Rabu, 14 Januari 2009

Takut Berjihad

ORANG YANG TAKUT BERJIHAD
Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun
By; Muhammad Fajar Laksana al Nanggelengi

Qs Al-Fath : 11
Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfa`at bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Firman Allah tersebut menyampaikan contoh yang terjadi ketika Rasulullah pada bulan Dzulkaedah tahun 6 Hijriyyah dengan pengikutnya mau melakukan Umrah dan melihat keluarga yang ditinggalkannya di Mekah, berhenti dulu di Hudaibiyah, lalu mengirim utusan Usman bin Affan ke Mekah yang masih dikuasai oleh Kaum Musrikin, untuk memberitahu akan kedatangan Rasulullah, tapi ternyata Usman di Tahan oleh Kaum Musrikin, maka pada saat itu Rasulullah melakukan bai’at (Janji setia) kepada para pengikutnya untuk setia kepada Nabi untuk memerangi kaun musrikin Qurais, sampai mendapat kemenangan, perjanjian ini dikenal Bai’atur Ridwan juga dikenal Shulhul Hudaibiyah.
Ketika nabi memerintahkan Umrah tersebut dan berhenti di Hudaibiyah maka orang-orang Badwi yang ada di Madinah tidak ikut turut ke Hudaibiyah, mereka beralasan karena harta dan keluarganya merintanginya untuk berangkat, padahal sesungguhnya mereka mempunyai prasangka yang buruk kepada Rasulullah dan pengikutnya yang berangkat ke Hudaibiyah, seperti yang dijelaskan oleh Allah, Qs Al-Fath : 12

Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mu'min tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.

Ternyata orang-orang yang tidak ikut umrah dan jihad melawan kaum Qurais di mekah, memiliki prasangka buruk bahwa Rasul dan Orang-orang mukmin yang berangkat akan mendapatkan kebinasaan tidak akan kembali lagi ke Madinah, dan syaitan menggodanya untuk meyakini itu dan berharap bahwa Nabi dan pengikutnya akan binasa ditangan kaum Qurais Mekah. Tapi Allah maha mengetahui dan kuasa untuk membinasakan orang-orang munafik yang tidak mau berjihad dengan Rasulullah. Maka Allah menyatakan dalam QS Al-Fath : 13
Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.
Allah akan memberikan orang-orang kafir neraka yang menyala-nyala akibat tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, karena bagi Allah sangat mudah untuk menghancurkan orang-orang kafir dan munafik, karena Allah maha Kuasa, QS Al-Fath:14
Dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah berkuasa untuk memenangkan orang-orang Mukmin karena Allah yang mempunyai kerajaan Langit dan Bumi, Dia bisa memberi ampunan kepada siapa yang dikehendakinya dan mengazab kepada siapa yang dikehendakinya, Hal ini juga berlaku kepada orang-orang yang takut atau tidak mengindahkan, tidak mengikuti perintah Rasulullah untuk Hijrah dan Jihad maka Allah akan mengazabnya, tetapi kemudian bagi para orang Munafik, ketika Rasulullah mendapatkan kemengan dari hasil peperangan melawan orang-orang musrikin, mereka ingin lebih dahulu mendapat bahagian dari hasil kemenangan itu, hal dijelaskan oleh Allah Qs Al-Fath:15
Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan: "Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu; mereka hendak merubah janji Allah. Katakanlah: "Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami: demikian Allah telah menetapkan sebelumnya"; mereka akan mengatakan: "Sebenarnya kamu dengki kepada kami". Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.
Ketika Rasulullah mendapatkan kemengan dari hasil Jihad maka orang-orang Munafik ingin juga ikut merasakan hasil kemengan tersebut, tetapi Allah mengatakan sebenarnya kamu dengki kepada orang-orang mukmin yang telah berjihad, sebenarnya mereka melecehkan orang-orang yang sedang berjihad bahkan berharap mereka yang berjihad akan mendapatkan kehinaan, kekalahan dan kehancuran, tetapi ternyata orang-orang mukmin mendapatkan kemenangan yang nyata dapat menguasai kota Mekah, maka kamu orang-orang yang tidak mau mengikuti perintah Nabi untuk berjuang, tidak boleh, tidak pantas ikut merasakan kemenangan tersebut, namun Allah maha pengampun dan penyayang, maka diberikan kesempatan kembali kepada orang-orang munafik yang tidak mau ikut berjuang, mereka di tawarkan kesempatan untuk memerangi kaum kafir, dijelaskan Qs Al-Fath : 16
Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih".
Allah melalui Nabi Muhammad SAW, memberikan kembali kesempatan kepada orang-orang yang sebelumnya tidak mau mengikuti ajakan untuk berjihad, yaitu dengan menawarkan menghadapi kaum kafir yang lebih besar lagi, yaitu menurut sebagian pendapat yaitu orang-orang Bani Hanifah yang menguasai tanah Yamamah, menurut pendapat yang lain, kerajaan Persia dan Kerajaan Rumawi. Allah dan NabiNya mengajak untuk berjihad kembali menghadapi kaum kafir yang lebih besar sampai mereka menyerah masuk Islam, maka jika mereka mematuhinya maka akan mendapatkan pahala yang besar tapi jika berpaling atau menolak ajakan untuk berjihad seperti sebelumnya tidak ikut berjuang, maka Allah akan mengazab kamu dengan azab yang pedih. Tapi kemudian bagi mereka yang tidak bisa mengikutinya karena cacad, sakit atau uzur, maka tidak ada dosa untuk tidak berjihad, seperti yang dijelasakan oleh Allah, Qs Al-Fath:17
Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang-orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.
Bagi mereka yang tidak dapat berjihad karena buta, pincang dan sakit, maka tidak berdosa, dan bagi yang taat ikut berjihad maka Allah akan memasukannya kedalam surga, dan barangsiapa yang berpaling akan diazab dengan azab yang pedih. Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan kekuatan kepada kita semua untuk dapat berjihad dijalan Allah. Amin. disampaikan di Majlis Dzikir dan Aurod Bashorun Fuadun Sukabumi Nanggeleng 8 Januari 1009/ 11 Muharram 1430 H,Muhammad Fajar Laksan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar