Kamis, 01 Oktober 2009

BENCANA SOLUSINYA DENGAN DZIKIR

BENCANA DAN SOLUSINYA DENGAN DZIKIR
QS,An Nisaa (4) :79
“ Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah , dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi Saksi
Firman Allah tersebut sangat jelas menyatakan bahwa bencana yang menimpa manusia sesungguhnya datang dari kesalahan diri manusia itu sendiri, hal ini menyatakan dengan sangat tegas bahwa bencana yang datang kepada manusia yang menyebabkan ribuan manusia meninggal dunia seperti bencana gempa bumi dan Stunami, merupakan akibat kesalahan diri manusia, seperti yang dijelaskan dalam
QS Al Infithaar (82) :1-9
Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah
QS Ar-rum (30) : 41-43
(41) Telah nampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan KARENA PERBUATAN TANGAN MANUSIA SUPAYA Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.
(42). Katakanlah Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu, kebanyakan mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)

Bencana timbul akibat kerusakan yang dibuat oleh manusia baik yang ada di darat maupun dilaut, bahkan di udara, seperti eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan (minyak bumi), penebangan pohon-pohon, limbah buatan manusia yang mengotori air sungai, tanah, air laut. Pencemaran udara oleh pabrik dan kendaraan, pembuatan senjata pemusnah dll, yang semuanya menggangu keseimbangan alam, yang Allah ciptakan dalam prinsip dualisme yang seimbang (azwaj). Bahkan manusia membuat kerusakan yang amat berat yaitu perbuatan menduakan Allah (Syirik dan Musyrik). Akibat tangan manusia maka Allah turunkan bencana supaya mereka sadar untuk kembali kepada Allah, kejalan yang benar. Sehingga datangnya bencana merupakan pembuktian kekuasaan Allah supaya manusia kembali kepada Allah.
Pembuktian adanya kekuasaan Allah melalui salah satu bentuk perwujudan bencana yang terjadi kepada manusia, sesunguhnya sudah Allah berikan kepada umat manusia sebelumnya, akibat kekafiran manusia, akibat penolakan manusia terhadap keesaan Allah, akibat manusia yang tidak mau hidup berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul, maka Allah turunkan bencana pada masa yang lalu. Tetapi manusia tidak pernah mau mengambil hikmah dari pelajaran yang telah diberikan oleh Allah, sehingga manusia lalai, lupa diri, tetap berada di jalan sesat, seperti yang dijelaskan oleh Allah
dalam QS Arrum (30) : 33,34
(33) Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari pada mereka mempersekutukan tuhannya.
(34) Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahu (akibat perbuatanya)

Oleh karena itu Allah kembali memberikan pertunjukan kekuasaannya sebagai pelajaran bagi manusia untuk kembali menyadari bahwa manusia tidak memiliki daya upaya, manusia sangat kecil dan tidak berarti, Allah lah yang maha kuasa. Seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari masa lalu agar kita terhiNdar dari bencana di masa yang akan datang.

Penjelasan tersebut dipertegas kembali oleh Allah dalam QS Albaqarah (2):8-10
Diantara manusia ada yang mengatakan “ Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman,mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka ada siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.

Bagi orang munafik yang mengaku sebagai muslim orang yang beriman, tetapi ternyata mereka mengaku Islam tidak menjalankan perintah Allah dan Sunah Rasul mereka tidak mau berpedoman hidupnya kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul maka Allah berikan siksa yang amat pedih. Ambil himahnya dari bencana yang terjadi jadikan bencana yang terjadi untuk bisa mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, begitu kuasanya Allah, sehingga manusia sangat kecil tidak ada arti apa-apa. Wahai manusia yang sombonng perhatikanlah Adzab Allah, atas dasar kedurhakaan manusia maka bencana ini datang, takutlah kalian semua kepada Allah, segeralah minta ampunan kepada Allah, bertaubatlah semasih bisa bertaubat, janganlah kalian kembali mendustakan ayat-ayat Allah, karena siksa Allah amat pedih.

Penjelasan tersebut menunjukan bahwa Allah turunkan bencana akibat kerusakan yang dibuat manusia tanpa membeda-bedakan orang yang beriman atau tidak beriman dalam suatu wilayah, semuanya merasakan akibat bencana tersebut, hal ini dijelaskan oleh Allah dalam QS, Al-Anfaal (8) : 25 :
“ Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras akan siksaan-Nya”.
Firman Allah tersebut sangat jelas menunjukan bahwa bencana yang terjadi memilki dua arti bagi yang terkena bencana, yaitu sifatnya Azab bagi kaum kafir dan Ujian bagi kaum mukmin, oleh karena itu untuk mengatasi bencana tersebut solusinya telah di jelaskan oleh Allah, yaitu :

1). Bertaubat kembali mematuhi ketentual Allah (Al-Quran dan Sunnah Rasul), minta ampunan kepada Allah seperti dijelaskan oleh Allah, ;
dalam QS Albaqarah(2) : 286
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebaikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (mereka berdoa) “ Ya Tuhan Kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
QS Arrum:43,30-31
(43).Oleh karena itu hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya) pada hari itu mereka berpisah-pisah
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Allah…….
(31) Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah Shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Sangat jelas solusinya yaitu kembali mematuhi ketentuan Allah yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul, serta BERTAUBAT minta ampunan kepada Allah, dimana salah satu metoda Taubat kepada Allah adalah dengan melaksanakan Zikir kepada Allah.

2). Bagi Mukmin yang meninggal akibat bencana tersebut, atau Mukmin yang terhindar dari bencana, atau Mukmin yang keluarganya terkena bencana Allah berikan solusnya, yaitu
QS Al Baqarah (2) : 153 –157
(153) Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(154) Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka) mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya
(155) Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
(156) (yaitu) orang-orang yang apabila di timpa mushibah, mereka mengucapkan “ Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un ( Sesunggunya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali)
(157) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah yang mendapat petunjuk


Allah menegaskan kepada orang Mukmin, dalam menghadapi bencana atau mushibah meminta pertolonganlah kepada Allah dengan Sabar dan Sholat, orang yang meninggal dijalan Allah yakinlah bahwa mereka tidak menderita mereka mendapatkan kenikmatan dalam alam kuburnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkannya kembalikan semua bencana dan mushibah ini kepada Allah, karena sesungguhnya kita ini adalah miliki Allah.

3). Berdoa kepada yang tertimpa bencana semoga para korban bencana digolongkan mati syahid, diterima amal ibadahnya, dimudahkan di alam barzahnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkannya semoga Allah memberikan kekuatan untuk menghadapi musibah yang maha hebat ini. Selain dengan berdoa maka kita yang mampu dapat memberikan sumbangan secara materi semampu kita.

4). Bagi kita yang melihat adanya bencana ini, maka kita akan semakin melihat bukti kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa (hikmah) sehingga kita dapat mengenal Allah (marifatullah), dan kita akan sungguh-sungguh beratubat, minta ampunan kepada Allah karena bencana yang datang tersebut , menunjukan banyaknya manusia yang durhaka kepada Allah.

5). Meningkatkan ibadah kepada Allah dengan metoda Dzikrullah:
Agar hati kita menjadi tenang dan tidak putus asa dalam menghadapi ujian dari Allah, maka perbanyaklah bersdzikir kepada Allah.

a). Kalimat Tauhid Memberi Manusia Kekuatan dari Allah
QS Al-Baqarah (2):152
Ingatlah kamu kepadaku niscaya aku akan ingat kepadamu dan bersyukurlah kepadaku , dan janganlah kamu mengingkari ni’mat Ku/kufur
QS. Al-Imran (3) : 18
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan melainkan Dia (ALLAH), yang menegakan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan melainkan dia (ALLAH), yang maha perkasa lagi maha bijaksana.

Qs Arad (13) : 28
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.

Ayat pertama menerangkan bahwa Jika kamu ingat kepada Allah maka Allah akan ingat kepada kita, hal ini menunjukan bahwa Manusia akan mendapatkan kekuatan dari Allah jika manusia selalu mengingat Allah, karena bagi manusia yang selalu ingat kepada Allah maka Allah akan ingat terhadap segala sesuatu yang dihadapi manusia yang artinya akan memberikan kekuatan kepada manusia.
Ayat kedua selanjutnya menjelaskan bagaimana cara mengingat Allah yaitu Allah menyatakan bahwa Allah mengatakan Laa ilaaha illallaah, sehingga manusia yang berilmu yang mengerti akan ajaran ilmu Allah akan mengatakan juga Laa ilaaha illallaah, sehingga mengingat Allah atau Berdzikir adalah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah, sehingga manusia akan mendapatkan kekuatan dari Allah, selanjutnya ayat yang ketiga menyatakan hati manusia yang beriman akan tentram tidak akan merasa takut karena akan ada bencana, karena dijamin keselamatan oleh Allah, karena yakin Allah yang akan menyelematkan, dan keyakinan dan kenyataan Allah akan menyelematkan itu kalau kita selalu mau mengingat Allah atau Berdzikir kepada Allah. Penjelasan ini semua dapat dijelaskan melalui persamaan matematik sebagai berikut :
Allah mengatakan Laa ilaaha illallaah = Manusia berilmu mengatakan Laa ilaaha illallaah = Allah akan mengingat manusia (memberi rahmat/kekuatan)

Masalah/Penyakit/Bencana/ dll
-------------------------------------------- = Solusi/Sehat/Selamat/dll
Mengatakan Laa ilaaha illal laah

b). Kalimat Tauhid menurunkan Malaikat Allah
QS.Fushilat(41) : 30,31,32
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu [Malaikat Allah] dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan bagi dirimu, dan kamu memperoleh didalamnya apa yang kamu minta, sebagai hidangan dari Rabb Pembimbingmu yang maha pengampun lagi maha penyayang

Ayat tersebut menjelaskan :

1). Manusia mengatakan Laa ilaaha illallaah = Malaikat turun menolong manusia atas seijin Allah (Didunia maupun diakhirat)

2). Manusia Takut/Sedih
----------------------------------------- = Manusia Gembira
Mengatakan Laa ilaaha illallaah

c). Dzikir Alam Menyeimbangkan Alam Menolak Bencana Alam

Allah menciptakan Alam Semesta dalam keseimbangan
QS Al-Mulk ayat 2-5
(ayat 2) Yang menjadikan mati (didunia) dan hidup (diakhirat) supaya Dia menguji kalian,siapa diantara kalian yang lebih baik amalannya dan Dia maha perkasa lagi maha pengampun, (ayat 3) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat keretakan (sesuatu yang tidak seimbang), (ayat 4). Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya akan berbalik penglihatanmu itu kepadamu dalam keadaan hina (tidak menemukan sesuatu yang cacat) dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah (tidak melihat ada sesuatu yang cacat atau tidak seimbang), (ayat 5) Dan sesunguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan lampu-lampu (bintang-bintang) dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan-setan (bilaman mereka mencuri pembicaraan para malaikat) dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala
Qs Yasin (36) : 36,37,38
Maha Suci Tuhanmu yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya , baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta mereka berada dalam kegelapan
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui

Allah menciptakan alam semesta berdasarkan prinsip dualisme yang seimbang atau disebut Azwaj, Keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah menunjukan Kekuasaan Allah sehingga tidak menimbulkan kekacauan mekanisme Alam atau bencana alam, tapi kenapa kemudian terjadi bencana Alam, sesungguhnya karena mekanisme Alam yang tidak lagi seimbang dikarenakan ulah manusia, sehingga Allah menurunkan Azab, oleh karena itu maka kita harus kembali menyeimbangkan Alam baik secara fisik maupun secara spiritual, maka harus segera manusia menyatu dengan Alam untuk sama-sama berdzikir kepada Allah, sehingga dengan Dzikir yang menyatu dengan Alam semesta, maka baik manusia maupun Alam akan sama-sama mengumandangkan dan mengagungkan asma Allah, sehingga manusia dan alam sama-sama menunjukan dan membuktikan kepada Allah bahwa dirinya betul-betul mengakui, meyakini Allah maha kuasa, sehingga Allah akan dengan secepatnya menurunkan Rahmat kepada Manusia, seperti yang dijelaskan Allah (QS. Al-Al’raf : 96)

“Dan kalau penduduk negri beriman dan bertaqwa kepada Allah niscaya akan kami bukakan untuk mereka ”Barokah” dari langit dan bumi.

