Selasa, 15 Juni 2010

4 KUNCI MEMBUKA AL-QURAN

4 KUNCI MEMBUKA AL-QURAN
(Tafsir QS Al-Araaf :1)

Allah berfirman QS Al-Araf : 1-3

Alif, laam miim shaad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).

Firman Allah tersebut menunjukan adanya 4 huruf yang menjadi kunci untuk mencari kebenaran yang mutlak (Absolut) yaitu Wahyu Allah Al-Quran, kunci-kunci yang disimbolkan oleh 4 huruf merupakan suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan yang juga disebut Sistem Dzikir, dan disampaikan atau diajarkan dalam materi Hidup Dalam Sistem Dzikir. Keempat huruf ini menjadi salah satu kunci untuk memahami isi kandungan Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia. Untuk itu maka dapat dijelaskan masing-masing kunci tersebut sebagai alat untuk memahami petunjuk atau pedoman yang ada dalam Al-Quran.
1). Kunci pertama huruf Alif, mengandung makna marifatullah, yaitu Allah
2). Kunci kedua huruf Laam, mengandung makna Hakikat, yaitu Laa ilaaha illal laah
3). Kunci ketiga huruf Miim, mengandung makna Thariqat, yaitu Muhammad SAW
4).Kunci keempat huruf Shaad, mengandung makna Syariat, yaitu ketentuan Al-Quran yang dilaksanakan

Pengertian tersebut didasarkan firman Allah QS Al-Imran : 1-3
Artinya
1).Alif laam miim.
2).Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
3).Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.

Firman Allah ini menjelaskan makna dari 4 kunci huruf membuka Al-Quran, yaitu di ayat 1 di sebutkan ”Alif laam miim”, maksudnya dijelaskan dalam ayat 2 yaitu Allah untuk memberikan pemaham Alif, kemudian Laa ilaaha illal laah yang memberikan makna huruf Laam, dan kemudian di ayat ke 3 disebutkan Allah menurunkan Al-Kitab yaitu Al-Quran kepada Muhammad dengan tujuan membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang telah diturunkan oleh Allah, ini menjelaskan makna huruf Miim.
Dari firman Allah tersebut maka sangat jelas ayat kedua menjelaskan makna Marifat yaitu Allah, dan makna Hakikat yaitu Laa ilaaha illal laah, sedangkan di ayat ketiga dijelaskan makna thariqat yaitu metodanya menggunakan thariqat Muhammad, yang membawa Al-Quran dari Allah untuk membenarkan kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya.
Dan selanjutnya makna dari kunci keempat yaitu huruf Shaad sebagai kunci yang terakhir yaitu kunci yang memberi bukti kebenaran Al-Quran yaitu tegaknya Syariat Islam, disimbolkan huruf ”Shaad” yang artinya Al-Quran yang diamalkan dalam kehidupan di dunia dijelaskan dalam ayat ke 3 diatas dan juga dijelaskan dan ditegaskan kembali oleh Allah QS Shaad:1
Shaad, demi Al Qur'an yang mempunyai keagungan.

Berdasarkan firman Allah tersebut maka sangat jelas bahwa 4 huruf sebagai kunci membuka Al-Quran adalah merupakan suatu sistem dimana kunci pertama dan kedua sebagai makna Marifat adalah INPUT, kemudian kunci ke tiga makna dari Thariqat sebagai suatu PROSES, dan kunci keempat makna Syariat sebagai suatu OUTPUT, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
INPUT
What & Why
PROSES
How
OUTPUT
(Bukti/Contoh)
Marifat (Alif)
Allah
Hakikat (Laam)
Laa ilaaha illallaah
Thariqat (Mim)
Muhammad
Syariat (Shaad) AlQuran
IMAN
HIJRAH
JIHAD


Keempat kunci yang tersebut sebagai suatu sistem Al-Quran, sehingga menjadi alat untuk mengukur kinerja hidup manusia, apakah hidupnya sudah ada dalam sistem Allah yaitu Al-Quran atau sistem Dzikir, atau kita keluar dari sistem Dzikir, untuk itu kita harus melakukan evaluasi atau mengukur performance/kinerja hidup kita. Dan instrumen untuk mengukur kinerja hidup manusia ini juga sebagai instrumen atau alat untuk memahami Al-Quran sebagai pedoman atau petunjuk bagi kehidupan manusia. Untuk memahaminya maka Allah telah memberikan satu Surat sebagai PEMBUKA untuk memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran yaitu Surat Al-Fatihah yang juga menjelaskan 4 huruf kunci pembuka Al-Quran yang dapat dijelaskan sebagai berikut ;

Surat Al-Fatihah sebagai surat Kunci Pembuka Al-Quran memiliki 4 Kunci pembuka yang dijelaskan dengan menggunakan 4 kalimat tanya sebagai berikut .
1). Apa yang menjadi tujuan hidup kita (Makna Marifat):
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ( ayat 1 pemimpin surat dan tujuan hidup manusia)
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam (ayat 2)
Tujuan hidup kita ini adalah beribadah kepada Allah, berdzikir menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya, serta memuji Allah sebagai Tuhan semesta Alam. Yaitu menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah (Laa Illaaha Illallaah)
2). Kenapa kita ingin mencapai tujuan hidup tersebut (Makna Hakikat)
Yang maha pengasih lagi maha penyayang (ayat 3)
Yang menguasai/merajai hari pembalasan (ayat 4)
Tujuan hidup manusia adalah Allah, hal ini karena Allah Tuhan semesta alam, yang maha pengasih dan penyayang kepada mahluk ciptaannya dan juga Allah yang merajai dan menguasai manusia untuk diminta pertanggungjawabanya atas kehidupannya didunia ini, jika baik mendapat syurga jika tidak mendapat siksa di neraka
3). Bagaimana caranya mencapai tujuan hidup manusia (Makna Thariqat):
Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan (ayat 5)
Tunjukilah kami jalan yang lurus (ayat 6)
Untuk mencapai tujuan hidup hanya Allah yang dituju maka manusia harus menyembah Allah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah, itulah yang disebut jalan yang lurus.
4). Contohnya, aplikasinya (Makna Syariat)
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (ayat 7)
Apa contohnya jalan yang lurus tersebut yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat yaitu Para Nabi dan Rasul, Sahabat Nabi, Waliyullah, Orang-orang shaleh. Dan tentunya contoh yang utama adalah Nabi Muhammad SAW

Surat Al-Fatihah telah menunjukan metoda untuk memahami dan membuka isi kandungan Al-Quran yang juga mengandung 4 kunci pembuka yang kemudian juga disimbolkan oleh 4 huruf kunci pembuka Al-Quran yang menjadi instrumen untuk mengukur kinerja hidup kita sebagai seorang Mukmin, apakah sudah menjadi mukmin yang haqqon (Mukmin sejati) yaitu berada dalam sistem Dzikir, atau kita masih mengaku-ngaku saja sebagai seorang beriman yang hidupnya tidak berada dalam sistem Quran/Dzikir. Untuk itu maka evaluasi diri kita dengan menanyakan kepada diri kita dengan 4 kunci pertanyaan sebagai alat mengukur hidup kita, yaitu :
Pertanyaan Marifat (Alif), apa tujuan hidup kita ?
Pertanyaan Hakikakat (Laam), kenapa atau alasan kita ingin mencapai tujuan hidup ?
Pertanyaan Thariqat (Mim), Bagaimana caranya kita mencapai tujuan hidup tersebut, apa yang sedang kita lakukan untuk mencapai tujuan hidup tersebut ?
Alat ukurnya apakah hidup kita sudah ada dalam jamaah sebagai tempat Hijrah
Pertanyaan Syariat (Shaad), apa bukti atau hasil didunia yang sudah kita rasakan dalam mencapai tujuan hiudp kita ?.
alat ukurnya adalah Jihad dapat menggunakan formula 3k, Koherensi (apakah sistem hidup kita sesuai dengan Al-Quran), Korespondensi (apakah hasil, fakta, fenomena yang kita peroleh sesuai dengan Al-Quran), Konfirmasi (Apakah strategi hidup kita sesuai dengan Al-Quran).
Ke 4 pertanyaan ini yang ditanyakan dan dijelaskan serta dicontohkan oleh Allah dalam Al-Quran, sehingga jawaban kita yang telah kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, jika tidak sesuai dengan Al-Quran dan Contoh yang dilakukan oleh Rasulullah maka dinyatakan salah atau kita keluar dari sistem Dzikir. Berdasarkan hal ini maka ke 4 pertanyaan ini juga dijadikan Metoda untuk memahami isi kandungan Al-Quran, dimana dalam memahaminya tidak boleh parsial atau sepotong-sepotong tapi harus utuh dalam sistem yang pemahamannya menjawab 4 pertanyaan tersebut yang tidak lain juga menjelaskan sistem dari input, proses sampai output, serta pelaksanaanya terangkai dalam sistem IMAN, HIJRAH DAN JIHAD, sebagai satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan sehingg secara individu kita bisa berpredikan sebagai Mukmin yang Haqqon (mukmin sejati), yang outputnya mendapat gelar sebagai MUJAHID, pejuang Allah, sehingga jaminannya adalah SYURGA, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar