan Sya’ban yang terus-menerus bersambung sampai akhir bulan.
Apabila seseorang berkata, kenapa puasa sebelum Ramadhan secara langsung ini dibenci (bagi orang-orang yang tidak punya kebiasaan berpuasa sebelumnya)? Jawabnya adalah karena dua hal:
Pertama: agar tidak menambah puasa Ramadhan pada waktu yang bukan termasuk Ramadhan, sebagaimana dilarangnya puasa pada hari raya karena alasan ini, sebagai langkah hati-hati/peringatan dari apa yang terjadi pada ahli kitab dengan puasa mereka yaitu mereka menambah-nambah puasa mereka berdasarkan pendapat dan hawa nafsu mereka. Atas dasar ini maka dilaranglah puasa pada yaumusy syak (hari yang diragukan). Berkata Umar: Barangsiapa yang berpuasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qasim shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Dan hari syak adalah hari yang diragukan padanya apakah termasuk Ramadhan atau bukan yang disebabkan karena adanya khabar tentang telah dilihatnya hilal Ramadhan tetapi khabar ini ditolak. Adapun yaumul ghaim (hari yang mendung sehingga tidak bisa dilihat apakah hilal sudah muncul atau belum maka di antara ulama ada yang menjadikannya sebagai hari syak dan terlarang berpuasaa padanya. Dan ini adalah perkataaan kebanyakan ulama. Kedua: Membedakan antara puasa sunah dan wajib. Sesungguhnya membedakan antara fardlu dan sunah adalah disyariatkan. Oleh karenanya diharamkanlah puasa pada hari raya (untuk membedakan antara puasa Ramadhan yang wajib dengan puasa pada bulan Syawwal yang sunnah). Dan Rasulullah melarang untuk menyambung shalat wajib dengan dengan shalat sunah sampai dipisahkan oleh salam atau pembicaraan. Terlebih-lebih shalat sunah qabliyah Fajr (Shubuh) maka disyari’atkan untuk dipisahkan/dibedakan dengan shalat wajib. Karenanya disyariatkan untuk dilakukan di rumah serta berbaring-baring sesaat sesudahnya. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam ketika melihat ada yang sedang shalat qabliyah kemudian qamat dikumandangkan, beliau berkata kepadanya: “Apakah shalat shubuh itu empat rakaat?” (HR. Bukhari No.663). Barangkali sebagian orang yang jahil mengira bahwasanya berbuka (tidak berpuasa) sebelum Ramadhan dimaksudkan agar bisa memenuhi semua keinginan (memuaskan nafsu) dalam hal makanan sebelum datangnya larangan dengan puasa. Ini adalah salah/keliru dan merupakan kejahilan dari orang yang berparasangka seperti itu. Wallahu ta’ala a’lam.

3). Malam Nisfhu Sya’ban
Dari Abu Hurairahra, Nabi SAW, Bersabda :
Pada malam Nisfhu Sya’ban (pertengahan bulan syaban) Jibril datang kepadaku, sahutnya “ Hai Muhammad, pada malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka, untuk itu tegakanlah shalat , angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit. Aku bertanya “ Hai Jibril, malam apakah ini ? Jawabnya ; Pada malam ini 300 pintu rahmat telah dibuka , Allah mengampuni semua orang yang tidak musyrik kepada Allah, bukan ahli sihir, bukan dukun, bukan orang yang suka bermusuhan, bukan pemabuk arak, bukan pelacur, bukan pemakan harta riba, bukan pendurhaka terhadap kedua orang tua, bukan yang suka mengadu domba, dan bukan orang yang suka memutus tali persaudaraan, mereka semua itu tidak diampuni, hingga bertaubat dan suka meninggalkan. Lalu beliaupun keluar dan shalat serta menangis dalam sujudnya seraya membaca “ Ya Allah aku berlindung kepadaMU dari siksamu, dan marahmu, aku tiada menghitung-hitung pujiku kepadaMU, sebagaimana engkau memuji DzatMu sendiri, maka bagiMulah segala puji hingga engkau ridla”.

Pada pertengahan bulan Syaban ini Allah membuka 300 pintu rahmat, artinya memberikan kesempatan kepada manusia untuk meminta kepada Allah. Rahmat atau energi/kekuatan yang tak terhingga yang datang dan bersumber dari Allah. Pintu-pintunya sebanyak 300 pintu dibuka oleh Allah untuk manusia yang mau memasuki pintu tersebut untuk mendapatkan Rahmat dari Allah, dan bagi manusia yang mau memasuki pintu rahmat Allah tersebut, maka Allah akan mengabulkan hajat /kebutuhan manusia yang mau meminta kepada Allah. Berdasarkan hal tersebut maka menjadi kesempatan yang tidak boleh dilewatkan bagi kita semua untuk dapat munajat kepada Allah pada malam pertengahan Bulan Syaban yaitu :
1).Memohon kepada Allah agar ditetapkan Iman dan Islam kita,
2).Dipanjangkan umur kita agar terus dapat beribadah kepada Allah,
3).Di limpahkan rizki yang mulia yang datang dari Allah, dan yang terpenting mohon ampunan kepada Allah.

Imam Muhammad Baqir as pernah ditanya tentang keutamaan malam pertengahan bulan Syaban, Beliau menjawab “ Malam itu merupakan malam yang paling utama setelah malam Lailatul Qadar. Pada malam itu, Allah Ta’ala memberi anugrah-Nya kepada para hamba dan mengampuni mereka. Oleh karena itu, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah pada malam tersebut. Itulah malam ketika Allah bersumpah kepada diri Nya bahwa dia tidak akan menolak permintaan siapapun pada malam itu selama tidak meminta kemaksiatan. Itulah malam yang diberikan Allah kepada kami. Maka siapa bertasbih 100x, bertahmid 100x, dan bertakbir 100x pada malam itu, Allah swt akan mengampuni kemaksiatan yang telah dilakukannya, mengabulkan permohonan dunia dan akhiratnya, dan memenuhi kebutuhannya yang Dia ketahui meski tidak dipinta, sebagai kemuliaan-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

4). Shalat Sunat Nisfu Syaban
Shalat sunnat nishfu Sya’ban ada beberapa cara diantaranya :
a). dalam fikih Ja’fari, imam Ja’far Shadiq (al-Kahfi,jil3.hal469, hadis ke 7 “ Ketika malam nishfu Syaban tiba kerjakanlah shalat sebanyak 4 rakaat. Pada setiap rakaat setelah membaca al-Fatihah, membaca surat al-Ikhlas sebanyak 100x. setelah selesai bacalah doa ini :
Allaahumma innii ilaika faqiir wa min ‘adzaabika khaa’ifun mustajiir, allaahumma laa tubaddil ismii wa laa tughayyir jismii wa laa tajhad balaa’ii wa laa tusymit bii a’daa’ii, a’uudzu bi ‘afwika min ‘iqaabika wa a’uudzu bi rahmatika min ‘adzaabika wa a’uudzu biridhaaka min sakhathika wa a’uudzu bika minka, jalla tsanaa’uka anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika wa fawqa maa yaquulul qaa-iluun
“ Ya Allah aku sangat membutuhkan-Mu dan takut serta berlindung dari azab-Mu, Ya Allah, jangan Engkau ganti namaku, jangan Engkau ubah tubuhku, jangan Engkau beratkan petakaku, jangan Engkau bahagiakan musuhku karena ulahku, Aku berlindung kepada maaf-Mu dari siksa Mu, aku berlindung kepada Rahmat Mu dari azab Mu, aku berlindung kepad ridla Mu dari murka Mu, aku berlindung kepada Mu dari Mu, betapa agung pujian Mu sebagaimana diri Mu sendiri dan tak terwakili oleh para pemuji”
b). (al-Faqih, jil.2, hal 58, hadis ke 253) .Tentang keutamaan pertengahan bulan syaban, jibril as berkata kepada Nabi Muhammad SAW. “ Wahai Muhammad siapa mengisinya dengan memperbanyak takbir,tahlil,tasbih, doa, shalat, membaca Al-Quran, salat sunah, dan istigfar, niscaya syurga menjadi tempat tinggalnya dan Allah mengampuni dosa-dosanya.
Wahai Muhammad, siapa salat seratus (100) rakaat pada malam itu, pada setiap rakaat membaca qs alfatihah satu kali dan qs al-ikhlas sepuluh kali, dan setelah selesai salat membaca ayat kursi sepuluh kali, qs al-Fatihah sepuluh kali, dan membaca tasbih seratus (100) kali, Allah akan mengampuni 100 dosa besarnya dan mendapat pahala yang sangat besar. Oleh karena itu wahai Muhammad, isilah malam itu dengan ibadah dan perintahkan umatmu agar mengisinya dengan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak beramal, karena itulah malam yang mulia. Itulah malam ketika setiap doa dikabulkan, setiap pemohon akan diberi, setiap orang yang akan memohon ampunan akan diampuni, dan setiap orang yang bertobat akan diterima tobatnya, Sesiapa tidak mengerjakan kebaikan wahai Muhammad, dia telah diharamkan untuk mendapatkan kebaikan”.

Selanjutnya Nabi Saw Berdasbda : “ Siapa menghidup-hidupkan dua malam hari raya, dan malam nisfu Syaban, maka tidak matilah hatinya ketika umumnya hati manusia mati”.
Dengan demikian maka pada malam Nisfhu Syaban, adalah juga malam pembersihan hati, sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan. Oleh karena itu memiliki kaitan penting dengan bulan Rajab, yaitu Bulan Rajab untuk mensucikan tubuh (Ritual pembersihan jasmaniah di jamaah Bashorun Fuadun dilakukan dengan mandi pembersihan diri), Sya’ban untuk mensucikan lubuk hati (Ritual dilakukan dengan Sholat dan Dzikir bersama di malam nisfhu Syaban), dan Ramadhan untuk mensucikan jiwa/ruh menjadi kewajiban bagi Muslim melaksanakan ibadah Shaum satu bulan penuh di bulan Ramdahan.
Siapa yang mensucikan tubuhnya dalam bulan Rajab, sucilah hatinya dalam bulan Syaban, dan siapa mensucikan hatinya dalam bulan Syaban, sucilah jiwanya dalam bulan Ramadhan.

Sukabumi 30 September 2004/ ditulis kembali 14 Agustus 2008 atau 12 Syaban 1429 H./disampaikan kembali tgl 6 Agustus 2009/15 Syaban 1430 H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhamad Fajar Laksana

Selasa, 14 Juli 2009

Mekanisme Kerja Al-Quran

MEMAHAMI MEKANISME/SISTEM KERJA AL-QURAN
Allah berfirman QS Al-Araf : 1
Alif, laam miim shaad.

Allah maha mengetahui arti dan maknanya, Allah dan Muhammad ada dalam diri kita setiap gerak langkah hidup kita harus beserta dengan Allah dan mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Sehingga Allah menurunkan Kitab Alquran sebagai sumber dari segala sumber Ilmu yang ditujukan agar manusia tidak menjadi sempit dan sulit dalam menempuh hidup dan kehidupan, supaya dengan Al-Quran dapat memberi peringatan kepada orang kafir, dan dapat memberi pelajaran atau ilmu kepada orang yang beriman, serta kita harus dapat mengikuti apa yang diturunkan oleh Allah yaitu Al-Quran sebagai pedoman hidup, dan kita jangan mengikuti perintah pemimpin yang tidak sesuai dengan Al-Quran.
Pengertian tersebut menjelaskan bagaimana Al-Quran dapat menjadi Hudan bagi manusia, dengan Al-Quran hidup manusia akan lebih mudah, karena telah memiliki pedoman atau petunjuk untuk menempuh hidup dan kehidupan manusia, seperti manusia ketika tersesat maka membutuhkan peta dan kompas sebagai pedoman untuk mencapai tujuan, begitupun Al-Quran merupakan peta atau pedoman untuk mencapai tujuan dari hidup manusia yaitu dapat kembali kepada Allah, karena asalnya datang dari Allah maka harus kembali kepada Allah, jangan sampai hidup tampa mengikuti pedoman maka tersesat, yang akhirnya hidupnya tidak kembali kepada Allah, tetapi mengikuti jalan syetan sehingga akhir tujuannya justru mendapat Siksa Allah.
Berdasarkan hal tersebut maka Allah memberikan cara yang mudah untuk menjelaskan firmanNya yaitu dengan menurunkan huruf “Alif”, “Lam”, “Mim”, “Shod”, dalam ayat pertama Quran Surat Al-Araaf.
Empat huruf ini merupakan metoda yang diberikan oleh Allah agar dapat memahami dengan mudah makna yang terkandung dalam Al-Quran, yang artinya bahwa Al-Quran adalah suatu SISTEM sehingga untuk bisa memahami Al-Quran kita harus melihat bahwa setiap huruf, kata, kalimat, ayat dan surat merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya berkaitan, berhubungan dan saling menjelaskan, sehingga untuk dapat memahami makna terdalam dari isi kandungan Al-Quran kita tidak boleh memahami secara parsial atau sepotong-sepotong, tetapi harus dalam suatu sistem, ini yang diajarkan oleh Allah, sehingga diturunkan huruf “Alif” sebagai awal atau pondasi memahami wahyu Allah, yang kemudian diteruskan menjadi hurup “Lam”, yang kemudian dari lam menjadi “Mim” dan akhirnya menjadi “Shod”, ini merupakan satu kesatuan sistem yang berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1). Makna yang awal atau yang pertama Alif, ini mengandung makna marifat yang artinya untuk memahami ilmu Allah dan memahami kehidupan dan hidup manusia harus berawal dari segala yang awal yaitu MARIFAT yaitu segala sesuatu berawal dari Allah, sehingga tujuan hidup manusia yaitu Allah, dan bentuk perwujudan bahwa satu-satunya tujuan hidup kita Allah, maka kita harus menjadi seorang Mukmin yang Haqqon, ini dijelaskan dalam Quran Surat Al-Anfal, yang berarti QS Al-Anfal mengandung makna huruf “Alif” yang menjelaskan bagaimana caranya kita bisa menjadi seorang mukmin yang Haqqon yaitu caranya kita harus mau mengikuti system Al-Quran yaitu menjadi Mukmin, kemudian menjadi Muhajirin dan menjadi Mujahid, sehingga dikatagorikan menjadi seorang mukmin yang benar-benar beriman (Mukmin Haqqon) apabila kita sudah menjadi, Mukmin, Muhajirin dan Mujahid.

2). Selanjutnya dari makna “Alif” yaitu Marifat berlanjut kepada makna Hakikat yang artinya bahwa Tujuan hidup kita adalah yang Maha Awal yaitu Allah sebagai makna marifat, dan alasan kenapa kita ingin mencapai tujuan Marifat (Allah) karena Hakikatnya adalah Laailaahaillallaah, ini makna huruf “Lam”, hakikatnya tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Allah satu-satunya yang harus kita sembah, ini artinya Hakikatnya hidup ini adalah mengikuti seruan atau perintah Allah, agar kita menggunakan kekuatan Pikir dan Dzikir untuk dapat memenuhi segala ketentuan Allah, sehingga kita tergolong menjadi manusia Ulul Albab, dan makna Ulul Albab sebagai makna Hakikat yang disimbolkan oleh hurup “Lam” ini dijelaskan salah satunya dalam QS Ar-Ra’d. Dimana tujuan dari surat Ar-Ra’d agar manusia menjadi Ulul Albab yaitu manusia yang mampu memenuhi seruan Allah, karena Hakikatnya Alam semesta ini yang mengatur adalah atas dasar kekuasaan Allah, artinya segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini hakikatnya semuanya ada dalam gemgaman kekuasan Allah.

3).Berdasarkan makna hakikat tersebut yang disimbolkan oleh huruf “lam”, maka selanjutnya tugas manusia adalah bagaimana caranya atau metodanya bisa mencapai atau sampai kepada tujuan akhir kehidupan yaitu Allah, maka disimbolkan oleh huruf “Mim” yang artinya metoda atau Thareqat untuk mencapai Allah, hanya satu-satunya jalan, yaitu menggunakan Thareqat Muhammad yaitu menggunakan cara yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka jika kita dapat mengikuti contoh atau langkah-langkah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad maka pasti kita akan mendapatkan Kemenangan, maka kemudian symbol huruf “Mim” yang maknanya Thariqat atau metoda Nabi Muhammad SAW yang pasti akan mendapatkan “Kemenangan” dijelaskan salah satunya oleh QS Al-Fath, yang artinya mendapatkan kemenangan. Qs Al-fath ini menyatakan jika kita mengikuti perjuangan yang dicontohkan atau menggunakan metoda Rasulullah dalam operasionalisasi kehidupan yang sesuai dengan Al-Quran maka kita pasti dan dipastikan akan mendapatkan kemenangan, dan ini dijelasklan maknanya secara mendalam dalam QS Al-Fath

4). Setelah dipastikan akan mendaptkan kemenangan maka tentu pertanyaanya apa buktinya atau apa contohnya, atau apa faktanya yang berarti mengandung makna SYARIAT, bahwa kita mendapatkan kemenangan maka disimbolkan oleh huruf ‘Shaad”, yang artinya Al-Quran dan bukti, contoh, atau faktanya atau Syariatnya kita mendapatkan kemenangan adalah diperolehnya Tempat yang tertinggi disisi Allah, ini dijelaskan oleh salah satu surat yaitu QS Al-Araaf. Sehingga QS Al-Araaf yang merupakan salah satu bukti contoh atau faktanya dari symbol huruf “ Shaad” mengandung makna Syariat mendapatkan kemenangan yaitu ada bukti atau contohnya yaitu adanya tempat yang tertinggi (Al-Araaf) yang dimiliki dan dikelola sebagai tempat Hijrah untuk dapat menjadi seoran Mujahid, sehingga tempat tertinggi ini dicontohkan oleh Rasulullah sebagai kota Madinah yang digunakan sebagai tempat percontohan pertama untuk menegakan syariat Islam membuat Qoryah Thoibah Mubarokah (QTM).

Berdasarkan keseluruhan penjelasan tersebut maka kita dapat memahami bahwa huruf alif, lam, mim dan shod merupakan satu kesatuan metoda yang diajarkan oleh Allah untuk memahami isi kandunga Al-Quran, sehingga kita bisa memahami dan melaksanakan fungsi al-Quran sebagai Hudan, pedoman, atau peta hidup dan kehidupan manusia agar sampai pada tujuan akhir hidupnya yaitu kembali kepada keridlaan Allah, SWT. Amin.

Sabtu, 06 Juni 2009

Mekanisme Turun Rahmat

MEKANISME TURUNYA RAHMAT DAN DIKABULKANNYA DOA


QS Al-Araaf : 57

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

QS Al-Araaf : 58


Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.


Firman Allah tersebut menjelaskan turunnya rahmat dan dikabulkannya doa oleh Allah adalah dalam suatu proses, tidak ada yang datang begitu saja, sehingga menjadi pelajaran bagi manusia bahwa doa yang disampaikan oleh manusia kepada Allah akan melalui suatu proses, karena Allah telah menggambarkan dalam mekanisme alam bagaimana turunnya rahmat, dikabulkannya doa dan gambaran proses dihidupkannya manusia yang sudah mati, oleh Allah digambarkan dalam perumpamaan mekanisme alam, yaitu kalau rahmat turun dari Allah kepada manusia melalui proses mekanisme alam dalam prinsip dualisme dalam keseimbangan yaitu dicontohkan oleh buah-buahan yang diperoleh manusia tidak langsung turun dari langit tetapi melalui proses mekanisme alam, yang kemudian dijelaskan sebagai berikut :
1). Angin berfungsi sebagai kendaraan yang membawa rahmat dari Allah ;
Maknanya angin dijadikan kendaran untuk menurunkan rahmat yang datang dari Allah, Angin menjadi berita gembira atau signal atau tanda atau berita gembira akan datangnya atau turunnya Rahmat dari Allah, sehingga angin yang mendorong atau menggerakan rahmat dari Allah turun kemuka bumi, sehingga turunnya rahmat atau akan terkabulnya doa akan ada tanda-tandanya, artinya bisa diprediksi dan dilihat menggunakan rasionalitas manusia.
Ini menjadi pelajaran bagi manusia bahwa turunya rahmat atau doa yang dikabulkan oleh Allah akan terlihat ada tanda-tanda yang bisa ditangkap oleh panca indra atau di pahami oleh kemampuan pikir manusia bahwa akan turunnya rahmat atau terkabulnya doa, hal ini dapat dipahami oleh aktifitas usaha yang dilakukan oleh manusia melalui IPTEK maka manusia bisa melakukan analisis seperti analisis kelayakan usaha yang bisa menggambarkan apabila suatu usaha bisa berhasil atau tidak.
Tapi kemudian agar rahmat yang turun kepada manusia tersebut ada dalam ridla Allah maka kita harus berdoa atau meminta kepada Allah agar angin digerakan oleh Allah untuk menurunkan rahmat Allah yang sudah tersimpan di alam semesta ini, yang memang diperuntukan bagi manusia untuk beribadah kepada Allah, sebagai syukur kita kepada Allah.

2).Angin kemudian membawa awan mendung ;
Maknanya bahwa Rahmat yang datang dari Allah sudah ada di alam semesta karena rahmat itu sendiri adalah alam semesta, artinya Allah menciptakan alam semesta ini adalah Rahmat untuk manusia dan mahluk lainnya, tetapi kemudian rahmat ini yang digambarkan oleh Allah sebagai awan yang mengandung bibit hujan akan didorong oleh angin untuk dibawa ke daerah yang tandus artinya bahwa Allah yang menciptakan alam semesta ini juga yang memeliharanya sehingga dengan sendirinya maka Allah juga yang akan menjaga ciptaannya, jadi jika ada daerah yang tandus maka akan digiringkan awan mendung oleh angin atas perintah Allah untuk diturunkannya hujan.
Sehingga angin yang membawa awan mendung adalah perumpamaan proses mekanisme Allah dalam menurunkan rahmat atau mengabulkan doa, jadi angin bisa merupakan perumpamaan malaikat Allah yang sedang ditugaskan oleh Allah untuk mengabulkan permohonan manusia yang berdoa kepada Allah, atau proses ditunkannya rahmat dari Allah sebagai suatu Sunnatullah.

3). Angin dibawa ke daerah yang tandus
Maknanya bahwa awan mendung yang menampung air hujan yang didorong oleh angin, untuk diarahkan kewilayah yang akan diturunkan rahmat yaitu ke wilayah yang tandus, sehingga secara alamiah sudah sunnatullah dalam menjaga dan memelihara keseimbangan alam maka angin mendorong awan mendung kedaerah yang tandus.
Memahami doa melalui makna yang terkandung didalam perumpamaan tersebut, maka tanah yang tandus ini perumpamaan manusia-manusia yang berdoa memohon kepada Allah, maka oleh Allah melalui angin dan awan mendung diarahkan kepada tanah tandus, diarahkan kepada manusia-manusia yang sedang memohon kepada Allah, maka oleh Allah diturunkan rahmat, yaitu pertolongannya dalam bentuk turunnya hujan, yaitu dalam bentuk mekanisme proses pertolongan Allah dalam prinsip dualisme dalam keseimbangan, melalui fungsi-fungsi yang ada dialam semesta, jadi sifat pertolongan Allah ini dapat diperoleh melalui usaha dan ihtiar manusia di dunia maka Allah memberikan kekayaan dan manfaat yang sudah ada dan sudah diciptakan yaitu alam semesta

4). Turun Hujan di wilayah/daerah yang tandus
Maknanya turunya rahmat Allah itu tidak sekali jadi langsung diterima oleh manusia tetapi dalam bentuk ”sistem mekanisme alam semesta dalam prinsip dualisme dalam keseimbangan” sehingga turunya hujan ini merupakan awal atau pertama kali proses turunnya rahmat yang kemudian menyuburkan tanah, sehingga bibit-bibit tanaman yang ada di tanah diproses dengan air hujan akan menumbuhkan tanaman yang keluar dari tanah. Dan disini sudah mulai terlihat oleh manusia dari munculnya tumbuh-tumbuhan sebagai rahmat atau pertolongan dari Allah

5). Dari tanah tumbuh bibit-bibit pohon yang mengeluarkan buah-buahan
Maknanya melalui proses mekanisme alam yang sudah diatur oleh Allah maka air hujan yang diturunkan kedalam tanah kemudian akan memunculkan bibit-bibit tanaman yang kemudian tumbuh dan berkembang menghasilkan buah-buahan, maka buah-buahan inilah yang kemudian dapat dirasakan atau dinikmati oleh manusia, jadi pertolongan dari Allah tidak langsung datang kepada manusia dalam bentuk buah-buahan yang diterima oleh manusia, tetapi rahmat atau pertolongan Allah datang melalui proses mekanisme alam yang beroperasi dalam prinsip dualisme dalam keseimbangan
Proses ini kemudian oleh Allah dijadikan perumpamaan dalam menjelaskan dibangkitkannya manusia yang mati oleh Allah, seperti tumbuhnya pohon-pohon dari tanah, hal ini karena manusia itu sendiri dibuat dari unsur tanah.dan ini juga menggambarkan suatu proses dihidupkannya kembali hati manusia yang sudah mati tidak ingat kepada Allah kemudian menjadi ingat kembali kepada Allah dengan Dzikrullah

6). Tanah yang baik tanaman yang subur, tanah yang tidak baik tanaman merana.
Maknanya hujan akan turun kepada daerah-daerah yang sudah diatur oleh mekanisme alam dalam prinsip dualisme dalam keseimbangan, tetapi kemudian rahmat yang turun ke bumi tidak serta merta semuanya dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan subur, hanya tanah yang baik yang dapat menumbuhkan tanaman dengan subur, oleh karena itu harus dipahami bawa tanah yang baik adalah tergantung hasil pengolahan manusia, artinya bahwa tanah bisa baik atau tidak baik sangat tergantung pengelolaan manusia, apakah manusia bisa menggarap tanah dengan baik atau tidak, jika tanahnya baik maka hujan sebagai rahmat Allah akan menumbuhkan tanaman yang ditanam ditanah tersebut, tetapi jika tanahnya tidak dikelola dengan baik maka tanah yang tidak baik tidak dapat menyuburkan tanaman, bahkan tanamannya akan merana. Ini mengandung pelajaran bahwa sesungguhnya rahmat Allah ini meliputi seluruh ciptaannya yaitu alam semesta itu sendiri, sehingga sesungguhnya agama Islam adalah rahmat bagi alam semesta, tetapi kemudian ada yang sanggup memanage atau mengelola alam semesta dengan baik maka akan dapat menikmati hasilnya dan ada yang tidak mengelola dengan baik maka tidak dapat menikmati rahmat Allah yang ada di alam semesta, bahkan banyak yang kemudian merusak alam semesta itu sendiri yang pada akhirnya menimbulkan bencana bagai manusia.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat dipahami suatu proses dari mekanisme turunnya rahmat atau dikabulkannya doa oleh Allah, adalah mengikuti sunnatullah atau ketetapan Allah, yaitu melalui ”sistem mekanisme kerja alam yang bekerja dalam prinsip dualisme dalam keseimbangan”. Maknanya bahwa turunnya rahmat adalah bagian dari mekanisme alam dimana setiap manusia dapat memperolehnya tergantung usaha dan ihtiarnya untuk mendapatkan rahmat itu sendiri, hal ini karena rahmat itu sendiri adalah alam semesta yang diciptakan oleh Allah sehingga Islam adalah Rahmatan lil alamin, artinya bahwa rahmat itu sendiri sudah ada yaitu alam semesta itu sendiri tetapi apakah manusia dapat menikmatinya atau memperolehnya sangat tergantung kepada kemampuan memanagenya yaitu hasil usaha dan ihtiar dari manusia itu sendiri, sedangkan doa adalah ibadah manusia kepada Allah, artinya doa adalah bagian permohonan kepada Allah agar rahmat yang sudah ada di alam semesta ini dapat dinikmati oleh manusia dalam koridor ridla Allah dan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan bukan hanya didunia tapi juga diakhirat, sehingga tetap bagi manusia yang berdoa terkena sunnatullah atau ketetapan mekanisme alam untuk mendapatkannya harus melalui usaha dan ihtiar dan kemampuan memanage atau mengelola rahmat itu sendiri yaitu alam semesta.
Sedangkan sesuatu yang diperoleh manusia tetapi tidak melalui mekanisme alam dan tetap dalam koridor Ridla Allah, dapat juga diperoleh manusia tetapi itu adalah merupakan hadiah atau hidangan dari Allah kepada manusia yang sholeh, yang sangat cinta kepada Allah dan sangat dicintai Allah, sifatnya tidak bisa diprediksi atau dianalisis oleh kemampuan akal manusia, tidak bisa diinginkan dan diharapkan, dan tidak bisa didiskusikan untuk dapat dipahami secara logical thingking dan tidak bisa di jelaskan melalui science methode, maka itu bagi Nabi adalah wilayah Mujijat, bagai para wali adalah Karomah, bagi manusia biasa adalah inayah, hidayah, ilham, barokah dll.
Dua paradigma pendekatan memahami proses turunnya rahmat dan terkabulnya doa manusia oleh Allah, harus dapat dipahami oleh kita semua sehingga manusia yang beriman akan menggunakan dua pendekatan tersebut agar dapat hidup selamat dan bahagia dunia dan akhirat, yaitu intinya DUIT . Doa,Dzikir,Usaha,Ihtiar, dan Tawakal.Amin
Sukabumi, 4 Juni 2009/ 10 Rajab 1430H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun


Muhammad Fajar Laksana

Minggu, 29 Maret 2009

MENDAPAT KEMENANGAN DI PENGADILAN ALLAH


Allah berfirman dalm QS Al-Araaf : 6

Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),

Pada akhirnya setiap manusia akan ditanya dan diminta pertanggungjawaban oleh Allah, segala aktifitas yang telah dilakukannya ketika hidup didunia, juga Allah akan menayakannya kepada Rasul-Rasul Allah, yang telah diutus kepada kaumnya, hal ini menunjukan subtansi pengadilan Allah di yaumil akhir adanya suatu keadilan, dimana Allah menanyakan dahulu kepada umat manusia kemudian menanyakan juga kepada Rasulnya sebagai konfirmasi dari apa yang disampaikan oleh umat manusia, ini menunjukan bahwa Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk memberikan jawaban atas segala apa yang telah dilakukan oleh manusia, walaupun sesungguhnya Allah telah memiliki bukti-bukti kebenaran atas segala apa yang telah dilakukan oleh Manusia dan Rasulnya karena Allah maha kuasa atas segalanya, tetapi pengadilan Allah yang Mutlak keadilannya, tetap memberi kesempatan kepada manusia dengan melakukan pertanyaan kepada manusia dari apa yang telah dilakukannya di dunia kemudian di konfirmasi dengan jawaban dari para RasulNya, dan kemudian Allah menunjukan kebenaranya apa-apa saja yang telah dilakukan oleh manusia di dunia, hal ini dijelaskan oleh Allah QS Al-Araaf:7
maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).

Setelah manusia dan Rasul Allah ditanya dari segala apa yang telah dilakukannya selama hidup didunia, maka kemudian Allah membuka kebenaran yang sebenarnya dari segala apa yang telah dilakukan oleh manusia, sehingga tidak ada satupun yang luput dari sepengetahuan Allah, karena semua sudah ada catatan yang sangat jelas dari segala kegiatan atau amal manusia, dan inilah pengadilan yang sebenarnya, pengadilan yang seadil-adilnya dihadapan Allah, pada saat itu dapat diukur timbangan amal kebaikan dan amal buruk manusia, seperti yang dijelaskan QS Al-Araaf:8

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dengan diubuktikanya seluruh amal manusia selama hidup didunia maka tidak ada yang luput dari perhitungan dan pemeriksaan Allah, sehingga bagi yang berat amal kebaikannya maka pada saat itu mereka menjadi manusia yang beruntung, dan bagi yang ringan timbangannya, Allah jelasakan, QS Al-Araaf:9
Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Timbangan amal kebaikan yang lebih ringan dibandingkan amal keburukannya, berarti mereka termasuk manusia yang paling merugi, kenapa timbangan amal kebaikannya ringan dan lebih berat amal buruknya, karena manusia tidak mau tunduk dan taat kepada ayat-ayat Allah (Al-Quran), berarti manusia yang paling rugi adalah manusia yang tidak mau mengikuti apa-apa yang ada dalam Al-Quran, ciri manusia tersebut yang tidak tunduk dan taat kepada Al-Quran adalah manusia yang tidak mau bersyukur kepada Allah, atas segala nikmat dan fasilitas, sarana dan prasarana hidup dan kehidupan yang sudah diberikan oleh Allah di Dunia ini, hal ini dijelaskan oleh Allah, QS Al-Araaf:10

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Allah telah memberikan sarana, prasarana, fasilitas yang sangat lengkap untuk hidup manusia di dunia, tetapi manusia dalam melaksanakan aktifitas hidup dan kehidupannya tidak pernah mau bersyukur kepada Allah, atas apa-apa yang telah diberikan oleh Allah didunia ini, seperti tersedianya bumi,gunung, hutan,tumbuh-tumbuhan,hewan,hujan, air,sungai, laut, matahari, bulan, angin, api, udara, dan segala apa yang ada dibumi, tidak pernah diolah atau diusahakan yang ditujukan untuk menyembah dan beridabadah kepada Allah, sebagai tanda bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang, tetapi justru pada saat ini sumber daya Alam yang diberikan oleh Allah dan sumber daya manusia yang diberikan sempurna oleh Allah kepada manusia, tidak dugunakan untuk beribadah kepada Allah, tetapi kebanyakn digunakan untuk memenuhi hawa napsu diri manusia yang sesungguhnya hawa napsu tersebut mengikuti jalan syetan, sehingga dalam mengolah sumber daya manusia dan alam ini dilakukan oleh manusia dengan mengikuti hawa napsunya berarti mengikuti perintah syetan, seharusnya sumber daya manusia (akal) dan sumber daya alam yang diberikan oleh Allah harus dikelola berdasarkan ketentuan Allah (Al-Quran), dan kegiatannya dilakukan untuk membesarkan, menguatkan agama Allah, dan bertasibih serta berdzikir kepada Allah. Inilah hakikat yang sessungguhnya bersyukur kepada Allah, yaitu mengolah potensi diri manusia dan sumberdaya alam semesta yang digunakan untuk beribadah kepada Allah, menguatkan, dan membesarkan agama Allah, serta bertasbih dan berdzikir kepada Allah.
Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang selalu bersykur kepada Allah agar mendapatkan kemenagan (Al-Fath) ketika dihadapan pengadilan Allah, Amin.

Sukabumi, 30 Maret 2009/ 3 Rabiul Akhir 1430H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajar laksana

Selasa, 24 Maret 2009

TUGAS RANGKUMAN MATERI CERAMAH MAULUD NABI MUHAMMAD SAW

Kelompok : 3 Mahasiswa STIE Pasim Sukabumi
Dede Setiawan
Edwar
Diki Garwa
Selvi

Penceramah : Zaenal Abidin
Tema : Merefleksikan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW dalam
Kehidupan remaja Islam Indonesia


Peringatan maulud nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum medium yang tepat untuk kita semua melakukan perubahan perilaku dalam kehidupan. Memperingati maulid nabi tidak hanya dijadikan suatu Ceremoni belaka yang tidak menghasilkan perubahan apapun dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu sangatlah penting disamping kita merayakan peringatan maulid nabi kita juga harus bisa mengambil ibroh atau pelajaran dari peristiea tersebut t, yaitu dengan cara meneladani ( I’tiba ) semangat juang nabi Muhammad SAW serta merefleksikannya dalam kehidupan masa kini.

Remaja generasi penerus bangsa yang punya andil besar akan perubahan nasib bangsa ini kedepan. Apakah mereka sudah menanamkan semangat juang Rasullah Saw di dalam kehidupan mereka? Inilah saat yang tepat merenungi hal tersebut. Para pelajar Indonesia, sukabumi khususnya kini kian jauh hidup mereka dari nilai yang dijarkan Rasulullah SAW. Tak bisa kita pungkiri, semangat Rasulullah, juga nilai – nilai didalamnya adalah mutlak harus direalisasikan dalam jiwa dan kehidupan kita . Juga jiwa seluruh masyarakat negeri ini, tanpa kecuali.
Sungguh sebuah realita yang memilukan serta memalukan telah terkuak di negeri ini, negara yang memiliki rangking 54 dari 55 negara ini, ternyata memiliki pelajar perempuan yang 61,7 %-nya sudah tidak lagi perawan. Memang hal seperti ini dianggap tabu dimasyarakat kita. Masih sedikit orang tua yang sanggup dan berani menanyakan keperawanan putri mereka. Tapi, sungguhpun demikian pastilah banyak pertanyaan bergejolak di pikiran kita dengan segenap kesadaran. Ada apa ini? Bila pelajarnya seperti itu, seperti apa wajah pendidikan negeri ini? Seperti apakah hari-hari pelajar Indonesia?,

Di samping itu juga masih banyak sekali perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh remaja muslim yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW,bebas, narkoba, pornoaksi, pornografi, banyak terjadi di kalangan remaja muslim Indonesia, dengan demikian semoga dengan adanya peringatan maulud nabi Muhammad SAW ini remaja-remaja muslim Indonesia bisa mengambil pelajaran sehingga mereka sedikit demi sedikit bisa melakukan perubahan, karna bisa berubahnya nasib suatu kaum tentunya harus ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya,
Sebagaimana firman Allah
“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum jika mereka tidak mau merubahnya sendiri “
jadi kalau remaja-remaja muslim Indonesia ingin menjadi remaja muslim yang baik, maka mereka harus berusaha untuk merubah tingkah laku mereka dengan prinsip, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal terkecil, dan yang penting kita harus melakukan perubahan tersebut mulai dari detik ini karna kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar siapa yang tau besok atau lusa kita akan kembali kehadhirat Allah SWT.
Sekali lagi semoga dengan adanya peringatan maulid nabi ini kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran sekaligus bisa merefleksikannya dalam kehidupan, kita bisa meniru atau meneladani semangat juang nabi Muhammad saw dalam menjalani hidup, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan, baik dalam menjalankan aktivitas yang bersifat duniawi ataupun yang bersifat ukhrowi, dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang mencintai nabi Muhammad sehingga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di akherat nanti.Amin.
TUGAS RANGKUMAN MATERI CERAMAH MAULUD
NABI MUHAMMAD SAW


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4, Mahasiswa STIE Pasim Sukabumi
: JUNAEDI
WAWAN SETIAWAN
SAEPUDIN
AKBAR TAUFIK JUNIOR

Penceramah : Zaenal Abidin
Tema : Merefleksikan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW dalam
Kehidupan remaja Islam Indonesia

Peringatan maulud nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum yang tepat untuk kita semua melakukan perubahan perilaku dalam kehidupan. Memperingati maulid nabi tidak hanya dijadikan suatu seremoni belaka yang tidak menghasilkan perubahan apapun dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu sangatlah penting disamping kita merayakan peringatan mauled nabi kita juga harus bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari peringatan tersebut, yaitu dengan cara meneladani semangat juang nabi Muhammad SAW serta merefleksikannya dalam kehidupan masa kini.

Adalah para remaja, generasi penerus bangsa yang punya andil besar akan nasib bangsa ini kedepan. Apakah mereka telah menanamkan semangat juang Rasullah Saw di dalam kehidupan mereka? Inilah saat yang tepat merenungi hal tersebut. Para pelajar Indonesia, sukabumi khususnya kini kian jauh hidup mereka dari nilai semangat Rasulullah SAW. Tak bisa kita pungkiri, semangat Rasulullah, juga nilai – nilai didalamnya adalah mutlak harus direalisasikan dalam jiwa kita. Juga jiwa seluruh masyarakat negeri ini, mulai dari pejabat pemerintahan sampai berbagai lapisan masyarakat. Dari orang-orang tua sampai para pemuda, pelajar Indonesia.

Sungguh sebuah realita yang memilukan serta memalukan telah terkuak di negeri ini, negara yang memiliki rangking 54 dari 55 negara ini, ternyata memiliki pelajar perempuan yang 61,7 %-nya sudah tidak lagi perawan. Memang hal seperti ini dianggap tabu dimasyarakat kita. Masih sedikit orang tua yang sanggup dan berani menanyakan keperawanan putri mereka. Tapi, sungguhpun demikian pastilah banyak pertanyaan bergejolak di pikiran kita dengan segenap kesadaran. Ada apa ini? Bila pelajarnya seperti itu, seperti apa wajah pendidikan negeri ini? Seperti apakah hari-hari pelajar Indonesia?,

Di samping itu juga masih banyak sekali perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh remaja muslim yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW, dengan apa yang di contohkan oleh nabi Muhammad saw. Pergaulan bebas, narkoba, pornoaksi, pornografi, banyak terjadi di kalangan remaja muslim Indonesia, dengan demikian semoga dengan adanya peringatan maulud nabi Muhammad SAW ini remaja-remaja muslim Indonesia bisa mengambil pelajaran sehingga mereka sedikit demi sedikit bisa melakukan perubahan, karna bisa berubahnya nasib suatu kaum tentunya harus ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya, jadi kalau remaja-remaja muslim Indonesia ingin menjadi remaja muslim yang baik, maka mereka harus berusaha untuk merubah tingkah laku mereka dengan prinsip, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal terkecil, dan yang penting kita harus melakukan perubahan tersebut mulai dari detik ini karna kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar siapa yang tau besok atau lusa kita akan kembali kehadhirat Allah SWT.

Sekali lagi semoga dengan adanya peringatan maulid nabi ini kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran sekaligus bisa merefleksikannya dalam kehidupan, kita bisa meniru atau meneladani semangat juang nabi Muhammad saw dalam menjalani hidup, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan, baik dalam menjalankan aktivitas yang bersifat duniawi ataupun yang bersifat ukhrowi, dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang mencintai nabi Muhammad sehingga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di akherat nanti. Rosulullah SAW bersabda, yang artinya: (“Barang siapa yang mencintaiku maka kelak akan bersama ku di surga”)
Cintailh Rasulullah Saw, dengan memupuk nilai-nilai kehidupan beliau kedalam kehidupan kita. Dan sentiasa bershalawat untuk beliau dengan niat lillahi ta’ala,” barang siapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan sering mengucapkannya.”
*(Dikutip dari pengajian dalam rangaka peringatan maulud Rasulullah SAW di masjid agung Sukabumi, tanggal 13 Maret 2009.)
Di susun oleh kel.3: Wawan Setiawan, Junaedi, Saepudin dan Akbar Taufiq J

Maulid Nabi

Tugas 2
Nama Kelompok 3 :
Arnies. A
Siti Nurlaela
Fitri Anggriani
Krisdia Subagja
Syeh Paridudin
Hermansyah
M. Ruslan

Penceramah : Drs KH Zaenal Abidin M.Ag
Tema: Maulid Nabi
Mengapa islam tidak maju-maju???
a. umat islam sudah kehilangan ruh nabi Muhammad
b. umat islam muncul penyakit tidak jujur.
Padahal jumlah penduduk islam sangat banyak,tapi kenapa umat Islam miskin dan ingin punya kartu miskin. Umat Islam sendiri yang tidak ingin maju makanya Allah tidak memberi kemudahan.
Banyaknya mayoritas islam yang melakukan penyimpangan-penyimpangan atau kelakuan yang tidak sesuai ajaran islam.
Indonesia menduduki peringkat negara yang ke-54 dari 55 negara.. Indonesia adalah negara yang tertingal jauh dari negara Singapura dan Venezuela.
Ironisnya mengapa dominan umat islam yang selalu mnjadi yang terbawah. Seperti halnya pelajar perempuan di indonesia,61,7% sudah kehilangan keperawanannya, masalah ini di bahas di KOMNAS HAM perlindungan anak.
Merayakan Maulid Nabi itu bukan karena tradisi tetapi mengingat jasa-jasa nabi Muhammad terhadap umat agama islam. Nabi muhammad mendapatkan gelar Rasulullah itu karena perjuangan beliau dalam memperjuangkan islam. Selak lahir beliau di tinggalkan oleh ayahnya dan umur 5 tahun beliau di tinggalkan oleh ibunya. Nabi muhammad sejak kecil sudah bekerja menjadi gembala sapi dan kambing, beliau bekerja pada saudagar-saudagar kaya yang banyak memiliki sapi dan kambing. Beliau kerja penuh dengan tanggung jawab dan amanah. Usia 13 tahun nabi muhammad mulai berdagang dari kota Mekkah menuju kota Syam yang sekarang mejadi negara Yordania. Beliau di ajak berdagang oleh sesepuhnya. Mengapa nabi Muhammad memilih kota Syam? Karena kota Syam adalah kota para peninggalan nabi Nuh,Suaeb dan Musa. Dan di kota Syam itu adanya tempat air nabi Musa yang dijaga sampai sekarang dan adanya Laut Mati yang merupakan danau dimana temat tulang-tulang nabi Nuh di buang.
Untuk menjadi orang besar harus berjuang dan bekerja keras bukan dengan santai-santai, seperti yang sudah tercantum dalam QS.AL-IMRAN, karena dalam surat tersebut berisikan kita harus berpikir dan berjuang sebagaimana anjuran Allah.
Semua orang ingin masuk surga, tetapi apakah kita sebagai umat muslim sudah melaksanakan jihad Allah dengan baik?
Siapakah yang akan masuk surga?
Yaitu dengan berserah diri pada Allah,kembali kepada masjid dan melakukan taubat nasuha.
Siapakah yang akan masuk neraka?
Yaitu orang-orang yang timbangannya lebih berat dosa di banding amal solehnya.
Kesimpulan :
Dari ceramah ini kelompok kami menyimpulkan bahwa Allah aikan merubah keadaan umat-Nya,apabila umatNya mau merubah keadaannya sendiri. Dan kita merayakan Maulid nabi itu karena mengenang jasa – jasa Nabi Muhammad , apabila kita ingin menjadi seperti Nabi Muhammad menjadi orang yang di percayai ataupun menjadi orang besar kita harus merubah diri kita sendiri dengan bekerja keras dan berjuang.
Tugas Mahasiswa STIE/STMIK Pasim
Penulis :
Tresna Anisya Amelia
Mahasiswa STIE PASIM

MEMPERINGATI MAULID NABI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada mulanya diperingati untuk membangkitkan semangat umat Islam. Sebab waktu itu umat Islam sedang berjuang keras mempertahankan diri dari serangan tentara salib Eropa, yakni dari Prancis, Jerman, dan Inggris. Kita mengenal musim itu sebagai Perang Salib atau The Crusade. Pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah.
Dengan adanya Sultan Salahuddin Al-Ayyubi orang Eropa menyebutnya Saladin, seorang pemimpin yang pandai dan mengena hati rakyat jelata. Salahuddin memerintah para tahun 1174-1193 M atau 570-590 H pada Dinasti Bani Ayyub –katakanlah dia setingkat Gubernur. Pusat kesultanannya berada di kota Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. Kata Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada Nabi mereka. Salahuddin mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal kalender Hijriyah, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini harus dirayakan secara massal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW terkadang Maulid Nabi atau Maulud saja artinya adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang dalam tahun Hijriyah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kata maulid atau milad adalah dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
B. Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak, pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya sendiri justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem.


BAB III
PENTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa mengadakan peringatan maulid Nabi bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, dan pengagungan terhadap Rasulullah SAW termasuk dari ibadah.
B. Saran
Implementasi dari syahadat Laa Ilaa illalloh adalah tauhid yaitu (mentauhidkan) Alloh di dalam peribadatan dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, baik di dalam Rububiyah, Uluhiyah an asma’ wa shifat-Nya. Adapun konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah adalah, mentauhidkan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam ittiba’ (peneladanan) dan tidaklah mengamalkan suatu ibadah melainkan sebagaimana yang dituntunkan oleh beliau ‘alaihis Sholatu was Salam.Ummat Islam akan maju apabila umat ini mau kembali kepada agama sebagaimana yang dibawa oleh para pendahulu mereka yang shalih. Sebagaimana ucapan Imam Malik rahimahullahu, “Tidak akan sukses keadaan ummat ini melainkan kembali sebagaimana suksesnya salaf shalih terdahulu”.

Kamis, 19 Maret 2009

Nurtaubah

IKUTI DAN TAATI AL-QURAN SERTA BERTOBAT,SEBELUM DATANG SIKSA ALLAH

Allah menurunkan Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya agar ditaati karena apa-apa yang diturunkan oleh Allah kepada manusia melalui UtusanNya, agar hidup manusia lebih mudah, agar manusia bisa mendapatkan syurga dunia dan syurga Akhirat, tetapi kebanyakan manusia menentangnya tidak mau mentaati apa-apa yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Nya, hal ini seperti firman Allah QS Al-Araf : 4

Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

Allah telah menyatakan suatu contoh bahwa banyak negri yang tidak mengikuti atau patuh dan taat kepada apa-apa yang telah diturunkan Allah (Undang-uandang Allah), maka pada masa lalu sudah dibuktikan dengan dibinasakan dan dihancurkan oleh Allah seperti kaum nabu Nuh, disampaikan oleh Allah QS Al-Araaf:64

Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).

Kaum ’Aad masa Nabi Huds a.s, QS Al-Araaf : 72
Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman.

Kaum Tsamud, masa Nabi Shaleh 78-79
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".

Kaum Nabi Luth, QS Al-Araaf : 84
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

Kaum Nabi Musa, QS Al-Araaf : 133
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Begitu banyak contoh yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia yang menentang Allah dan UtusanNya, seperti beberapa contoh diatas, yang meliputi :
1).Ditenggelamkan
2).Ditumpas
3).Gempa Bumi
4).Hujan Batu
5).Dikirimkan, taufan,belalang,kutu,katak, dan darah

Semua para penentang Allah telah dibuktikan dihancurkan dan dibinasakan oleh Allah, dan mereka yang menentang Allah, tidak mau patuh dan taat kepada Allah dan Rasulnya, pada akhirnya akan menyadari bahwa siksaan dan azab yang diterima oleh mereka itu karena ke Zalimannya sendiri, akibat menentang Allah, pada akhirnya semua manusia yang tidak mau mengikuti aturan Allah, ketika datang siksa Allah di akhirat nanti maka mereka menyadari bahwa siksaan yang diterimanya karena dosa-dosa mereka terhadap Allah, seperti yang dijelaskan oleh Allah, QS Al-Araaf : 5

Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka sebelum datang siksaan Allah di yaumil Akhir nanti maka sejak sekarang didunia ini mari cepat bertobat dan setiap saat memohon ampunan kepada Allah, jangan sampai kita mendapatkan azab atau siksaan seperti umat-umat terdahulu yang dibinasakan oleh Allah, cepat kita menyadari bahwa selama ini hidup kita penuh bergelimang dengan dosa, memohon ampunan kepada Allah, aga Allah menurunkan NurTaubah, menurunkan cahaya ampunan kepada kita, dan kemudian kita memohon agar dibimbing hidup kita kedalam jalan yang lurus, masuk dalam kehidupan yang ada dalam system dzikir, hidup dalam system Al-Quran. jangan sampai hidup kita terperosok kedalam kehidupan maksiat, jangan sampai hidup kita dipimpin dan tergoda oleh bujuk rayu setan dan iblis sebagai musuh utama manisia, jangan sampai hidup kita bergelimang dengan dosa dan hidup mengumbar napsu dunia, jangan sampai hidup kita dipenuhi dengan sifat demdam, ujub, takabur, riya , iri, dengki dan penyakit-penyakit hati lainnya, cepatlah kita memohon ampunan kepada Allah, dan cepat memohon agar hidup kita dimasukan serta dibimbing kepada jalan yang lurus, masuk dalam system Dzikir. Itulah permohonan kita yang utama kepada Allah, agar Nurtaubah bisa kita dapatkan, seperti juga doa permohonan nabi Adam As, QS Al-Araaf:23
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
Semoga kita semua mendapatkan NurTaubah (Cahaya Ampunan dari Allah), dan hidup kita dimasukan kedalam jalan yang lurus, hidup dalam system Dzikir, system Al-Quran,Amin.

Sukabumi,19 Maret 2009/ 22 Mulud 1430 H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajar Laksana

Kamis, 12 Maret 2009

Perjuangan Rasulullah

TAHAPAN PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1438 Tahun
Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah, atau tanggal 20 April tahun 571 M (Jika sekarang Tahun 2009 M kurang lebih sudah 1438 thn yang lalu),


Allah berfirman dalam QS Al-Fatihah. 6-7
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Firman Allah tersebut menjelaskan pentingnya kita memahami sejarah atau kisah dari orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah yaitu Para Nabi, para wali dan hamba Allah yang bertaqwa. Sehingga kita diwajibkan untuk memahami perjuangan Nabi Muhammad SAW dan mengikuti serta melaksanakannya, hal ini sesuai dengan firman Allah QS Yusuf :111.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Bagaimana pelajaran yang bisa diambil dari sejarah Rasulullah SAW sehingga mampu membentuk Negara Madinah yang damai sejahtra, maka tidak terlepas dari kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi contoh dan suri tauladan bagi kita semua, yang dapat di jelaskan inti dari proses Nabi Muhammad menjadi seorang Pemimpin yang berhasil membangun Kota Madinah yang damai dan sejahtra. Proses perjuangan Muhammad menjadi Nabi dan pemimpin Negara Islam dapat dilihat dari 4 tahapan :
Tahap Pendahuluan/Pembuka : Penyucian Diri
Pembersihan hati Nabi Muhammad SAW, terjadi ketika Nabi kurang lebih berusia 5 Tahun, ketika beliau sedang mengembalakan kambing datang dua orang malaikat membawanya, kemudian membelah dadanya untuk membersihkan hatinya lalu kemudian ditanamkan Asma Allah, Proses pembersihan hati dan penanaman bibit kalimat tauhid terhadap Nabi Muhammad dilakukan untuk mempersiapkan Nabi Muhammad agar Tegak Lurus memperjuangkan Kalimah Allah di Alam Semesta
Tahap I : Muhammad sebagai Fuqoro
Ketika umur 12 tahun Muhammad kecil sebagai seorang pegawai pamanya Abu Thalib yang membawa barang dagangan kenegeri Syam, sifatnya yang Al-Amin, yaitu (SAFTI) meliputi 1). Sidiq (Benar), 2). Fathanah (Cerdas), 3). Amanah (Terpercaya), 4). Tabligh (Menyampaikan kebenaran), 5). Istiqomah (Teguh), menyebabkan dia dapat belajar dan berdagang dengan baik, sehingga ketika dia dewasa (kira –kira 20-25 Tahun ) maka dia berganti peran menjadi seorang pengusaha Agniya yang kemudian Muhammad dilamar oleh Siti Khadijah, pengusaha kaya raya,
Tahap 2 : Muhammad menjadi Agniya
Setelah Muhammad menjadi seorang agniya pengusaha sukses, maka ketika usia kira-kira 25 Tahun menikah dengan Siti Khadijah yang berumur 40 Tahun, pada saat itu mahar/mas kawinnya 20 ekor lembu, kalau satu ekornya saat ini Rp. 10 juta berarti maharnya Rp. 200 Juta, berarti pada saat itu Muhammad telah memiliki kekayaan yang mapan, pernikahan yang bahagia dengan kekayaan yang memadai menyebabkan Muhammad dapat meluangkan waktu untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, yaitu bertahannuts di Gua Hiro, yang berada di bukit Jabal Nur (Bukit Cahaya), sifatnya SUFI, Dzikir, Syukur dan Tobat
Tahap 3 : Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul
Setelah usia 40 Tahun dibulan Ramadhan ketika Muhammad bertahannuts di Gua Hiro, pada tanggal 17 Ramadhan (pertengan bulan Ramadhan) bertepatan dengan 6 agustus tahun 610 M, diangkatlah Muhammad menjadi Nabi dan Rasul (Bagi manusia maqom Wali, Mursyd,Ulama) yaitu melalui malaikat Jibril membawa wahyu pertama QS Al’Alaq (96) : 1-5), Setelah diangkat menjadi Nabi dan Rasul maka Nabi Muhammad mulai memperjuangkan agama Islam di Kota Mekah selama kurang lebih 12 tahun, disebutlah babak pertama perjuangan Rasulullah disebut periode Makiyah. proses perjuangannya di periode Makiyah meliputi :
a). Dakwah sembunyi-sembunyi 3 tahun
Setelah menjadi Nabi dan Rasul maka kemudian Nabi Muhammad mulai melakukan Dakwah di Kota Mekah, secara sembunyi-sembunyi (da’watul afraad) selama kurang lebih 3 tahun, kemudian turunlah wahyu QS AlHijr (15) : 94 :
“Maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrrik”
Sejak turun wahyu tersebut maka kemudia Nabi Muhammad melakukan dakwah secara terang-terangan di Kota Mekah
b). Dakwah terang-terangan
Nabi Muhammad melaksanakan dakwah secara terbuka yang banyak ditentang oleh masyarakat Mekah, dan selama kurang lebih 9 tahun berjuang antara hidup dan mati menegakan kalimah Allah di Kota Mekah maka selesailah perjuangan dakwah di kota mekah yang juga sering disebut periode Makiyah. Peristiwa penting yang terjadi selama Dakwah 9 tahun diantaranya :
1. Musuh-musuh Nabi Muhammad selalu melakukan kejahatan kepada Nabi dan pengikutnya di Mekah,Banyak pengikut Nabi yang disiksa dan mati Sahid di Kota Mekah
2. Nabi Muhammad tidak mendapatkan ganguan badan/fisik karena mendapat perlindungan dari Pamannya yang dihormati bangsa Quarisy yaitu Abu Tahlib,
3. Kelurga Nabi diboikot oleh Kaum Quarisy, dengan jalan memutuskan segala hubungan, perkawinan, jual beli, dll.
4. Nabi mengalami tahun kesedihan (620 M, Usia Nabi 50 tahun))
wafat Paman Nabi Abu Tahlib kemudian disusul oleh Istrinya yang tercinta Siti Khadijah yang telah memberikan kekuatan Moril dan Materiil kepada Nabi.
5. Peristiwa Isra dan Miraj ( 27 Rajab 621 M, Usia 51 Tahun)
Sebelum peristiwa Isro Miraj RASULULLAH saw mengalami, pembedahan dada / perut, dilakukan oleh jibril, mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati baginda saw dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (’alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu,dan iman.ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai pembedahan, didatangkan binatang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yangdinamakan “Isro’”, peristiw Isro ini terjadi pada saat Nabi menghadapi ujian yang maha hebat ditinggalkan oleh orang-orang yang tercinta, maka Nabi Muhammad oleh Allah di Isra dan di Mirajkan, Nabi mendapat perintah langsung untuk melaksanakan Shalat 5 waktu. Peristiwa ini memberikan kekuatan kepada Nabi dalam memperjuangkan agama Allah, dan disisi lain menjadi ujian bagi kaum Muslimin terhadap keyakinan mereka meyakini peristiwa Isra dan Miraj Nabi.
6. Banyak rencana pembunuhan terhadap Nabi oleh kaum Quraisy
7. Melaksanakan Hijrah ke Madinah pada hari Senin tgl 8 Rabi’ulawal tahun 1 Hijriah (622 M) .
Berdasarkan uraian tersebut maka Sifat Nabi Muhammad pada periode di ini Mekah yaitu, Pasrah mengikuti Wahyu kehendak Allah ,Berqorban dan Taat kepada Allah, Mau hidup dalam system Dzikir (Al-Quran), hasilnya menjadi Mukmin dan Mau Hijrah
Tahap 4 : Nabi Muhammad Menjadi Pemimpin/Imam (Umaro)
Nabi Muhammad menjadi Imam atau Pemimpin Negara (UMARO), yaitu terjadi setelah melaksanakan Hijrah ke Madinah pada hari Senin tgl 8 Rabi’ulawal tahun 1 Hijriah (622 M), setelah lebih kurang berjuang di Kota Mekah selama 12 Tahun, maka kemudian hijrah ke madinah memulai babak baru , dimana perjuangan di Madinah tercipt masyarakat Islam yang damai sejahtera. Perjuangan Nabi di madinah selama 11 tahun telah menghasilkan babak baru dalam penegakan undang-undang Allah, dan perjuangan di Madinah dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu :
I. Perjuangan Membentuk dan Membina masyarakat Islam
1). Membina masjid sebagai sentral aktifitas kegiatan manusia dalam masyarakat dan negara
2). Pelayanan terhadap Kaum Dhuafa, melalaui pengelolaan ZIS
3).Menjalin Ukhuwah sesama kaum muslimin, dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin (pendatang) dengan Kaum Anshar
4). Perjanjian damai dan kerjasama antara kaum muslim dengan non muslim (Yahudi)
5). Membangun sistem ekonomi, sosial, politik dan Budaya Islam yang tinggi (Dimadinah turunnya ayat-ayat Allah tentang Hukum-hukum Islam)
6).Terbentuknya Daulah Islamiyah (negara/wilayah/daerah Islam) dengan adanya piagam Madinah Rasulullah dalam masa 11 tahun telah mampu membentuk Masyarakat Islam yang damai dan sejahtera
II. Perjuangan Memelihara dan Mempertahankan Islam
1). Menjaga dan melawan dari rongrongan dan rencana jahat, orang yahudi, orang munafik, dan orang Quarisy beserta sekutunya.
2). Rasulullah membentuk pasukan atau tentara untuk menjaga dan memelihara Daulah islamiyah
3). Memimpin Peperangan untuk mempertahankan masyarakat Islam dan menegakan Undang-undang Allah, hasilnya Kota Mekah jatuh ketangan Nabi, Kaum Quraisy dan seluruh kabilah di Mekah Masuk Agama Islam. Maka Agama Islam telah merajai jazirah Arab, Bangsa Arab yang tadinya hidup berpecah belah dan saling bermusuhan, kini hidup bersatu dibawah satu Panji, yaitu Panji Islam. Maka kemudian agama Islam menyebar keseluruh dunia menjadi rahmatan lil alamin.
Setelah memperoleh kesuksesan besar dalam perjuangan di Mekah dan Madinah kurang lebih selama 23 tahun, maka Nabi telah merasakan Allah akan memanggilnya, maka kemudian Nabi melaksanakan Haji Wada (Haji penghabisan) pada tahun 10H. Kira-kira 3 bulan setelah Haji Wada pada tanggal 12 Rabiul awwal tahun 11 Hijriah bertepatan tanggal 8 Juni tahun 632 Masehi, Nabi Muhammad SAW kembali ke hadirat Allah SWT, dalam usia 63 Tahun. Inna lillahi wainna ilaihi raaji’un.Nabi Muhammad SAW, telah wafat yang ditinggalkan untuk umatnya seperti Sabdanya :
Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), taklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Semoga kita dapat selalau memegang dan melaksanakan dua pusaka warisan dari Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul,Amin.
Sukabumi, 12 Maret 2009/ 15 Rabiul Awal 1430 H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajar Laksana