Firman Allah tersebut menjelaskan bahwa Alam semesta akan menurunkan barokahnya dan tidak menimbulkan bencana sangat tergantung kepada iman dan taqwanya penduduk suatu negri atau wilayah tersebut. Oleh karena itu maka ketidak seimbangan alam yang menimbulkan bencana sangat tergantung kepada iman dan taqwanya penduduk suatu negeri atau wilayah tersebut, oleh karena itu untuk dapat menangani bencana, maka masyarakat harus beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan selanjutnya keseimbangan alam harus diseimbangkan kembali yaitu secara spiritual alam akan di seimbangkan kembali dengan Dzikir sehingga gerak alam akan menyeimbangkan diri dengan kalimat Allah, dan gerakan ini tentunya penuh dengan Rahmat dan Rahim sehingga akan memberikan kedamaian di Muka Bumi, hal ini sangat nyata di jelaskan oleh Allah,

QS AL HADIID (57):1 Artinya : Semua yang berada dilangit dan dibumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Firman Allah tersebut menyatakan bahwa alam semesta ini dalam prinsip keseimbangannya berdzikir kepada Allah, artinya proses keseimbangan Alam ditunjukan oleh dzikirnya alam kepada Allah, sehingga dzikirnya alam menunjukan tunduk dan taatnya alam semesta kepada Allah dijelaskan Firman Allah QS Al Hajj (22):18
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Firman Allah tersebut menunjukan bahwa aktifitas alam menunjukan bukti sujudnya Alam kepada Allah, jadi ketika Alam menimbulkan bencana hal itu menunjukan terjadi ketidakseimbangan, dan ini sesungguhnya karena Alam tersebut diperintahkan oleh Allah untuk mengingatkan kepada Manusia bahwa Allah yang maha kuasa, dan alam menjadi tidak seimbang itu karena ulah manusia yang banyak membuat dosa, banyak berbuat kemudharatan di muka bumi, sehingga Alam menjadi tidak seimbang dan timbul bencana agar manusia tau bahwa Allahlah yang kuasa sedangkan manusia amat kecil, lemah tidak punya daya upaya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka kita dapat memahami kenapa timbul bencana, dan tentunya kita akan paham bagaimana mengatasi bencana tersebut, yaitu dengan cara meminta kepada Allah agar Alam dapat diseimbangkan kembali yaitu caranya, manusia menyatu dengan Alam untuk sama-sama berdzikir kepada Allah sehingga Alam akan hidup kembali untuk brdzikir atau bergerak menyeimbangkan dirinya sehingga alam akan kembali seimbang (normal), hal ni dijelaskan oleh Allah :
QS Ar rad (QS 13:31)
Dan sekirannya ada suatu bacaan yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat diguncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenannya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara (tentu Al-Quran itulah dia)

Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami yang diartikan dengan bacaan tersebut adalah Al-Quran dan intisari bacaan atau kalimah Al-Quran adalah Kalimat Thhoyibah atau kalimah Dzikir. Dengan demikian Dzikir lisan akan sangat keras terasa oleh Alam Semesta, sehingga orang yang membaca Dzikir dengan keras (Dzikir Zahar) maka alam akan bergetar bergerak menyeimbangkan kembali dirinya dan sama-sama tunduk dan sujud kepada Allah, sehingga Allah akan segera menurunkan Rahmat kepada Alam Semesta ini

d). Dzikir menghapus Dosa Menolak Bencana

Kalimat Laa Ilaaha Illallaah adalah dzikir yang iklas semata-mata karena Allah, maka manusia yang berdzikir dengan kalimat tauhid akan Allah ampuni segala dosanya, sehingga pintu langit terbuka, seperti Sabda Nabi Saw :
Jika ada seorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah datang dengan membawa dosa sebesar bumi, maka Allah akan mengampuni dosanya itu (Al-Hadits)
Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah serta dipanjangkannya dengan maksud mengaggungkan, maka dihancurkan baginya empat ribu dosa besar. (Al-Hadits)
Tidak ada seorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah secara iklas dalam hatinya, kecuali dibukakan pintu-pintu langit, sehingga dia bisa meninjau Arasy (Al-Hadits)
Sehingga bagi yang berdzikir dengan iklas maka terbuka hijab langsung bertemu dengan Allah. Sehingga oleh Allah diselamatkan dari segala adzab dan becana, serta siksa yang amat pedih dari
Allah, seperti Sabda Nabi Saw :

LaaIlaaha Illallaah itu bentengKu, barang siapa mengucapkannya, maka masuklah ia kedalam bentengKu itu, Dan barang siapa yang masuk kebentengKu itu, maka selamatlah Dari adzab Ku

Sukabumi 1 Juni 2006 (Hikmat bencana Tsunami Aceh)
1 Oktober 2009/12 Syawal 1430 H (Hikmah bencana Gempa Tasik dan Sumbar)

Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
Pembina/Pembimbing

Muhammad Fajar Laksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar