Rabu, 14 Januari 2009

Sumpah Berjihad

SUMPAH BERJIHAD DIJALAN ALLAH
MAJLIS DZIKIR DAN AUROD BASHORUN FUADUN

By: Muhammad Fajar Laksana al nanggelengi


Allah berfirman QS Al-Fath: 8-10

”Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama) Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah.Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”.

Allah telah menyatakan bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, sebagai saksi atas kekuasaan Allah, pembawa berita gembira dari Allah bagi manusia yang beriman dan pemberi peringatan dari Allah bagi manusia yang tidak beriman. Oleh karena itu maka Allah memerintahkan dan mewajibkan kepada kita :
1). Beriman kepada Allah dan Rasulnya
2). Menguatkan agama Allah
3). Membesarkan Agama Allah
4). Bertasbih (Berdzikir) kepada Allah diwaktu pagi dan petang (Setiap saat mengingat Allah)
Perintah Allah atau kewajiban dari Allah ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sehingga Allah memberikan gambaran bagi orang-orang yang benar-benar beriman (Mukmin Haqon) akan menyatakan sikap dengan melakukan jangji setia (bai’at) kepada Allah, yaitu pada masa Nabi Muhammad dihadapan Nabi Muhammad SAW, untuk menguatkan agama Allah, membesarkan agama Allah dan bertasbih (berdzikir) kepada Allah, jangji setia ini disampaikan sebagai wujud niat yang kuat sebagai orang-orang yang benar-benar beriman mau berjihad mengorbankan diri dan harta kita untuk membela agama Allah. Seperti sabda Rasulullah

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. ditanya tentang hijrah, lalu beliau menjawab: Tidak ada lagi hijrah setelah penaklukan (Mekah). Tetapi yang ada ialah jihad dan niat. Maka bila kamu diperintahkan berperang, peranglah!
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 3468
Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw.:
Wanita-wanita mukmin apabila berhijrah kepada Rasulullah saw. selalu disumpah berdasarkan firman Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung: Wahai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita beriman untuk mengadakan janji setia (baiat); bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina sampai akhir ayat. Aisyah berkata: Siapa di antara wanita-wanita mukminat itu yang sudah berikrar dengan ayat ini, maka berarti sudah berikrar dengan baiat. Dan bila mereka telah mengakui baiat tersebut dengan ucapan mereka sendiri, Rasulullah saw. bersabda kepada mereka: Pergilah, aku sudah membaiat kalian semua. Demi Allah, tangan Rasulullah saw. sama sekali tidak menyentuh tangan seorang wanita pun dari mereka, karena beliau membaiat mereka dengan ucapan saja. Aisyah berkata: Demi Allah, Rasulullah tidak mengharuskan sesuatu pun kepada kaum wanita kecuali dengan sesuatu yang telah diperintahkan Allah, dan tidak juga telapak tangan Rasulullah menyentuh telapak tangan seorang wanita pun. Beliau selalu berkata kepada mereka setelah membaiat: Aku telah membaiat kamu sekalian secara lisan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 3470

Berdasarkan sabda Rasulullah tersebut maka sangat jelas niat dan Hijrah diwujudkan dengan sumpah atau Bai’at, artinya orang yang sudah melakukan sumpah perjuangan berarti sudah melaksanakan niat yang sungguh-sungguh dan telah Hijrah di jalan Allah. Tinggal selanjutnya membuktikan niat dan hijrahnya dengan melaksankan apa-apa yang telah di jangjikan kepada Allah,QS Al-Fath:10
”........maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”.
Allah menyatakan barang siapa yang melanggar jangjinya akan menimpa dirinya sendiri, oleh karena itu Rasulullah memberikan cara agar kita dapat melaksanakan sumpah perjuangan (Bai’at) yang kita lakukan, adalah sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Hal ini sesuai sabda Rasulullah ;
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Kami membaiat Rasulullah saw. untuk tunduk dan taat. Beliau bersabda kepada kami: Yaitu terhadap sesuatu yang kamu mampu
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 3472

Berdasarkan sabda Rasulullah maka dalam pelaksanaan mewujudkan sumpah perjuangan untuk membela agama Allah, dilakukan sesuai dengan kemampuan atau potensi yang kita miliki. Sehingga orang yang telah melaksanakan bai’at akan mampu melaksanakannya berarti orang tersebut telah membuktikan jangjinya, niatnya dan Hijrahnya, maka orang tersebut telah berjihad di jalan Allah, karena setiap amal sangat tergantung niatnya, sesuai dengan sabda Rasulullah
Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya pekerjaan itu tergantung pada niatnya, dan bagi setiap orang apa yang telah ia niatkan. Barang siapa yang tujuan hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya, maka (pahala) hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang tujuan hijrahnya adalah untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan ia nikahi, maka hijrahnya itu kepada apa yang kehendaki
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 3530

Niat atau jangji kita ingin berjihad membela agama Allah maka jika jangjinya dilaksanakan berarti sudah berjihad, karena orang yang beriman ditingkatkan keimanananya dengan Hijrah kemudian Hijrah dilaksanakan dengan Jangji atau Niat kuat, dan jangji tersebut diamalkan adalah Jihad hal ini merupakan 3 rangkaian proses Iman, Hijrah dan Jihad sesuai dengan firman Allah QS Al-Anfaal : 74
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni`mat) yang mulia.

Jihad merupakan rangkaian dari orang yang beriman mau melaksanakan Hijrah dengan jangji dan niat membela agama Allah kemudian di perjuangkan jangji tersebut itu merupakan Jihad. Tetapi jika jangji tersebut belum mampu dilaksanakan bukan karena dilanggar, dalam artian melawan ketentuan Allah, tetapi jangji tersebut belum dapat dilaksanakan karena keterbatasan kemampuan dan potensi yang kita miliki maka Rasulullah bersabda;
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman (kepada malaikat pencatat amal): Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 183

Berdasarkan sabda Rasulullah tersebut kalau jangji kita sebagai perwujudan niat yang kuat untuk membela agama Allah belum dapat terwujud penuh karena kemampuan dan potensi yang kita miliki terbatas, bukan karena jangji kita dilanggar dengan melakukan perlawanan atau melakukan pembatalan atau dibatalkan (menjadi kafir), maka jangji dan niat untuk membela agama Allah yang belum tercapai ini juga sudah dicatat sebagai suatu amal kebaikan, hanya masalah waktu atau proses mencapi jangji tersebut belum tercapai, sehingga belum dapat terpenuhi, dan ini tetap mendapatkan amal kebaikan. Semoga kita dapat melaksanakan jangji kita untuk berjihad di jalan Allah.Amin. disampaikan dalam ceramah di Majlis Dzikir dan Aurod Bashorub FuadunSukabumi 18 Desember 2008/20 Dzulhijah 1429 H, Muhammad Fajar Laksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar