Minggu, 29 Maret 2009

MENDAPAT KEMENANGAN DI PENGADILAN ALLAH


Allah berfirman dalm QS Al-Araaf : 6

Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),

Pada akhirnya setiap manusia akan ditanya dan diminta pertanggungjawaban oleh Allah, segala aktifitas yang telah dilakukannya ketika hidup didunia, juga Allah akan menayakannya kepada Rasul-Rasul Allah, yang telah diutus kepada kaumnya, hal ini menunjukan subtansi pengadilan Allah di yaumil akhir adanya suatu keadilan, dimana Allah menanyakan dahulu kepada umat manusia kemudian menanyakan juga kepada Rasulnya sebagai konfirmasi dari apa yang disampaikan oleh umat manusia, ini menunjukan bahwa Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk memberikan jawaban atas segala apa yang telah dilakukan oleh manusia, walaupun sesungguhnya Allah telah memiliki bukti-bukti kebenaran atas segala apa yang telah dilakukan oleh Manusia dan Rasulnya karena Allah maha kuasa atas segalanya, tetapi pengadilan Allah yang Mutlak keadilannya, tetap memberi kesempatan kepada manusia dengan melakukan pertanyaan kepada manusia dari apa yang telah dilakukannya di dunia kemudian di konfirmasi dengan jawaban dari para RasulNya, dan kemudian Allah menunjukan kebenaranya apa-apa saja yang telah dilakukan oleh manusia di dunia, hal ini dijelaskan oleh Allah QS Al-Araaf:7
maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).

Setelah manusia dan Rasul Allah ditanya dari segala apa yang telah dilakukannya selama hidup didunia, maka kemudian Allah membuka kebenaran yang sebenarnya dari segala apa yang telah dilakukan oleh manusia, sehingga tidak ada satupun yang luput dari sepengetahuan Allah, karena semua sudah ada catatan yang sangat jelas dari segala kegiatan atau amal manusia, dan inilah pengadilan yang sebenarnya, pengadilan yang seadil-adilnya dihadapan Allah, pada saat itu dapat diukur timbangan amal kebaikan dan amal buruk manusia, seperti yang dijelaskan QS Al-Araaf:8

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dengan diubuktikanya seluruh amal manusia selama hidup didunia maka tidak ada yang luput dari perhitungan dan pemeriksaan Allah, sehingga bagi yang berat amal kebaikannya maka pada saat itu mereka menjadi manusia yang beruntung, dan bagi yang ringan timbangannya, Allah jelasakan, QS Al-Araaf:9
Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Timbangan amal kebaikan yang lebih ringan dibandingkan amal keburukannya, berarti mereka termasuk manusia yang paling merugi, kenapa timbangan amal kebaikannya ringan dan lebih berat amal buruknya, karena manusia tidak mau tunduk dan taat kepada ayat-ayat Allah (Al-Quran), berarti manusia yang paling rugi adalah manusia yang tidak mau mengikuti apa-apa yang ada dalam Al-Quran, ciri manusia tersebut yang tidak tunduk dan taat kepada Al-Quran adalah manusia yang tidak mau bersyukur kepada Allah, atas segala nikmat dan fasilitas, sarana dan prasarana hidup dan kehidupan yang sudah diberikan oleh Allah di Dunia ini, hal ini dijelaskan oleh Allah, QS Al-Araaf:10

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Allah telah memberikan sarana, prasarana, fasilitas yang sangat lengkap untuk hidup manusia di dunia, tetapi manusia dalam melaksanakan aktifitas hidup dan kehidupannya tidak pernah mau bersyukur kepada Allah, atas apa-apa yang telah diberikan oleh Allah didunia ini, seperti tersedianya bumi,gunung, hutan,tumbuh-tumbuhan,hewan,hujan, air,sungai, laut, matahari, bulan, angin, api, udara, dan segala apa yang ada dibumi, tidak pernah diolah atau diusahakan yang ditujukan untuk menyembah dan beridabadah kepada Allah, sebagai tanda bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang, tetapi justru pada saat ini sumber daya Alam yang diberikan oleh Allah dan sumber daya manusia yang diberikan sempurna oleh Allah kepada manusia, tidak dugunakan untuk beribadah kepada Allah, tetapi kebanyakn digunakan untuk memenuhi hawa napsu diri manusia yang sesungguhnya hawa napsu tersebut mengikuti jalan syetan, sehingga dalam mengolah sumber daya manusia dan alam ini dilakukan oleh manusia dengan mengikuti hawa napsunya berarti mengikuti perintah syetan, seharusnya sumber daya manusia (akal) dan sumber daya alam yang diberikan oleh Allah harus dikelola berdasarkan ketentuan Allah (Al-Quran), dan kegiatannya dilakukan untuk membesarkan, menguatkan agama Allah, dan bertasibih serta berdzikir kepada Allah. Inilah hakikat yang sessungguhnya bersyukur kepada Allah, yaitu mengolah potensi diri manusia dan sumberdaya alam semesta yang digunakan untuk beribadah kepada Allah, menguatkan, dan membesarkan agama Allah, serta bertasbih dan berdzikir kepada Allah.
Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang selalu bersykur kepada Allah agar mendapatkan kemenagan (Al-Fath) ketika dihadapan pengadilan Allah, Amin.

Sukabumi, 30 Maret 2009/ 3 Rabiul Akhir 1430H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajar laksana

Selasa, 24 Maret 2009

TUGAS RANGKUMAN MATERI CERAMAH MAULUD NABI MUHAMMAD SAW

Kelompok : 3 Mahasiswa STIE Pasim Sukabumi
Dede Setiawan
Edwar
Diki Garwa
Selvi

Penceramah : Zaenal Abidin
Tema : Merefleksikan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW dalam
Kehidupan remaja Islam Indonesia


Peringatan maulud nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum medium yang tepat untuk kita semua melakukan perubahan perilaku dalam kehidupan. Memperingati maulid nabi tidak hanya dijadikan suatu Ceremoni belaka yang tidak menghasilkan perubahan apapun dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu sangatlah penting disamping kita merayakan peringatan maulid nabi kita juga harus bisa mengambil ibroh atau pelajaran dari peristiea tersebut t, yaitu dengan cara meneladani ( I’tiba ) semangat juang nabi Muhammad SAW serta merefleksikannya dalam kehidupan masa kini.

Remaja generasi penerus bangsa yang punya andil besar akan perubahan nasib bangsa ini kedepan. Apakah mereka sudah menanamkan semangat juang Rasullah Saw di dalam kehidupan mereka? Inilah saat yang tepat merenungi hal tersebut. Para pelajar Indonesia, sukabumi khususnya kini kian jauh hidup mereka dari nilai yang dijarkan Rasulullah SAW. Tak bisa kita pungkiri, semangat Rasulullah, juga nilai – nilai didalamnya adalah mutlak harus direalisasikan dalam jiwa dan kehidupan kita . Juga jiwa seluruh masyarakat negeri ini, tanpa kecuali.
Sungguh sebuah realita yang memilukan serta memalukan telah terkuak di negeri ini, negara yang memiliki rangking 54 dari 55 negara ini, ternyata memiliki pelajar perempuan yang 61,7 %-nya sudah tidak lagi perawan. Memang hal seperti ini dianggap tabu dimasyarakat kita. Masih sedikit orang tua yang sanggup dan berani menanyakan keperawanan putri mereka. Tapi, sungguhpun demikian pastilah banyak pertanyaan bergejolak di pikiran kita dengan segenap kesadaran. Ada apa ini? Bila pelajarnya seperti itu, seperti apa wajah pendidikan negeri ini? Seperti apakah hari-hari pelajar Indonesia?,

Di samping itu juga masih banyak sekali perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh remaja muslim yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW,bebas, narkoba, pornoaksi, pornografi, banyak terjadi di kalangan remaja muslim Indonesia, dengan demikian semoga dengan adanya peringatan maulud nabi Muhammad SAW ini remaja-remaja muslim Indonesia bisa mengambil pelajaran sehingga mereka sedikit demi sedikit bisa melakukan perubahan, karna bisa berubahnya nasib suatu kaum tentunya harus ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya,
Sebagaimana firman Allah
“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum jika mereka tidak mau merubahnya sendiri “
jadi kalau remaja-remaja muslim Indonesia ingin menjadi remaja muslim yang baik, maka mereka harus berusaha untuk merubah tingkah laku mereka dengan prinsip, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal terkecil, dan yang penting kita harus melakukan perubahan tersebut mulai dari detik ini karna kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar siapa yang tau besok atau lusa kita akan kembali kehadhirat Allah SWT.
Sekali lagi semoga dengan adanya peringatan maulid nabi ini kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran sekaligus bisa merefleksikannya dalam kehidupan, kita bisa meniru atau meneladani semangat juang nabi Muhammad saw dalam menjalani hidup, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan, baik dalam menjalankan aktivitas yang bersifat duniawi ataupun yang bersifat ukhrowi, dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang mencintai nabi Muhammad sehingga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di akherat nanti.Amin.
TUGAS RANGKUMAN MATERI CERAMAH MAULUD
NABI MUHAMMAD SAW


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4, Mahasiswa STIE Pasim Sukabumi
: JUNAEDI
WAWAN SETIAWAN
SAEPUDIN
AKBAR TAUFIK JUNIOR

Penceramah : Zaenal Abidin
Tema : Merefleksikan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW dalam
Kehidupan remaja Islam Indonesia

Peringatan maulud nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum yang tepat untuk kita semua melakukan perubahan perilaku dalam kehidupan. Memperingati maulid nabi tidak hanya dijadikan suatu seremoni belaka yang tidak menghasilkan perubahan apapun dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu sangatlah penting disamping kita merayakan peringatan mauled nabi kita juga harus bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari peringatan tersebut, yaitu dengan cara meneladani semangat juang nabi Muhammad SAW serta merefleksikannya dalam kehidupan masa kini.

Adalah para remaja, generasi penerus bangsa yang punya andil besar akan nasib bangsa ini kedepan. Apakah mereka telah menanamkan semangat juang Rasullah Saw di dalam kehidupan mereka? Inilah saat yang tepat merenungi hal tersebut. Para pelajar Indonesia, sukabumi khususnya kini kian jauh hidup mereka dari nilai semangat Rasulullah SAW. Tak bisa kita pungkiri, semangat Rasulullah, juga nilai – nilai didalamnya adalah mutlak harus direalisasikan dalam jiwa kita. Juga jiwa seluruh masyarakat negeri ini, mulai dari pejabat pemerintahan sampai berbagai lapisan masyarakat. Dari orang-orang tua sampai para pemuda, pelajar Indonesia.

Sungguh sebuah realita yang memilukan serta memalukan telah terkuak di negeri ini, negara yang memiliki rangking 54 dari 55 negara ini, ternyata memiliki pelajar perempuan yang 61,7 %-nya sudah tidak lagi perawan. Memang hal seperti ini dianggap tabu dimasyarakat kita. Masih sedikit orang tua yang sanggup dan berani menanyakan keperawanan putri mereka. Tapi, sungguhpun demikian pastilah banyak pertanyaan bergejolak di pikiran kita dengan segenap kesadaran. Ada apa ini? Bila pelajarnya seperti itu, seperti apa wajah pendidikan negeri ini? Seperti apakah hari-hari pelajar Indonesia?,

Di samping itu juga masih banyak sekali perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh remaja muslim yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW, dengan apa yang di contohkan oleh nabi Muhammad saw. Pergaulan bebas, narkoba, pornoaksi, pornografi, banyak terjadi di kalangan remaja muslim Indonesia, dengan demikian semoga dengan adanya peringatan maulud nabi Muhammad SAW ini remaja-remaja muslim Indonesia bisa mengambil pelajaran sehingga mereka sedikit demi sedikit bisa melakukan perubahan, karna bisa berubahnya nasib suatu kaum tentunya harus ada usaha dari kaum tersebut untuk merubahnya, jadi kalau remaja-remaja muslim Indonesia ingin menjadi remaja muslim yang baik, maka mereka harus berusaha untuk merubah tingkah laku mereka dengan prinsip, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal terkecil, dan yang penting kita harus melakukan perubahan tersebut mulai dari detik ini karna kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar siapa yang tau besok atau lusa kita akan kembali kehadhirat Allah SWT.

Sekali lagi semoga dengan adanya peringatan maulid nabi ini kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran sekaligus bisa merefleksikannya dalam kehidupan, kita bisa meniru atau meneladani semangat juang nabi Muhammad saw dalam menjalani hidup, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan, baik dalam menjalankan aktivitas yang bersifat duniawi ataupun yang bersifat ukhrowi, dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang mencintai nabi Muhammad sehingga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di akherat nanti. Rosulullah SAW bersabda, yang artinya: (“Barang siapa yang mencintaiku maka kelak akan bersama ku di surga”)
Cintailh Rasulullah Saw, dengan memupuk nilai-nilai kehidupan beliau kedalam kehidupan kita. Dan sentiasa bershalawat untuk beliau dengan niat lillahi ta’ala,” barang siapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan sering mengucapkannya.”
*(Dikutip dari pengajian dalam rangaka peringatan maulud Rasulullah SAW di masjid agung Sukabumi, tanggal 13 Maret 2009.)
Di susun oleh kel.3: Wawan Setiawan, Junaedi, Saepudin dan Akbar Taufiq J

Maulid Nabi

Tugas 2
Nama Kelompok 3 :
Arnies. A
Siti Nurlaela
Fitri Anggriani
Krisdia Subagja
Syeh Paridudin
Hermansyah
M. Ruslan

Penceramah : Drs KH Zaenal Abidin M.Ag
Tema: Maulid Nabi
Mengapa islam tidak maju-maju???
a. umat islam sudah kehilangan ruh nabi Muhammad
b. umat islam muncul penyakit tidak jujur.
Padahal jumlah penduduk islam sangat banyak,tapi kenapa umat Islam miskin dan ingin punya kartu miskin. Umat Islam sendiri yang tidak ingin maju makanya Allah tidak memberi kemudahan.
Banyaknya mayoritas islam yang melakukan penyimpangan-penyimpangan atau kelakuan yang tidak sesuai ajaran islam.
Indonesia menduduki peringkat negara yang ke-54 dari 55 negara.. Indonesia adalah negara yang tertingal jauh dari negara Singapura dan Venezuela.
Ironisnya mengapa dominan umat islam yang selalu mnjadi yang terbawah. Seperti halnya pelajar perempuan di indonesia,61,7% sudah kehilangan keperawanannya, masalah ini di bahas di KOMNAS HAM perlindungan anak.
Merayakan Maulid Nabi itu bukan karena tradisi tetapi mengingat jasa-jasa nabi Muhammad terhadap umat agama islam. Nabi muhammad mendapatkan gelar Rasulullah itu karena perjuangan beliau dalam memperjuangkan islam. Selak lahir beliau di tinggalkan oleh ayahnya dan umur 5 tahun beliau di tinggalkan oleh ibunya. Nabi muhammad sejak kecil sudah bekerja menjadi gembala sapi dan kambing, beliau bekerja pada saudagar-saudagar kaya yang banyak memiliki sapi dan kambing. Beliau kerja penuh dengan tanggung jawab dan amanah. Usia 13 tahun nabi muhammad mulai berdagang dari kota Mekkah menuju kota Syam yang sekarang mejadi negara Yordania. Beliau di ajak berdagang oleh sesepuhnya. Mengapa nabi Muhammad memilih kota Syam? Karena kota Syam adalah kota para peninggalan nabi Nuh,Suaeb dan Musa. Dan di kota Syam itu adanya tempat air nabi Musa yang dijaga sampai sekarang dan adanya Laut Mati yang merupakan danau dimana temat tulang-tulang nabi Nuh di buang.
Untuk menjadi orang besar harus berjuang dan bekerja keras bukan dengan santai-santai, seperti yang sudah tercantum dalam QS.AL-IMRAN, karena dalam surat tersebut berisikan kita harus berpikir dan berjuang sebagaimana anjuran Allah.
Semua orang ingin masuk surga, tetapi apakah kita sebagai umat muslim sudah melaksanakan jihad Allah dengan baik?
Siapakah yang akan masuk surga?
Yaitu dengan berserah diri pada Allah,kembali kepada masjid dan melakukan taubat nasuha.
Siapakah yang akan masuk neraka?
Yaitu orang-orang yang timbangannya lebih berat dosa di banding amal solehnya.
Kesimpulan :
Dari ceramah ini kelompok kami menyimpulkan bahwa Allah aikan merubah keadaan umat-Nya,apabila umatNya mau merubah keadaannya sendiri. Dan kita merayakan Maulid nabi itu karena mengenang jasa – jasa Nabi Muhammad , apabila kita ingin menjadi seperti Nabi Muhammad menjadi orang yang di percayai ataupun menjadi orang besar kita harus merubah diri kita sendiri dengan bekerja keras dan berjuang.
Tugas Mahasiswa STIE/STMIK Pasim
Penulis :
Tresna Anisya Amelia
Mahasiswa STIE PASIM

MEMPERINGATI MAULID NABI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada mulanya diperingati untuk membangkitkan semangat umat Islam. Sebab waktu itu umat Islam sedang berjuang keras mempertahankan diri dari serangan tentara salib Eropa, yakni dari Prancis, Jerman, dan Inggris. Kita mengenal musim itu sebagai Perang Salib atau The Crusade. Pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah.
Dengan adanya Sultan Salahuddin Al-Ayyubi orang Eropa menyebutnya Saladin, seorang pemimpin yang pandai dan mengena hati rakyat jelata. Salahuddin memerintah para tahun 1174-1193 M atau 570-590 H pada Dinasti Bani Ayyub –katakanlah dia setingkat Gubernur. Pusat kesultanannya berada di kota Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. Kata Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada Nabi mereka. Salahuddin mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal kalender Hijriyah, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini harus dirayakan secara massal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW terkadang Maulid Nabi atau Maulud saja artinya adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang dalam tahun Hijriyah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kata maulid atau milad adalah dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
B. Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak, pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya sendiri justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem.


BAB III
PENTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa mengadakan peringatan maulid Nabi bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, dan pengagungan terhadap Rasulullah SAW termasuk dari ibadah.
B. Saran
Implementasi dari syahadat Laa Ilaa illalloh adalah tauhid yaitu (mentauhidkan) Alloh di dalam peribadatan dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, baik di dalam Rububiyah, Uluhiyah an asma’ wa shifat-Nya. Adapun konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah adalah, mentauhidkan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam ittiba’ (peneladanan) dan tidaklah mengamalkan suatu ibadah melainkan sebagaimana yang dituntunkan oleh beliau ‘alaihis Sholatu was Salam.Ummat Islam akan maju apabila umat ini mau kembali kepada agama sebagaimana yang dibawa oleh para pendahulu mereka yang shalih. Sebagaimana ucapan Imam Malik rahimahullahu, “Tidak akan sukses keadaan ummat ini melainkan kembali sebagaimana suksesnya salaf shalih terdahulu”.

Kamis, 19 Maret 2009

Nurtaubah

IKUTI DAN TAATI AL-QURAN SERTA BERTOBAT,SEBELUM DATANG SIKSA ALLAH

Allah menurunkan Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya agar ditaati karena apa-apa yang diturunkan oleh Allah kepada manusia melalui UtusanNya, agar hidup manusia lebih mudah, agar manusia bisa mendapatkan syurga dunia dan syurga Akhirat, tetapi kebanyakan manusia menentangnya tidak mau mentaati apa-apa yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Nya, hal ini seperti firman Allah QS Al-Araf : 4

Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

Allah telah menyatakan suatu contoh bahwa banyak negri yang tidak mengikuti atau patuh dan taat kepada apa-apa yang telah diturunkan Allah (Undang-uandang Allah), maka pada masa lalu sudah dibuktikan dengan dibinasakan dan dihancurkan oleh Allah seperti kaum nabu Nuh, disampaikan oleh Allah QS Al-Araaf:64

Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).

Kaum ’Aad masa Nabi Huds a.s, QS Al-Araaf : 72
Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman.

Kaum Tsamud, masa Nabi Shaleh 78-79
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".

Kaum Nabi Luth, QS Al-Araaf : 84
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

Kaum Nabi Musa, QS Al-Araaf : 133
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Begitu banyak contoh yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia yang menentang Allah dan UtusanNya, seperti beberapa contoh diatas, yang meliputi :
1).Ditenggelamkan
2).Ditumpas
3).Gempa Bumi
4).Hujan Batu
5).Dikirimkan, taufan,belalang,kutu,katak, dan darah

Semua para penentang Allah telah dibuktikan dihancurkan dan dibinasakan oleh Allah, dan mereka yang menentang Allah, tidak mau patuh dan taat kepada Allah dan Rasulnya, pada akhirnya akan menyadari bahwa siksaan dan azab yang diterima oleh mereka itu karena ke Zalimannya sendiri, akibat menentang Allah, pada akhirnya semua manusia yang tidak mau mengikuti aturan Allah, ketika datang siksa Allah di akhirat nanti maka mereka menyadari bahwa siksaan yang diterimanya karena dosa-dosa mereka terhadap Allah, seperti yang dijelaskan oleh Allah, QS Al-Araaf : 5

Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka sebelum datang siksaan Allah di yaumil Akhir nanti maka sejak sekarang didunia ini mari cepat bertobat dan setiap saat memohon ampunan kepada Allah, jangan sampai kita mendapatkan azab atau siksaan seperti umat-umat terdahulu yang dibinasakan oleh Allah, cepat kita menyadari bahwa selama ini hidup kita penuh bergelimang dengan dosa, memohon ampunan kepada Allah, aga Allah menurunkan NurTaubah, menurunkan cahaya ampunan kepada kita, dan kemudian kita memohon agar dibimbing hidup kita kedalam jalan yang lurus, masuk dalam kehidupan yang ada dalam system dzikir, hidup dalam system Al-Quran. jangan sampai hidup kita terperosok kedalam kehidupan maksiat, jangan sampai hidup kita dipimpin dan tergoda oleh bujuk rayu setan dan iblis sebagai musuh utama manisia, jangan sampai hidup kita bergelimang dengan dosa dan hidup mengumbar napsu dunia, jangan sampai hidup kita dipenuhi dengan sifat demdam, ujub, takabur, riya , iri, dengki dan penyakit-penyakit hati lainnya, cepatlah kita memohon ampunan kepada Allah, dan cepat memohon agar hidup kita dimasukan serta dibimbing kepada jalan yang lurus, masuk dalam system Dzikir. Itulah permohonan kita yang utama kepada Allah, agar Nurtaubah bisa kita dapatkan, seperti juga doa permohonan nabi Adam As, QS Al-Araaf:23
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
Semoga kita semua mendapatkan NurTaubah (Cahaya Ampunan dari Allah), dan hidup kita dimasukan kedalam jalan yang lurus, hidup dalam system Dzikir, system Al-Quran,Amin.

Sukabumi,19 Maret 2009/ 22 Mulud 1430 H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajar Laksana

Kamis, 12 Maret 2009

Perjuangan Rasulullah

TAHAPAN PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1438 Tahun
Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah, atau tanggal 20 April tahun 571 M (Jika sekarang Tahun 2009 M kurang lebih sudah 1438 thn yang lalu),


Allah berfirman dalam QS Al-Fatihah. 6-7
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Firman Allah tersebut menjelaskan pentingnya kita memahami sejarah atau kisah dari orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah yaitu Para Nabi, para wali dan hamba Allah yang bertaqwa. Sehingga kita diwajibkan untuk memahami perjuangan Nabi Muhammad SAW dan mengikuti serta melaksanakannya, hal ini sesuai dengan firman Allah QS Yusuf :111.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Bagaimana pelajaran yang bisa diambil dari sejarah Rasulullah SAW sehingga mampu membentuk Negara Madinah yang damai sejahtra, maka tidak terlepas dari kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi contoh dan suri tauladan bagi kita semua, yang dapat di jelaskan inti dari proses Nabi Muhammad menjadi seorang Pemimpin yang berhasil membangun Kota Madinah yang damai dan sejahtra. Proses perjuangan Muhammad menjadi Nabi dan pemimpin Negara Islam dapat dilihat dari 4 tahapan :
Tahap Pendahuluan/Pembuka : Penyucian Diri
Pembersihan hati Nabi Muhammad SAW, terjadi ketika Nabi kurang lebih berusia 5 Tahun, ketika beliau sedang mengembalakan kambing datang dua orang malaikat membawanya, kemudian membelah dadanya untuk membersihkan hatinya lalu kemudian ditanamkan Asma Allah, Proses pembersihan hati dan penanaman bibit kalimat tauhid terhadap Nabi Muhammad dilakukan untuk mempersiapkan Nabi Muhammad agar Tegak Lurus memperjuangkan Kalimah Allah di Alam Semesta
Tahap I : Muhammad sebagai Fuqoro
Ketika umur 12 tahun Muhammad kecil sebagai seorang pegawai pamanya Abu Thalib yang membawa barang dagangan kenegeri Syam, sifatnya yang Al-Amin, yaitu (SAFTI) meliputi 1). Sidiq (Benar), 2). Fathanah (Cerdas), 3). Amanah (Terpercaya), 4). Tabligh (Menyampaikan kebenaran), 5). Istiqomah (Teguh), menyebabkan dia dapat belajar dan berdagang dengan baik, sehingga ketika dia dewasa (kira –kira 20-25 Tahun ) maka dia berganti peran menjadi seorang pengusaha Agniya yang kemudian Muhammad dilamar oleh Siti Khadijah, pengusaha kaya raya,
Tahap 2 : Muhammad menjadi Agniya
Setelah Muhammad menjadi seorang agniya pengusaha sukses, maka ketika usia kira-kira 25 Tahun menikah dengan Siti Khadijah yang berumur 40 Tahun, pada saat itu mahar/mas kawinnya 20 ekor lembu, kalau satu ekornya saat ini Rp. 10 juta berarti maharnya Rp. 200 Juta, berarti pada saat itu Muhammad telah memiliki kekayaan yang mapan, pernikahan yang bahagia dengan kekayaan yang memadai menyebabkan Muhammad dapat meluangkan waktu untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, yaitu bertahannuts di Gua Hiro, yang berada di bukit Jabal Nur (Bukit Cahaya), sifatnya SUFI, Dzikir, Syukur dan Tobat
Tahap 3 : Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul
Setelah usia 40 Tahun dibulan Ramadhan ketika Muhammad bertahannuts di Gua Hiro, pada tanggal 17 Ramadhan (pertengan bulan Ramadhan) bertepatan dengan 6 agustus tahun 610 M, diangkatlah Muhammad menjadi Nabi dan Rasul (Bagi manusia maqom Wali, Mursyd,Ulama) yaitu melalui malaikat Jibril membawa wahyu pertama QS Al’Alaq (96) : 1-5), Setelah diangkat menjadi Nabi dan Rasul maka Nabi Muhammad mulai memperjuangkan agama Islam di Kota Mekah selama kurang lebih 12 tahun, disebutlah babak pertama perjuangan Rasulullah disebut periode Makiyah. proses perjuangannya di periode Makiyah meliputi :
a). Dakwah sembunyi-sembunyi 3 tahun
Setelah menjadi Nabi dan Rasul maka kemudian Nabi Muhammad mulai melakukan Dakwah di Kota Mekah, secara sembunyi-sembunyi (da’watul afraad) selama kurang lebih 3 tahun, kemudian turunlah wahyu QS AlHijr (15) : 94 :
“Maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrrik”
Sejak turun wahyu tersebut maka kemudia Nabi Muhammad melakukan dakwah secara terang-terangan di Kota Mekah
b). Dakwah terang-terangan
Nabi Muhammad melaksanakan dakwah secara terbuka yang banyak ditentang oleh masyarakat Mekah, dan selama kurang lebih 9 tahun berjuang antara hidup dan mati menegakan kalimah Allah di Kota Mekah maka selesailah perjuangan dakwah di kota mekah yang juga sering disebut periode Makiyah. Peristiwa penting yang terjadi selama Dakwah 9 tahun diantaranya :
1. Musuh-musuh Nabi Muhammad selalu melakukan kejahatan kepada Nabi dan pengikutnya di Mekah,Banyak pengikut Nabi yang disiksa dan mati Sahid di Kota Mekah
2. Nabi Muhammad tidak mendapatkan ganguan badan/fisik karena mendapat perlindungan dari Pamannya yang dihormati bangsa Quarisy yaitu Abu Tahlib,
3. Kelurga Nabi diboikot oleh Kaum Quarisy, dengan jalan memutuskan segala hubungan, perkawinan, jual beli, dll.
4. Nabi mengalami tahun kesedihan (620 M, Usia Nabi 50 tahun))
wafat Paman Nabi Abu Tahlib kemudian disusul oleh Istrinya yang tercinta Siti Khadijah yang telah memberikan kekuatan Moril dan Materiil kepada Nabi.
5. Peristiwa Isra dan Miraj ( 27 Rajab 621 M, Usia 51 Tahun)
Sebelum peristiwa Isro Miraj RASULULLAH saw mengalami, pembedahan dada / perut, dilakukan oleh jibril, mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati baginda saw dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (’alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu,dan iman.ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai pembedahan, didatangkan binatang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yangdinamakan “Isro’”, peristiw Isro ini terjadi pada saat Nabi menghadapi ujian yang maha hebat ditinggalkan oleh orang-orang yang tercinta, maka Nabi Muhammad oleh Allah di Isra dan di Mirajkan, Nabi mendapat perintah langsung untuk melaksanakan Shalat 5 waktu. Peristiwa ini memberikan kekuatan kepada Nabi dalam memperjuangkan agama Allah, dan disisi lain menjadi ujian bagi kaum Muslimin terhadap keyakinan mereka meyakini peristiwa Isra dan Miraj Nabi.
6. Banyak rencana pembunuhan terhadap Nabi oleh kaum Quraisy
7. Melaksanakan Hijrah ke Madinah pada hari Senin tgl 8 Rabi’ulawal tahun 1 Hijriah (622 M) .
Berdasarkan uraian tersebut maka Sifat Nabi Muhammad pada periode di ini Mekah yaitu, Pasrah mengikuti Wahyu kehendak Allah ,Berqorban dan Taat kepada Allah, Mau hidup dalam system Dzikir (Al-Quran), hasilnya menjadi Mukmin dan Mau Hijrah
Tahap 4 : Nabi Muhammad Menjadi Pemimpin/Imam (Umaro)
Nabi Muhammad menjadi Imam atau Pemimpin Negara (UMARO), yaitu terjadi setelah melaksanakan Hijrah ke Madinah pada hari Senin tgl 8 Rabi’ulawal tahun 1 Hijriah (622 M), setelah lebih kurang berjuang di Kota Mekah selama 12 Tahun, maka kemudian hijrah ke madinah memulai babak baru , dimana perjuangan di Madinah tercipt masyarakat Islam yang damai sejahtera. Perjuangan Nabi di madinah selama 11 tahun telah menghasilkan babak baru dalam penegakan undang-undang Allah, dan perjuangan di Madinah dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu :
I. Perjuangan Membentuk dan Membina masyarakat Islam
1). Membina masjid sebagai sentral aktifitas kegiatan manusia dalam masyarakat dan negara
2). Pelayanan terhadap Kaum Dhuafa, melalaui pengelolaan ZIS
3).Menjalin Ukhuwah sesama kaum muslimin, dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin (pendatang) dengan Kaum Anshar
4). Perjanjian damai dan kerjasama antara kaum muslim dengan non muslim (Yahudi)
5). Membangun sistem ekonomi, sosial, politik dan Budaya Islam yang tinggi (Dimadinah turunnya ayat-ayat Allah tentang Hukum-hukum Islam)
6).Terbentuknya Daulah Islamiyah (negara/wilayah/daerah Islam) dengan adanya piagam Madinah Rasulullah dalam masa 11 tahun telah mampu membentuk Masyarakat Islam yang damai dan sejahtera
II. Perjuangan Memelihara dan Mempertahankan Islam
1). Menjaga dan melawan dari rongrongan dan rencana jahat, orang yahudi, orang munafik, dan orang Quarisy beserta sekutunya.
2). Rasulullah membentuk pasukan atau tentara untuk menjaga dan memelihara Daulah islamiyah
3). Memimpin Peperangan untuk mempertahankan masyarakat Islam dan menegakan Undang-undang Allah, hasilnya Kota Mekah jatuh ketangan Nabi, Kaum Quraisy dan seluruh kabilah di Mekah Masuk Agama Islam. Maka Agama Islam telah merajai jazirah Arab, Bangsa Arab yang tadinya hidup berpecah belah dan saling bermusuhan, kini hidup bersatu dibawah satu Panji, yaitu Panji Islam. Maka kemudian agama Islam menyebar keseluruh dunia menjadi rahmatan lil alamin.
Setelah memperoleh kesuksesan besar dalam perjuangan di Mekah dan Madinah kurang lebih selama 23 tahun, maka Nabi telah merasakan Allah akan memanggilnya, maka kemudian Nabi melaksanakan Haji Wada (Haji penghabisan) pada tahun 10H. Kira-kira 3 bulan setelah Haji Wada pada tanggal 12 Rabiul awwal tahun 11 Hijriah bertepatan tanggal 8 Juni tahun 632 Masehi, Nabi Muhammad SAW kembali ke hadirat Allah SWT, dalam usia 63 Tahun. Inna lillahi wainna ilaihi raaji’un.Nabi Muhammad SAW, telah wafat yang ditinggalkan untuk umatnya seperti Sabdanya :
Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), taklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Semoga kita dapat selalau memegang dan melaksanakan dua pusaka warisan dari Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul,Amin.
Sukabumi, 12 Maret 2009/ 15 Rabiul Awal 1430 H
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

Muhammad Fajar Laksana

Kamis, 05 Maret 2009

MEMAHAMI MEKANISME KERJA AL-QURAN

MEMAHAMI MEKANISME KERJA AL-QURAN
Allah berfirman QS Al-Araf : 1

Alif, laam miim shaad.

Allah maha mengetahui arti dan maknanya, Allah dan Muhammad ada dalam diri kita setiap gerak langkah hidup kita harus beserta dengan Allah dan mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Sehingga Allah menurunkan Kitab Alquran sebagai sumber dari segala sumber Ilmu yang ditujukan agar manusia tidak menjadi sempit dan sulit dalam menempuh hidup dan kehidupan, supaya dengan Al-Quran dapat memberi peringatan kepada orang kafir, dan dapat memberi pelajaran atau ilmu kepada orang yang beriman, serta kita harus dapat mengikuti apa yang diturunkan oleh Allah yaitu Al-Quran sebagai pedoman hidup, dan kita jangan mengikuti perintah pemimpin yang tidak sesuai dengan Al-Quran.
Pengertian tersebut menjelaskan bagaimana Al-Quran dapat menjadi Hudan bagi manusia, dengan Al-Quran hidup manusia akan lebih mudah, karena telah memiliki pedoman atau petunjuk untuk menempuh hidup dan kehidupan manusia, seperti manusia ketika tersesat maka membutuhkan peta dan kompas sebagai pedoman untuk mencapai tujuan, begitupun Al-Quran merupakan peta atau pedoman untuk mencapai tujuan dari hidup manusia yaitu dapat kembali kepada Allah, karena asalnya datang dari Allah maka harus kembali kepada Allah, jangan sampai hidup tampa mengikuti pedoman maka tersesat, yang akhirnya hidupnya tidak kembali kepada Allah, tetapi mengikuti jalan syetan sehingga akhir tujuannya justru mendapat Siksa Allah.
Berdasarkan hal tersebut maka Allah memberikan cara yang mudah untuk menjelaskan firmanNya yaitu dengan menurunkan huruf “Alif”, “Lam”, “Mim”, “Shod”, dalam ayat pertama Quran Surat Al-Araaf.
Empat huruf ini merupakan metoda yang diberikan oleh Allah agar dapat memahami dengan mudah makna yang terkandung dalam Al-Quran, yang artinya bahwa Al-Quran adalah suatu SISTEM sehingga untuk bisa memahami Al-Quran kita harus melihat bahwa setiap huruf, kata, kalimat, ayat dan surat merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya berkaitan, berhubungan dan saling menjelaskan, sehingga untuk dapat memahami makna terdalam dari isi kandungan Al-Quran kita tidak boleh memahami secara parsial atau sepotong-sepotong, tetapi harus dalam suatu sistem, ini yang diajarkan oleh Allah, sehingga diturunkan huruf “Alif” sebagai awal atau pondasi memahami wahyu Allah, yang kemudian diteruskan menjadi hurup “Lam”, yang kemudian dari lam menjadi “Mim” dan akhirnya menjadi “Shod”, ini merupakan satu kesatuan sistem yang berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1). Makna yang awal atau yang pertama Alif, ini mengandung makna marifat yang artinya untuk memahami ilmu Allah dan memahami kehidupan dan hidup manusia harus berawal dari segala yang awal yaitu MARIFAT yaitu segala sesuatu berawal dari Allah, sehingga tujuan hidup manusia yaitu Allah, dan bentuk perwujudan bahwa satu-satunya tujuan hidup kita Allah, maka kita harus menjadi seorang Mukmin yang Haqqon, ini dijelaskan dalam Quran Surat Al-Anfal, yang berarti QS Al-Anfal mengandung makna huruf “Alif” yang menjelaskan bagaimana caranya kita bisa menjadi seorang mukmin yang Haqqon yaitu caranya kita harus mau mengikuti system Al-Quran yaitu menjadi Mukmin, kemudian menjadi Muhajirin dan menjadi Mujahid, sehingga dikatagorikan menjadi seorang mukmin yang benar-benar beriman (Mukmin Haqqon) apabila kita sudah menjadi, Mukmin, Muhajirin dan Mujahid.

2). Selanjutnya dari makna “Alif” yaitu Marifat berlanjut kepada makna Hakikat yang artinya bahwa Tujuan hidup kita adalah yang Maha Awal yaitu Allah sebagai makna marifat, dan alasan kenapa kita ingin mencapai tujuan Marifat (Allah) karena Hakikatnya adalah Laaillaahailallaah, ini makna huruf “Lam”, hakikatnya tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Allah satu-satunya yang harus kita sembah, ini artinya Hakikatnya hidup ini adalah mengikuti seruan atau perintah Allah, agar kita menggunakan kekuatan Pikir dan Dzikir untuk dapat memenuhi segala ketentuan Allah, sehingga kita tergolong menjadi manusia Ulul Albab, dan makna Ulul Albab sebagai makna Hakikat yang disimbolkan oleh hurup “Lam” ini dijelaskan salah satunya dalam QS Ar-Ra’d. Dimana tujuan dari surat Ar-Ra’d agar manusia menjadi Ulul Albab yaitu manusia yang mampu memenuhi seruan Allah, karena Hakikatnya Alam semesta ini yang mengatur adalah atas dasar kekuasaan Allah, artinya segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini hakikatnya semuanya ada dalam gemgaman kekuasan Allah.

3).Berdasarkan makna hakikat tersebut yang disimbolkan oleh huruf “lam”, maka selanjutnya tugas manusia adalah bagaimana caranya atau metodanya bisa mencapai atau sampai kepada tujuan akhir kehidupan yaitu Allah, maka disimbolkan oleh huruf “Mim” yang artinya metoda atau Thareqat untuk mencapai Allah, hanya satu-satunya jalan, yaitu menggunakan Thareqat Muhammad yaitu menggunakan cara yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka jika kita dapat mengikuti contoh atau langkah-langkah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad maka pasti kita akan mendapatkan Kemenangan, maka kemudian symbol huruf “Mim” yang maknanya Thariqat atau metoda Nabi Muhammad SAW yang pasti akan mendapatkan “Kemenangan” dijelaskan salah satunya oleh QS Al-Fath, yang artinya mendapatkan kemenangan. Qs Al-fath ini menyatakan jika kita mengikuti perjuangan yang dicontohkan atau menggunakan metoda Rasulullah dalam operasionalisasi kehidupan yang sesuai dengan Al-Quran maka kita pasti dan dipastikan akan mendapatkan kemenangan, dan ini dijelasklan maknanya secara mendalam dalam QS Al-Fath

4). Setelah dipastikan akan mendaptkan kemenangan maka tentu pertanyaanya apa buktinya atau apa contohnya, atau apa faktanya yang berarti mengandung makna SYARIAT, bahwa kita mendapatkan kemenangan maka disimbolkan oleh huruf ‘Shod”, bahwa bukti, contoh, atau faktanya atau Syariatnya kita mendapatkan kemenangan adalah diperolehnya Tempat yang tertinggi disisi Allah, ini dijelaskan oleh salah satu surat yaitu QS Al-Araaf. Sehingga QS Al-Araaf yang merupakan symbol huruf “ Shod” mengandung makna Syariat mendapatkan kemenangan yaitu ada bukti atau contohnya yaitu adanya tempat yang tertinggi (Al-Araaf) yang dimiliki dan dikelola sebagai tempat Hijrah untuk dapat menjadi seoran Mujahid, sehingga tempat tertinggi ini dicontohkan oleh Rasulullah sebagai kota Madinah yang digunakan sebagai tempat percontohan pertama untuk menegakan syariat Islam membuat Qoryah Thoibah Mubarokah (QTM).

Berdasarkan keseluruhan penjelasan tersebut maka kita dapat memahami bahwa huruf alif, lam, mim dan shod merupakan satu kesatuan metoda yang diajarkan oleh Allah untuk memahami isi kandunga Al-Quran, sehingga kita bisa memahami dan melaksanakan fungsi al-Quran sebagai Hudan, pedoman, atau peta hidup dan kehidupan manusia agar sampai pada tujuan akhir hidupnya yaitu kembali kepada keridlaan Allah, SWT. Amin.

Sukabumi, 5 Maret 2009/ 8 Rabiul Awal/Mulud 1430 H
Majlis Dziki9r dan Aurod Bashorun Fuadun


Muhammad Fajar Laksana