Selasa, 13 Januari 2009

Hijrah ke dalam Jamaah Dzikir

HIJRAH KEDALAM JAMAAH DZIKIR
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun

By: Muhammad Fajar Laksana al Nanggelengi



Allah Berfirman,QS Al-Imran : 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
QS Al-Ahdzaab : 41
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Allah telah menyatakan dalam QS Al-Imran : 103 bahwa kita semua harus mau hidup dalam jamaah dan berpegang teguh dalam jamaah tersebut sebagai tempat hijrah dan jihad kita memperjuangkan ajaran Islam. Dengan demikian maka kita diwajibkan berjamaah dalam memperjuangkan Islam jangan sendiri-sendiri atau bercerai berai. Pengertian ini menunjukan kepada kita keharusan berjuang dalam jamaah, namun kemudian jamaah yang bagaimanakah sebagai tempat hijrah dan jihad kita, maka kemudian Allah menjelaskan QS Al Anfaal : 74
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni`mat) yang mulia.
Hijrah itu harus karena iman, jadi tidak dikatagorikan hijrah kalau tidak dilandasi oleh Iman, sedangkan pengertian daripada Iman secara umum dijelaskan oleh Allah QS. Al-Fath : 9
QS Al-Fath:9. supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama) Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
secara umum iman adalah tunduk dan taat kepada aturan Allah dan Rasulnya, serta mau membesarkan, menguatkan Ajaran Allah dan bertasbih berdzikir setiap saat mengagungkan kalimah Allah. Dengan demikian maka hijrah harus memiliki indikator Iman, yaitu hijrah atau melakukan perubahan diri karena :
1). Tunduk dan taat kepada aturan Allah dan Rasulnya
2). Membesarkan dan menguatkan ajaran Allah
3). Bertasbih dan Berdzikir kepada Allah setiap saat
Karen hijrah memiliki tiga indicator tersebut maka bagi kita yang berada didalam jamaah majlis dzikir sudah memenuhi katagori jamaah Dzikir sebagai tempat Hijrah dan Jihad kita , hal ini karena Hijrah harus didasari oleh Iman dan majlis dzikir sesuai dengan QS Al-Fath:9, disisi lain untuk memelihara Iman tidak lain dengan dawan berdzikir, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah:
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda : Perbaharuilah imanmu, dikatakan bagaimana kita memperbaharui iman kita wahai rasulullah , beliau bersabda perbanyaklah membaca laailaahaillallaah.
Berdasarkan sabda Rasulullah tersebut maka sangat jelas barang siapa yang hijrah mau masuk atau berpindah kedalam jamaah Dzikir yang mendawamkan kalimah laailaahaillallaah sudah berarti mau memeliharan imannya dan ini artinya sudah masuk kedalam Hijrah, sehingga orang-orang yang mendawamkan laailaahaillallaah sudah berhijrah, tinggal kemudian mau tidak istiqomah dalam kalimah tersebut, kalau keistiqomahan didalam majlis dzikir sudah terlihat maka berarti kita sudah masuk katagori berjihad ditempat hijrahnya, atau berjihad dengan kalimat laailaahaillallaah . Berdasarkan hal ini maka Allah menekankan kembalinya istiqomah dengan kalimah laailaahaillallaah, dalam QS.Fushilat(41) : 30,31,32
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu [Malaikat Allah] dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan bagi dirimu, dan kamu memperoleh didalamnya apa yang kamu minta, sebagai hidangan dari Rabb Pembimbingmu yang maha pengampun lagi maha penyayang
Firman Allah ini menekakankan keutamaan bagi orang-orang yang istiqomah terhadap kalimat laailaahaillallaah yang akan mendapatkan pertolongan dan hadiah langsung dari Allah, yang kemudian Firman Allah ini dipertegas oleh sabda Rasulullah :
Dari Jabir ra, Nabi SAW bersabda :
Dzikir yang afdhol adalah membaca laailaahaillallaah sedang doa yang afdhol adalah membaca al hamdulillah (pada permulaan dan terakhirnya) (HR Tirmidzi dan Annasai)
Dari Abu Said Al Khudry, Nabi SAW bersabda :
Nabi Musa as, pernah berdo’a ; wahai Tuhanku berilah pelajaran aku sesuatu bacaan yang aku gunakan untuk dzikir padaMu, lalu Allah berfirman : Bacalah laailaahaillallaah, lantas Musa berkata Wahai tuhanku, seluruh hamba-hambamu mengatakan seperti itu, sesungguhnya aku menghendaki sesuatu yang khusus kamu berikan untukku, Lalu Allah berfirman : Wahai Musa seandainya seluruh langit yang tujuh penduduknya selain aku dan tujuh bumi diletakan pada sebelah timbangan dan pahala laailaahaillallaah diletakan pada sebelahnya maka bobot pahala laailaahaillallaah akan lebih berat. (HR Nasai)
Dari Usman bin Malik berkata Rasulullah :
Sesungguhnya Allah mengharamkan api neraka untuk membakar orang yang mengatakan laailaahaillallaah dengan hati ikhlas untuk mencari keridhaan Allah (HR Bukhori Muslim)
Dari Ali bin Abi Thalib berkata Nabi SAW bersabda :
Jibril pernah bicara (padaku), Allah berfirman : laailaahaillallaah adalah bentengKu, barangsiapa yang memasukinya maka akan aman dari siksaanKu. (HR Ibnu Asakir)
Dari Abud Darda ra, Nabi SAW bersabda :
Tidak ada seorang hamba yang membaca laailaahaillallaah seratus kali kecuali Allah membangunkannya di hari kiamat, sedang wajahnya bersinar seperti bulan purnama diwaktu malam, Pada hari itu tidak ada amal perbuatan seorangpun yang diangkat (kesisi Allah) yang lebih baik dari amalannya ( orang yang membaca laailaahaillallaah seratus kali) kecuali orang-orang yang turut membacanya atau mau menambah bacaannya (HR Thabrani)
Dari Ummu Hani ra, Nabi SAW bersabda :
Membaca laailaahaillallaah mempunyai pahala yang tidak bisa dikejar dengan amal perbuatan yang lain, dan tidak meninggalkan dosa ( bisa menghapus dosa-dosa orang-orang yang membacanya) (HR Abnu Majah)
Dari Abu Hurairah berkata :
Ada malaikat maut datang kepadaku seorang lelaki yang mati, lalu dia membedah anggota tubuhn mayat itu, ternyata dia tidak menjumpai amal baik, Kemudian membedah hati mayat, ternyata disana tidak ada amal kebaikan, lalu dia buka mulunta lantas ditemui diujung lidahnya melekat kelangit mulutnya yang membaca laailaahaillallaah, lantas mayat itu diampuni dosanya, lantaran kalimat Ikhlas. (HR Ibnu Abiddunya dan Al Baihaqi)
Dari Sahabat Muadz ra, Nabi SAW bersabda :
Barang siapa yang akhir perkataannya (diwaktu akan meninggal) adalah bacaan laailaahaillallaah maka masuk syurga.
Berdasarkan uraian diatas maka sangat jelas masuk kedalam jamaah Dzikir merupakan Hijrah yang didasarkan Iman, lalu Istiqomah dalam Majlis Dzikir merupakan Jihad karena Hijrah dan Iman, dan Dzikir utama dalam majlis Dzikir adalah dawam ikhlas dengan kalimah laailaahaillallaah. Amin. disampaikan pada ceramah diMajlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun, tanggal 1 Februari 2007/ 13 Muharram 1428, Pembina Majlis Muhammad Fajar Laksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar